Prediksi Timnas Indonesia vs Irak di Mata Pemain Persib Bandung Dedi Kusnandar: Utamakan Team Work

TRIBUNJABAR.ID - Timnas Indonesia akan berhadapan dengan Irak di laga pertama Piala Asia 2023, yang akan berlangsung di Stadion Ahmed bin Ali, Al Rayyan, Senin (15/1/2024) pukul 21.30 WIB. 

Kendati bukan unggulan untuk memenangi laga, para pemain timnas Indonesia harus punya motivasi untuk unjuk kekuatan di pentas bergengsi di daratan Asia itu. 

Untuk melaju ke putaran final Piala Asia 2023 ini, Indonesia menempuh perjuangan yang tidak mudah selama babak kualifikasi. 

Mantan pemain Timnas Indonesia yang kini merumput di Persib Bandung, Dedi Kusnandar, melihat skuad arahan Shin Tae-yong (STY) kali ini sangat bisa diandalkan dengan beberapa pemain diaspora yang siap membantu tim dengan pengalaman mereka masing-masing. 

Menurut Dedi, salah satu pemain kunci andalan STY yang bisa membuat perubahan adalah Jordi Amat.

Pemain jebolan Premier League ini sukses bersama klub Malaysia Johor Darul Ta’zim (JDT). 

Pemain berusia 31 tahun ini memiliki mentalitas juara sehingga akan menjadi sosok pengendali di lini pertahanan dalam sistem tiga atau empat bek sejajar yang kerap dimainkan STY.  

Pemain lain yang juga jadi pembicaraan adalah Justin Hubner, seorang gelandang yang juga bisa bermain sebagai bek tengah. 

Baca juga: CATAT Jadwal Timnas Indonesia di Piala Asia 2023 Qatar, Laga Perdana Berhadapan dengan Irak

Ia adalah pemain muda yang bermain untuk Wolverhampton Wanderers di Liga Inggris, punya ketenangan dan kemampuan mumpuni dalam melepas operan. 

Terakhir di lini tengah ada Ivar Jenner yang bermain untuk FC Utrecht. 

Agresivitas dan daya jelajah yang tinggi tak membuat pertahanan lawan tenang, ia bisa memanfaatkan kesalahan lawan untuk membuahkan peluang.

“Pasti kita tahu ada Jordi Amat, Ivar Jenner, Hubner, tapi kita tahu banyak pemain-pemain berkualitas lainnya di skuad timnas, jadi harus percaya,” kata Dedi. 

Sebagai sesama pemain, Dedi jelas akan turut mendoakan dan mendukung perjuangan Tim Garuda. 

Walau menyebut nama-nama di atas, Dedi menyebut permainan kolektif tetap adalah permainan terbaik dalam sepak bola. 

“Kalau saya lihat dengan bergabungnya banyak pemain naturalisasi bisa membantu,” kata Dedi. 

“Tapi, sepak bola itu harus tidak mengandalkan satu-dua pemain, kita harus bermain secara kolektif dan team work,” jelasnya. (*)