Update Kasus Ibu dan Bayi Meninggal usai Persalinan di RSUD MA Sentot Patrol, Ini Harapan Keluarga

Melalui kuasa hukum keluarga, Toni RM mengatakan, keluarga dalam hal ini meminta pertanggungjawaban dari rumah sakit.

Penulis: Handhika Rahman | Editor: Ravianto
handhika/tribunjabar
Keluarga ibu dan bayi yang meninggal saat persalinan di RSUD MA Sentot Patrol serta kuasa hukum Toni RM saat memenuhi panggilan Majelis Ad-Hoc di Dinkes Indramayu, Selasa (9/1/2024). 

TRIBUNJABAR.ID, INDRAMAYU - Peristiwa ibu dan bayi meninggal usai persalinan di RSUD MA Sentot Patrol Indramayu masih jadi sorotan.

Apalagi proses hukum soal dugaan malpraktik yang dilaporkan pihak keluarga saat ini masih terus berjalan.

Melalui kuasa hukum keluarga, Toni RM mengatakan, keluarga dalam hal ini meminta pertanggungjawaban dari rumah sakit.

Termasuk agar pihak rumah sakit membenahi kinerja pelayanan kepada masyarakat.

"Karena di medsos itu banyak sekali yang komentar bahwa pelayanannya itu buruk," ujar dia kepada Tribuncirebon.com, Rabu (10/1/2024).

Masih disampaikan Toni, kliennya tersebut berharap kejadian yang menimpa almarhumah Kartini (23) dan bayinya bisa menjadi pelajaran berharga.

Kinerja rumah sakit dalam memberikan pelayanan harus lebih ditingkatkan lagi.

Keluarga sendiri pun, kata dia, sebenarnya terbuka bilamana ada itikad baik dari pihak rumah sakit untuk bertanggungjawab.

"Kami ingin tahu bentuk tanggungjawab dari rumah sakit itu seperti apa, cuma sampai dengan saat ini belum ada dari pihak rumah sakit menyampaikan itikad baiknya untuk bertanggungjawab," ujar dia.

Diberitakan sebelumnya, kejadian ibu dan bayi meninggal dunia saat persalinan di RSUD MA Sentot Patrol Indramayu ini terjadi pada Selasa (19/12/2023) kemarin.

Kejadian ini viral di media sosial hingga menjadi sorotan publik.

Pihak keluarga yang kecewa, menduga adanya malpraktik yang dilakukan pihak rumah sakit saat proses persalinan tersebut.

Mengingat, permintaan keluarga yang ingin pasien dilakukan tindakan caesar karena kondisinya yang sudah lemah justru tidak diindahkan hingga persalinan dilakukan secara normal.

Kartini (23) warga Desa Kertawinangun, Kecamatan Kandanghaur, Indramayu beserta bayi yang merupakan anak pertamanya itu kemudian meninggal dunia.

Kejadian yang diduga malpraktik ini diketahui langsung dilaporkan suami pasien, Tasrun (30) ke Polres Indramayu.

Pihak kepolisian pun saat ini masih menyelidiki lebih dalam soal dugaan kasus malpraktik tersebut .(*)

Laporan Wartawan Tribuncirebon.com, Handhika Rahman

Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved