Ramadhan 2024
Ramadhan 2024 Sebentar Lagi, Sudahkan Mengganti Utang Puasa? Simak Niat dan Ketentuan Puasa Qadha
Muslim hendak disegerakan untuk membayar utang puasa pada Ramadhan sebelumnya sebelum memasuki puasa Ramadhan 2024.
Penulis: Salma Dinda Regina | Editor: Salma Dinda Regina
TRIBUNJABAR.ID - Umat Islam akan segera menyambut Ramadhan 2024.
Berdasarkan kalender Hijriyah yang disusun oleh Alhabib dan kemungkinan rukyatul hilal global, awal Ramadhan 2024 jatuh pada Selasa, 12 Maret 2024 mendatang.
Sebelum menyambut puasa Ramadhan 2024, apakah Anda sudah membayar utang puasa atau qadha di tahun sebelumnya?
Baca juga: LINK Download Kalender 2024 Tema & Desain Menarik,Lengkap dengan Tanggal Merah & Penanggalan Hijriah
Muslim hendak disegerakan untuk membayar utang puasa pada Ramadhan sebelumnya sebelum memasuki puasa Ramadhan 2024.
Anda hendaklah menggantikannya dengan puasa qadha sesuai dengan jumlah puasa yang ditinggalkan.
Lalu, apakah puasa qadha wajib dilakukan secara berurutan?
Dilansir dari Kemenag.go.id, qadha puasa Ramadhan wajib dilaksanakan sebanyak hari yang telah ditinggalkan, sebagaimana termaktub dalam Surah Al-Baqrah ayat 184. Dan tidak ada ketentuan lain terkait tata cara qadha selain dalam ayat tersebut.
Mengenai wajib atau tidaknya atau qadha puasa dilakukan secara berurutan terdapat dua pendapat.
Pendapat pertama, menyatakan bahwa jika hari puasa yang ditinggalkannya berurutan maka qadha harus dilaksanakan secara berurutan pula, lantaran qadha merupakan pengganti puasa yang telah ditinggalkan, sehingga wajib dilakukan secara sepadan.
Pendapat kedua, menyatakan bahwa pelaksanaan qadha puasa tidak harus dilakukan secara berurutan, lantaran tidak ada satu pun dalil yang menyatakan qadha puasa harus berurutan. Sementara Al-Baqarah ayat 184 hanya menegaskan bahwa qadha puasa, wajib dilaksanakan sebanyak jumlah hari yang telah ditinggalkan. Selain itu, pendapat ini didukung oleh pernyataan dari sebuah hadits yang sharih jelas dan tegas). Sabda Rasulullah SAW:
قَضَاءُ رَمَضَانَ إنْ شَاءَ فَرَّقَ وَإنْ شَاءَ تَابَعَ
Artinya "Qadha' (puasa) Ramadhan itu, jika ia berkehendak, maka ia boleh melakukannya terpisah. Dan jika ia berkehendak, maka ia boleh melakukannya berurutan. " (HR. Daruquthni, dari Ibnu 'Umar).
Dari kedua pendapat tersebut di atas, kami lebih cendong kepada pendapat terakhir, lantaran didukung oleh hadits yang sharih (jelas).
Sementara pendapat pertama hanya berdasarkan logika yang bertentangan dengan nash hadits yang sharih, sebagaimana tersebut di atas.
Dengan demikian, qadha puasa tidak wajib dilakukan secara berurutan.
Namun dapat dilakukan dengan leluasa, kapan saja dikehendaki.
Boleh secara berurutan, boleh juga secara terpisah.
Kemudian, bagaimana apabila jumlah hari yang ditinggalkan lupa atau tidak diketahui?
Melaksanakan puasa qadha sebanyak hari yang ditinggalkan adalah sebuah kewajiban.
Baik qadha untuk dirinya sendiri ataupun anggota keluarga yang telah meninggal dunia.
Akan tetapi dalam hal ini, tidak mustahil terjadi bahwa jumlah hari yang harus qadha puasa itu tidak diketahui lagi, misalnya karena sudah terlalu lama, atau memang sulit mengetahui jumlah hari.
Dalam keadaan seperti ini, alangkah bijak jika kita tentukan saja jumlah hari yang paling maksimum.
Lantaran kelebihan hari qadha puasa adalah lebih baik ketimbang kurang. Kelebihan hari qadha tersebut akan menjadi ibadah sunnah yang tentunya memiliki nilai tersendiri.
Baca juga: Ayat Kursi Disebut Ayat Mudhirah, Ayat yang Mendatangkan Seluruh Keinginan
Niat Puasa Qadha Ramadhan
Sebelum menjalani puasa untuk mengganti jumlah hari yang ditinggalkan ketika Ramadhan, perlu diketahui bacaan niatnya.
Mereka yang mengqadha puasa Ramadhan juga wajib memasang niat puasa qadhanya di malam hari, setidaknya menurut Mazhab Syafi’i.
Adapun berikut ini adalah lafal niat qadha puasa Ramadhan:
نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ قَضَاءِ فَرْضِ شَهْرِ رَمَضَانَ لِلهِ تَعَالَى
Nawaitu shauma ghadin ‘an qadhā’i fardhi syahri Ramadhāna lillâhi ta‘âlâ.
Artinya, “Aku berniat untuk mengqadha puasa Bulan Ramadhan esok hari karena Allah SWT.”
Semoga Allah menerima uzur dan qadha puasa Ramadhan kita. Wallahu a‘lam.
Baca berita Tribun Jabar lainnya di GoogleNews.
Hilal 1 Syawal 1445 H Tidak Teramati Observatorium Bosscha Imbas Cuaca Mendung di Wilayah Bandung |
![]() |
---|
Jadwal Buka Puasa 29 Ramadhan Selasa 9 April 2024 di 6 Wilayah Pantura, dari Karawang hingga Cirebon |
![]() |
---|
Jadwal Buka Puasa 29 Ramadhan 9 April 2024 di Wilayah Priangan Timur, Sumedang hingga Tasikmalaya |
![]() |
---|
Jadwal Buka Puasa 29 Ramadhan 9 April 2024 di Kota Bandung, Cimahi, dan Sekitarnya, Lengkap Doanya |
![]() |
---|
Jadwal Buka Puasa 28 Ramadhan 8 April 2024 di Wilayah Bandung, Cimahi dan Sekitarnya, Lengkap Doanya |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.