Berawal dari Hobi "Mahasiswa", Jersey Persib Collector Naungi Ratusan Kolektor Kaus Persib Bandung

"Sebenarnya seni-nya itu, ketika kami mencari jersey yang diinginkan. Jadi yang kami nikmati itu, bukan kami saat mendapatkan jersey tersebut, namun ketika proses pencarian itu."

"Kalau sudah dapat, paling kami simpan saja di rumah. Jadi intinya kenikmatannya itu ketika proses mendapatkannya," ujarnya.

Pria berkacamata tersebut menjelaskan, salah satu yang paling berkesan saat mencari jersey yaitu saat bertemu langsung dengan legenda Persib, Ruhiat.

"Yang saya pakai ini. Ini saya mengejar hingga ke Wado Sumedang. Saya perjalanan dari Lembang sengaja ke sana, untuk mendapatkan jersey ini."

"Jadi sebelumnya saya ada informasi dari beberapa temen saya, yang sedang kami cari," ucapnya.

Walaupun saat dibeli harganya terlampau tinggi karena sudah langka, Nays mengatakan, sebagai seorang kolektor harga tidak terlalu dipikirkan.

Menurutnya, mendapatkan jersey Persib yang diinginkannya menjadi suatu kebanggaan.

Bahkan ia rela harus merogoh kocek berapa pun, untuk jersey yang ia inginkan, terutama jersey original di masa era Perserikatan Persib.

Pasalnya menurut Nays, jersey era Perserikatan terbilang lebih mudah dirawat dibandingkan dengan era saat ini.

"Jersey-jersey dulu itu lebih aman dan awet. Lalu tidak rentan rusak kalau dicuci. Berbeda dengan yang sekarang."

"Itu alasannya, kenapa kami berani tawar harga di atas. Karena memang sebanding, meskipun lebih dari 10 tahun kami akan beli berapa pun. Berbeda dengan yang baru, 4 tahun juga sudah copot atau retak," katanya. (*)