Proses Penerimaan Mahasiswa Baru Unpad Kini Berubah, Jalur Mandiri Murni Gunakan Nilai SNBT
Seperti pada jalur mandiri Unpad di 2024 tidak lagi menggunakan sistem ujian, melainkan hanya menggunakan nilai SNBT.
Penulis: Muhamad Nandri Prilatama | Editor: Kemal Setia Permana
Laporan Wartawan Tribun Jabar, Muhamad Nandri Prilatama
TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Proses penerimaan mahasiswa baru tahun akademik 2024/2025, Universitas Padjadjaran membuka tiga jalur penerimaan, yakni SNBP, SNBT, dan mandiri.
Wakil Rektor Bidang Akademik dan Kemahasiswaan, Prof Arief S Kartasasmita, menyampaikan ada sejumlah perbedaan kebijakan pada seleksi masuk Unpad dibandingkan tahun sebelumnya.
Seperti pada jalur mandiri Unpad di 2024 tidak lagi menggunakan sistem ujian, melainkan hanya menggunakan nilai SNBT.
Arief mengimbau para calon mahasiswa baru yang sedang mempersiapkan diri mengikuti seleksi mandiri Unpad agar mengikuti proses seleksi SNBT terlebih dahulu.
"Kalau dulu mau daftar seleksi masuk Unpad harus ujian lagi, sekarang murni menggunakan nilai SNBT, sehingga tidak perlu ujian dua kali,"
"Ini yang berbeda dengan tahun lalu. Jadi, mohon kalau mau ikut mandiri Unpad jangan sampai tidak ikut SNBT, karena kalau tidak nanti tidak bisa ikut mandiri Unpad,” kata Prof Arief dari keterangannya, Minggu (14/1/2024).
Arief juga menjelaskan calon mahasiswa yang diterima di jalur SNBP dan tidak mengambil kesempatan tersebut, maka yang bersangkutan tidak bisa mengikuti jalur SNBT dan mandiri. Hal ini diberlakukan untuk menghindari mahasiswa yang menyia-nyiakan kuota yang telah terpakai.
“Pokoknya satu sistem diterima, tetapi tidak diambil, maka sistem berikutnya tidak bisa ikut. Kalau sekarang tidak diambil maka dia semacam diblacklist baik oleh pemerintah atau oleh Unpad,” katanya.
Pada tahun ini, kuota mahasiswa baru sarjana Unpad ada 7.460 orang. Arief menyampaikan di 2024 terjadi peningkatan jumlah kuota penerimaan mahasiswa seleksi SNBP, yaitu sebanyak 12,52 persen.
“Memang kami tambah karena kami akan memberikan perhatian-perhatian khusus pada kalangan calon mahasiswa yang selama ini kurang mendapat perhatian di Unpad. Sebagai contoh difabel atau dari golongan masyarakat yang belum memiliki anggota keluarga yang pernah kuliah,” ujarnya.
Tidak hanya program sarjana saja, Unpad juga membuka kesempatan bagi 996 calon mahasiswa baru program sarjana terapan atau vokasi. Kebijakan baru yang diterapkan pada program sarjana terapan ini adalah pilihan proses seleksi masuk yang tidak hanya melalui jalur mandiri, tetapi juga tergabung ke dalam seleksi nasional seperti SNBP dan SNBT.
“Jadi, untuk teman-teman yang mau masuk vokasi jangan khawatir. Karena, dahulu harus membayar Iuran Pengembangan Universitas untuk mandiri, sekarang kalau masuk ke program nasional tidak perlu membayar itu,” ujar Arief. (*)
Respons Prof Yudi soal Unpad Dianggap Berpihak ke Perusahaan Pemilik KJA di Pangandaran: Fokus Riset |
![]() |
---|
Pelajaran Rp 42 Miliar: Dekan FPIK Unpad Ungkap Kegagalan Proyek KJA Susi Pudjiastuti di Pangandaran |
![]() |
---|
Unpad Gandeng DNIM untuk Hilirisasi Riset Minyak Sacha Inchi, Dorong Kemandirian Bahan Baku Farmasi |
![]() |
---|
Sebanyak 11.375 Mahasiswa Baru Diterima Unpad Tahun Akademik 2025/2026, Dikumpulkan di Stadion Jati |
![]() |
---|
Berusia 15 Tahun, Benyamin Iyai Jadi Mahasiswa Termuda Unpad 2025: Dari Papua Tengah ke Jatinangor |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.