Festival Syukur Waktu di Tasikmalaya, Momen Para Seniman Merayakan Pergantian Tahun

“Syukur Waktu ini akan dimulai dengan acara Golek Karnaval,” ujarnya.

Golek, menurut Acong, adalah sebuah mitologi di Sunda yang menjadi media perantara antara bumi ke langit di masa lalu. Sedang saat ini, ucap Acong, konsep golek bergeser menjadi karya seni pertunjukan.

“Kalau di Sunda ada bebegig, di Bali ada ogoh-ogoh, di Betawi ada ondel-ondel, dan yang lainnya. Golek itu tidak serta-merta hal yang sepele, tapi itu adalah sebuah mitologi masyarakat,” paparnya.

Pada gelaran Syukur Waktu nanti, Golek Karnaval akan diwakili oleh lima wilayah di Jawa Barat, yakni Kabupaten Garut, Kabupaten Ciamis, Kota Banjar, Kabupaten serta Kota Tasikmalaya.

“Garut akan menghadirkan raja domba, Kota Tasikmalaya ada badawang, Kabupaten Tasikmalaya ada sisingaan, Ciamis hadirkan bebegig, dan Banjar ada wayang kararas,”  ujarnya.

Acong mengatakan, para seniman rencananya juga akan mengajak para pejabat untuk membaca puisi.

"Kamis, 28 Desember nanti, malamnya akan ada mimbar sastra baca puisi para penyair Tasikmalaya juga para pejabat yang memang dikenalkan dengan puisi,” kata Acong.

Menurutnya, sebetulnya para pejabat zaman dulu itu adalah para penulis. 

"Soekarno, misalnya. Bahkan di awal-awal perkembangan, Socrates, Plato, Aristoteles, mereka adalah para penulis."

Pada 28 Desember juga akan ada kesenian buhun akrobatik lais., kesenian buhun akrobatik. Juga ada acara melukis bersama para pelukis Tasikmalaya dan sekitarnya, termasuk dari Bandung.

"Puncak, tanggal 31 Desember, di Jalan KHZ Mustofa. Nanti akan ada dua panggung, yaitu panggung tradisional dan modern,” kata Acong.(tribun priangan)