PT KAI Diretas, Pelaku Minta Tebusan, Data Karyawan dan Pelanggan Bocor, PT KAI: Belum Ada Bukti

Data milik PT Kereta Api Indonesia(KAI) Persero bocor. Informasi tersebut awalnya dikabarkan oleh akun media sosial X (dulu twitter).

Tangkapan Layar YouTube Kompas TV
Vice President (VP) Public Relations PT KAI, Joni Martinus, menegaskan sampai saat ini belum ada bukti data KAI mengalami kebocoran seperti yang dinarasikan dalam unggahan di X. Kendati demikian, pihaknya masih akan melakukan penyelidikan. 

TRIBUNJABAR.ID - Data milik PT Kereta Api Indonesia(KAI) Persero bocor. Informasi tersebut awalnya dikabarkan oleh akun media sosial X (dulu twitter). Akun tersebut menyatakan para peretas mengaku telah meretas data karyawan dan penumpang KAI, serta data penting lainnya.

"Pelanggaran Data di PT Kereta Api Indonesia. (http://kai.id). Sebuah kelompok peretas mengeklaim telah mengakses data sensitif, termasuk info karyawan, detail pelanggan, dan lainnya dari perusahaan kereta api nasional Indonesia," tulis akun tersebut, Selasa(16/1).

Mereka juga mengunggah sebuah foto yang menunjukkan halaman situs web yang menginformasikan PT KAI telah diretas.

"Anda dapat menemukan memo umum KAI.ID di sini! Harga 11,69 Bitcoin atau sekitar Rp 667 juta. ID: 18397815624," tertulis dalam gambar tersebut.

Peretas juga mengancam akan membocorkan data jika negosiasi terkait uang tebusan gagal. PT KAI diberi waktu dua pekan untuk merespons.

"Waktu 15 hari lebih dari cukup bagi perusahaan untuk mendiskusikan uang tebusan. Jika kami tidak mencapai kesepakatan dengan perusahaan dalam waktu 15 hari, kami akan membocorkan semua data melalui blog kami," kata para peretas.

Vice President (VP) Public Relations PT KAI, Joni Martinus, menegaskan sampai saat ini belum ada bukti data KAI mengalami kebocoran seperti yang dinarasikan dalam unggahan. Kendati demikian, pihaknya masih akan melakukan penyelidikan.

"Kami akan tetap melakukan investigasi secara mendalam untuk menelusuri isu tersebut," kata Joni.

Joni memastikan, seluruh data KAI dalam kondisi aman, termasuk seluruh sistem operasional teknologi informasi (TI). Layanan pembelian tiket online serta face recognition boarding gate di semua stasiun juga masih berjalan dengan baik.

"Masyarakat juga tidak perlu khawatir dengan keamanan data pada fitur face recognition boarding gate yang dipergunakan oleh KAI," ujar Joni.

Menurutnya, KAI telah memiliki manajemen keamanan informasi yang baik. Pihaknya juga telah mengimplementasikan sistem manajemen keamanan informasi berstandar internasional ISO 27001 tentang Standardisasi Manajemen Keamanan Informasi.

Lebih lanjut, KAI akan bekerja sama dengan pihak berwajib untuk mengusut kasus dugaan perangkat pemeras seperti yang tersebar di media sosial.

"KAI berkomitmen tidak akan tunduk pada kejahatan pemerasan ini," tutur Joni. Joni menambahkan, KAI secara berkala juga terus meningkatkan keamanan sistem komputer dan informasi. Hal ini demi kenyamanan para pelanggan untuk tetap menggunakan jasa transportasi massal kereta api yang nyaman, aman dan tepat waktu. (tribun network/ism/kps/wly)

Artikel TribunJabar.id lainnya bisa disimak di GoogleNews.

Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved