Viral Warga Protes Tiket Wisata Cemoro Sewu Dikelola Pemuda Pancasila Jadi Mahal, Ini Penjelasannya

Diketahui, Pemuda Pancasila menarik tiket masuk objek wisata Cemoro Sewu seharga Rp 15.000.

kolase media sosial X
Kolase foto Biaya Masuk Wisata Cemoro Sewu Mahal Dikelola Pemuda Pancasila. Simak rangkuman faktanya. 

TRIBUNJABAR.ID - Harga tiket wisata di Kabupaten Seluma, Provinsi Bengkulu, yang tiba-tiba naik jadi sorotan hingga viral di media sosial.

Tiket wisata tersebut adalah objek wisata Cemoro Sewu.

Tiket tersebut jadi mahal setelah dikelola oleh ormas Pemuda Pancasila.

Diketahui, Pemuda Pancasila menarik tiket masuk objek wisata Cemoro Sewu seharga Rp 15.000.

Kini, pihak Polres Seluma, Ormas PP, hingga Bapenda Seluma pun angkat bicara.

Baca juga: Viral Pemuda 20 Tahun Kena Serangan Jantung dan Kolesterol, Sehari-hari Makan Bakso dan Mie Instan

Ketua MPC Pemuda Pancasila Kabupaten Seluma mengaku pihaknya sudah melakukan koordinasi dengan pemda.

Acara yang diadakan di Cemoro Sewu juga disebut sudah mengantongi izin.

Sedangkan pihak Bapenda justru menyebut sebaliknya, tak ada koordinasi dari pihak PP.

Berikut rangkuman fakta lengkapnya melansir dari Kompas.com.

1. Kronologi kejadian versi Polres Seluma

Kepala Seksi Hubungan Masyarakat (Kasi Humas) Polres Seluma Iptu Andi Winawan buka suara mengenai beredarnya unggahan Pemuda Pancasila disebut menarik tiket masuk sebesar Rp 15.000 di Seluma.

Ia mengatakan, peristiwa tersebut terjadi di pantai atau objek wisata Cemoro Sewu, Desa Kunkai Baru, Kecamatan Air Periukan, Kabupaten Seluma, Provinsi Bengkulu, pada Senin (1/1/2024).

Saat itu, MPC Pemuda Pancasila Kabupaten Seluma sedang menggelar acara hiburan, seni, dan bersih-bersih pantai.

Namun, rangkaian acara tersebut dibatalkan karena MPC Pemuda Pancasila Kabupaten Seluma dinilai tidak mengikuti atau mengingkari kesepakatan, dengan menarik tiket masuk senilai Rp 15.000 kepada pengunjung.

"Kapolsek Sukaraja, Danramil Air Periukan, Kanit Reskrim, dan anggota Polsek Sukaraja melakukan pembubaran panggung hiburan," ujar Andi saat dihubungi Kompas.com, Selasa (2/1/2024).

Lebih lanjut ia menjelaskan, rangkaian acara yang digelar MPC Pemuda Pancasila Kabupaten Seluma tidak sesuai dengan rekomendasi, seperti pihak dinas pariwisata dan surat pernyataan penanggung jawab kegiatan.

"Karena di awal kesepakatan yang juga sudah melibatkan unsur selain polisi yaitu dari BKSDA, unsur pemerintah daerah, atau desa, sampai dengan penunjukan lokasi," jelas Andi.

"Namun, rupanya di hari H, Pemuda Pancasila mengingkari kesepakatan itu dan itu sudah menyalahi, makanya segera dibubarkan oleh pihak kepolisian," tambah dia.

2. Lokasi acata tidak sesuai rekomendasi

Andi menerangkan, acara MPC Pemuda Pancasila Kabupaten Seluma dibubarkan karena organisasi tersebut tidak menggelar acara di Cagar Lama atau Objek Wisata Cemoro Sewu.

Hal itu didasarkan pada penelusuran Unit Intel Polsek Sukaraja Polres Seluma pada Senin pukul 16.20 WIB.

Unit Intel setempat kemudian bertemu dengan Kepala Desa Kunkai dan BKSDA pukul 16.50 WIB.

"Acara tersebut diadakan di Pinggir Muara yang masuk Cagar Alam dan ada kutipan retribusi parkir yang tidak sesuai," ungkap Andi.

Menurut Andi, pembubaran acara yang digelar Pemuda Pancasila Seluma berlangsung tanpa resistensi, dan pengunjung yang tersisa melanjutkan kegiatan di objek wisata setempat.

Baca juga: Viral Warga Bekasi Nyasar karena Google Maps, Bukannya Sampai Dieng malah Terjebak di Hutan Wonosobo

"Pembubaran berjalan lancar dan kondusif. Para pengunjung wisata masih ramai," tambah dia.

3. Penjelasan MPC Pemuda Pancasila Kabupaten Seluma

Dihubungi terpisah, Ketua MPC Pemuda Pancasila Kabupaten Seluma Guntur Alam Aksa menyatakan, sebelum pembubaran acara, pihaknya sudah berkoordinasi dengan pemerintah desa setempat mengenai pemungutan tiket masuk objek wisata.

Menurut dia, pihaknya menarik tiket masuk sebagai sumber dana operasional rangkaian kegiatan yang digelar hari itu.

"Kemarin itu sebelumnya kami sudah koordinasi, rapat bersama dengan pemerintah desa, dan kami sudah koordinasikan," ujar Guntur kepada Kompas.com, Selasa.

"Karena apa pun bentuk daripada kegiatan kita dalam rangka itu kan ada pajak yang harus kami berikan ke pemerintah daerah. Berdasarkan Pergub dan Perda itu besarannya 20 persen untuk PAD," kata dia.

4. Sudah mengantongi izin dari polisi

Lebih lanjut, Guntur menyampaikan, pihaknya juga sudah mendapat izin acara dari beberapa pihak, seperti pemerintah desa, dinas lingkungan hidup, dan polisi.

Dalam acara tersebut, MPC Pemuda Pancasila Kabupaten Seluma menggelar tiga kegiatan, yakni hiburan menyambut tahun baru, kegiatan bersih-bersih pantai, dan pentas seni.

Walau acaranya dibubarkan, ia menyatakan MPC Pemuda Pancasila Kabupaten Seluma tetap mengikuti arahan untuk menghentikan acara.

"Kami selaku ormas mengerti dengan arahan, makanya kami hentikan acaranya," kata Guntur.

"Tapi, setelah itu pengunjung masuk semua cuman kami tidak melakukan penarikan apa-apalagi lagi sesuai arahan kapolsek," pungkas dia.

5. Tanggapan Bapenda Kabupaten Seluma

Terpisah, Kabid Penetapan Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Kabupaten Seluma Herri Juliadi menyatakan, memang ada penarikan pajak hiburan sebesar 10-35 persen untuk setiap retribusi di wilayahnya.

Hal tersebut diatur dalam Peraturan Daerah (Perda) Kabupaten Seluma Nomor 5 Tahun 2011 tentang Pajak Daerah.

Namun, Herri menyampaikan bahwa pihak MPC Pemuda Pancasila Kabupaten Seluma tidak datang dan berkoordinasi dengan Bapenda dahulu sebelum acara di Cemoro Sewu digelar.

"Tetapi permasalahan Pak Guntur, seharusnya yang bersangkutan ke Bapenda dahulu untuk dihitung berapa harga karcis," kata Herri kepada Kompas.com, Kamis (4/1/2024).

"Bapenda harus tahu berapa blok karcis yang dijual, akan tetapi untuk masalah ini Bapenda tidak tahu apa-apa karena Pak Guntur tidak pernah datang ke Bapenda atau konfirmasi kalau akan ada hiburan," sambung dia.

#BeritaViral

 

Artikel ini telah tayang di Surya.co.id dengan judul FAKTA Biaya Masuk Wisata Cemoro Sewu Mahal Dikelola Pemuda Pancasila, Ini Kata Polisi dan Bapenda,

Sumber: Surya
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved