Berita Viral

"Disiram Air 2 Ember" Cerita Pilu Baliah Pengemis 'A Kasihan A' di Bogor, Pasrah saat Diusir

Pengemis yang viral di Bogor, Baliah 'A Kasihan A' menceritakan cerita pilu mengenai perilaku orang lain terhadapnya.

Penulis: Rheina Sukmawati | Editor: Rheina Sukmawati
TribunnewsBogor.com/Muamarrudin Irfani
Baliah, sosok pengemis di kawasan wisata Gunung Bunder yang sedang viral bersama suaminya Ropik, Jumat (12/1/2024). 

TRIBUNJABAR.ID - Pengemis yang viral di Bogor, Baliah 'A Kasihan A' menceritakan cerita pilu mengenai perilaku orang lain terhadapnya.

Sehari-hari, Baliah mengemis di kawasan Gunung Bunder, Kabupaten Bogor.

Nama Baliah menjadi sorotan di media sosial TikTok karena ucapan "A kasihan A" saat mengemis.

Bahkan, cara dirinya meminta belas kasih pengendara yang melintas pun dijadikan parodi oleh para warganet lain.

Di balik viralnya Baliah, ternyata ia menyimpan kisah pilu.

Baliah bercerita, hasilnya mengemis pernah raib digondol orang.

"Udah (pernah) diambil uangnya dulu, (jumlahnya) engga tau ada yang curi," ujarnya, dilansir dari TribunnewsBogor.com, Jumat (13/1/2024).

Selain uangnya yang raib digondol orang, Baliah juga pernah disiram hingga diusir.

Peristiwa itu terjadi ketika Baliah mengemis di sekitar Curug Cigamea yang masih berada di dalam kawasan Taman Nasional Gunung Halimun Salak (TNGHS).

Pengemis yang viral di Bogor, Baliah 'A Kasihan A' menceritakan cerita pilu mengenai perilaku orang lain terhadapnya.
Pengemis yang viral di Bogor, Baliah 'A Kasihan A' menceritakan cerita pilu mengenai perilaku orang lain terhadapnya. (Tribunnewsbogor.com/Muammarudin Irfani)

Baca juga: Tangis Pengemis Viral A Kasihan A saat Dapat Uang Rp 5 Juta,Baliah Dikenal Sosok yang Suka Berbagi

"Disiram air dua ember di Curug Cigamea, dimarahin bapak-bapak, pindah ke bedeng (lokasi saat ini)," tuturnya.

Dengan kondisinya yang mengalami gangguan mental, Baliah saat itu hanya bisa pasrah dan tidak berbuat apa-apa.

Adapun, selama ini Baliah menjadi pengemis untuk memenuhi kebutuhan keluarganya.

Ia tinggal bersama suaminya dan anak semata wayang mereka yang duduk di bangku kelas 5 SD.

Suami Baliah, Ropik adalah seorang tuna rungu sehingga kesulitan berbicara.

"Enggak bisa ngomong," kata Baliah.

Halaman
123
Sumber: Tribun Bogor
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved