Pemain Legendaris Persib Bandung Taruh Harapan Tinggi pada Bojan Hodak tapi Ada yang Mengganjal

TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Legenda Persib Bandung era Perserikatan, Yudi Guntara menaruh harapan besar kepada Bojan Hodak untuk meloloskan Pangeran Biru ke Final Four Liga 1 2023/2024.

Terlebih sejak kedatangan Hodak menggantikan Luis Milla Aspas sebagai pelatih kepala, Persib kian hari semakin menunjukkan taringnya di dalam lapangan hijau.

Terutama, dilihat dari segi kekompakan para pemain-pemainnya.

Dengan adanya kekompakan tersebut, Yudi melihat, Persib memiliki peluang yang sangat besar untuk merebut gelar juara musim ini.

Namun meskipun begitu, dirinya memiliki keganjalan kepada Persib pada putaran kedua Liga 1 2023/2024.

"Datangnya Hodak, saya melihat tim ini jadi tim tangguh dan tidak perlu di khawatir lagi. Masalahnya juga cuman sedikit, tinggal taktikal dan pergantian pemain aja yang kemarin datang."

"Tapi saya khawatir dengan penggantian empat pemain ini. Saya khawatir Persib harus adaptasi lagi," ujarnya saat diwawancarai pada Senin, (8/1/2024).

Keganjalan tersebut semakin menjadi-jadi, setelah Persib saat ini sedang berada di posisi ketiga, dengan selisih dua poin dari PSIS Semarang yang berada di posisi empat klasemen musim ini.

Selain itu Yudi menilai, dua pemain anyar Persib seperti Stefano Beltrame dan Kevin Ray Mendoza Hansen, belum sepenuhnya memenuhi ekspektasi para bobotoh di kompetisi Liga 1 2023/2024.

"Sedangkan di putaran kedua, sudah bukan adaptasi lagi kalau menurut saya. Tetapi sudah bagaimana cara mempertahankan tim tangguh."

"Mudah-mudahan harapan saya kepada Hodak, bisa dalam waktu singkat, pemain pemain baru ini bisa beradaptasi lagi demi membangun kekompakan tim," tambahnya.

Legenda Persib era 90-han tersebut menjelaskan, jika adaptasi kedua pemain anyar itu tidak segera diperbaiki, maka Persib memiliki peluang yang sangat besar untuk turun dari posisi empat besar musim ini.

"Saya sebenarnya memiliki kekhawatiran, akankah Persib bisa masuk ke babak empat besar atau tidak dengan kondisi seperti ini."

"Contohnya yang saya takutkan sama seperti lawan Persik kediri. Di Kediri, Persib bisa menang, tetapi di Stadion Gelora Bandung Lautan Api (GBLA), Persib bisa kalah 2-0. Itu yang jadi kekhawatiran besar saya, ada apa di Persib," jelasnya.

Oleh karena itu, demi mempertahankan kekompakan Persib yang sudah ada.