Berita Viral

Viral Video Warga Bawa Jenazah Pakai Ban Karet Seberangi Sungai di Lampung, Tak Ada Akses Jembatan

Sebuah video memperlihatkan aksi warga membawa jenazah menyeberangi sungai memakai ban karet beredar viral di media sosial.

Penulis: Rheina Sukmawati | Editor: Rheina Sukmawati
Instagram
Sebuah video memperlihatkan aksi warga membawa jenazah menyeberangi sungai memakai ban karet beredar viral di media sosial. 

TRIBUNJABAR.ID - Sebuah video memperlihatkan aksi warga membawa jenazah menyeberangi sungai memakai ban karet beredar viral di media sosial.

Peristiwa ini terjadi di Sungai Way Pemerihan, Desa (Pengkon) Pemerihan, Kecamatan Bengkunat, Kabupaten Pesisir Barat, Lampung, pada Selasa (16/1/2024).

Salah satu videonya dibagikan oleh akun Instagram ini.

Dalam video tersebut, jenazah yang ditutupi kain berwarna hijau itu diletakkan di atas ban karet berukuran cukup besar.

Lalu, ada beberapa pria yang membawa jenazah tersebut menyeberangi sungai.

Para pria itu berjalan sambil mengikuti tali berwarna yang melintang sepanjang sungai.

Sementara, pria-pria lainnya mengarahkan agar jenazah bisa tetap seimbang di atas ban karet.

Lantas mengapa warga sampai harus membawa jenazah menggunakan ban karet menyebrangi sungai?

Tak Ada Akses Jembatan

Baca juga: Delapan Polisi di Lampung Diperiksa Setelah Korban Salah Tangkap Dapat Uang Ganti Rugi Rp 222 Juta

Peantin Pekon (Kepala Desa) Pemerihan, Subiantoro mengatakan, hal tersebut terjadi karena tidak adanya akses jembatan di desanya.

Subiantoro menerangkan, peristiwa semacam ini bukan baru pertama kali terjadi.

Hal tersebut karena warga kerap menuju tempat pemakaman umum yang berada di sisi sungai lainnya.

"Warga harus menyeberangi sungai untuk mengantarkan jenazah ke pemakaman," ungkap Subiantoro, dilansir dari TribunLampung, Kamis (18/1/2024).

"Karena sampai saat ini belum ada akses jembatan yang di bangun menghubungkan jalur tersebut," sambungnya.

Karenanya, ketika ada warga yang meninggal, warga pun harus menyebrangi sungai dengan cara berenang atau menyusurinya pelan-pelan.

Bahkan, warga tetap menyebrangi sungai ketika kondisi sedang banjir.

"Kalau sungai banjir warga harus menggunakan rakit untuk menyebrang dan karena letak TPU kami di seberang sungai," kata Subiantoro.

Sudah Ajukan Pembangunan Jembatan

Subiantoro menuturkan, pihaknya bersama warga telah mengajukan pembangunan jembatan untuk memudahkan akses mobilisasi warga.

Kendati demikian, pengajuannya itu belum mendapatkan respon dari pemerintah daerah setempat.

"Kami berharap pemerintah daerah baik Kabupaten maupun provinsi dapat memperhatikan nasib warga kami dengan membangunkan jembatan penghubung,"  ungkapnya.

"Kalau mau mengandalkan dana desa kami rasa tidak akan cukup," tambahnya.

Komplek Pemakaman Lama

Baca juga: VIRAL Siswi SMA di Lampung Dibully hingga Depresi dan Masuk RSJ, Ucapan Guru Bikin Emosi: Jahil

Dilansir dari Kompas.com, Subiantoro menjelaskan, pemakaman yang dituju warga dalam video tersebut merupakan komplek kuburan lama.

Masyarakat Pekon Pemerihan telah turun temurun menggunakan pemakaman tersebut.

"Dari cerita orang-orang tua di sini, sudah dari tahun 1953 kalau ada yang meninggal dimakamkan di situ," kata Subiantoro.

"Ada kepercayaan di masyarakat sini harus dikuburkan di situ, karena sejak dari leluhur dahulu memang dimakamkan di sana," imbuhnya.

Hal itu yang memebuat warga tetap berupaya mengubur sanak keluarganya yang telah meninggal dunia di pemakaman tersebut.

Sebenarnya, lanjut Subiantoro, ada komplek pemakaman lain yang bisa digunakan warga yang tak perlu menyeberangi sungai.

Kendati demikian, akses menuju pemakaman tersebut terlalu jauh.

"Lebih jauh, ada di ujung desa dan itu juga pemakaman keluarga," kata Subiantoro.

(Tribunjabar.id/Rheina Sukmawati) (TribunLampung.com/Saidal Arif) (Kompas.com/Tri Purna Jaya)

Baca berita Tribunjabar.id lainnya di Google News.

#BeritaViral

Sumber: Kompas
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved