"Tolong Ardian Itu Tolong" Kesaksian Kondektur KA Turangga Lihat Pramugara Terjepit saat Tabrakan

Kondektur Aam Muharam menceritakan detik-detik dirinya melihat kondisi pramugara Ardiansyah saat terjadi tabrakan kereta api di Cicalengka.

Penulis: Rheina Sukmawati | Editor: Rheina Sukmawati
Istimewa
Kondektur Aam Muharam menceritakan detik-detik dirinya melihat kondisi pramugara Ardiansyah saat terjadi tabrakan kereta api di Cicalengka. 

TRIBUNJABAR.ID - Kondektur Aam Muharam menceritakan detik-detik dirinya melihat kondisi pramugara Ardiansyah saat terjadi tabrakan kereta api di Cicalengka, Kabupaten Bandung, Jumat (5/1/2024).

Aam Muharam merupakan kondektur yang saat itu bertugas di KA Turangga.

Kereta tempatnya bertugas itu mengalami insiden tabrakan dengan KA Commuter Bandung Raya pada jalur lintasan yang sama.

Ketika tabrakan kereta api itu terjadi, Aam Muharam merasakan hentakan keras sebanyak tiga kali dan langsung mengecek kondisi penumpang.

Saat itu pula, ia mendapatkan permintaan tolong dari pramugari yang melihat pertama kali kondisi pramugara Ardiansyah yang sudah terjepit.

"Ada teriakan dari pramugari 'Pak, Pak, ini pramugara Pak, Ardian kejepit,'" ujar Aam Muharam, menirukan kepanikan pramugari, dilansir dari Kompas TV pada Kamis (11/1/2024).

Setelah itu, Aam Muharam tidak menyadari bahwa sesungguhnya dirinya mengalami patah tulang.

Saat itu, Aam Muharam langsung mengecek kondisi Ardiansyah.

"Pas lihat, betul pramugara Ardian itu terjepit, saya lihat dengan mata kepala sendiri," ungkapnya.

Ardiansyah, seorang train attendant, salah satu korban meninggal dalam tabrakan Kereta Api Turangga dan KA Lokal Bandung Raya, Jumat (5/1/2024). 
Ardiansyah, seorang train attendant, salah satu korban meninggal dalam tabrakan Kereta Api Turangga dan KA Lokal Bandung Raya, Jumat (5/1/2024).  (Dok pribadi)

Baca juga: "Hidup Saya Runtuh" Cerita Santika, Istri Masinis Julian Korban Tabrakan Kereta Api di Cicalengka

Kemudian, Aam Muharam pun mencoba untuk menenangkan penumpang terlebih dulu dengan menggunakan announcer di dalam kereta.

Kendati demikian, alat tersebut tidak berfungsi.

"Saya mau meyakinkan penumpang, 'Tenang, tenang jangan panik,'" ujarnya.

Setelah itu, Aam Muharam pun memastikan kondisi yang terjadi di luar gerbong.

"Saya keluar dari pintu sebelah kiri, pas lihat waduh ini tabrakan," katanya.

Mengetahui terjadi kecelakaan, Aam Muharam pun langsung menghubungi pihak terkait untuk meminta pertolongan.

Halaman
123
Sumber: Kompas
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved