Kasus Pemuda Tasik Ditemukan Tewas Bersimbah Darah, Tewas Laka atau Dipukuli Anggota Geng?

Kapolsek Cihideung, AKP Erustiana mengatakan, bahwa kasus tersebut dilimpahkan ke Polres Tasikmalaya Kota.

Editor: Ravianto
TRIBUNPRIANGAN.COM/ALDI MEGA PERDANA
Wakil Ketua RT Setempat, Erwin (38) menunjukkan TKP ditemukannya pemuda yang tergeletak bersimbah darah di Jalan Bantar, Kelurahan Argasari, Kecamatan Cihideung, Kota Tasikmalaya, Jawa Barat pada Jumat (22/12/2023) subuh. 

TRIBUNJABAR.ID, KOTA TASIKMALAYA - Seorang pemuda berinisial FM (22) ditemukan bersimbah darah di Jalan Bantar, Kelurahan Argasari, Kecamatan Cihideung, Kota Tasikmalaya, Jawa Barat pada Jumat (22/12/2023) subuh.

Korban yang diketahui selaku warga Kelurahan Cilembang, Kecamatan Cihideung, Kota Tasikmalaya, Jawa Barat tersebut segera dilarikan ke RSUD dr Soekardjo.

Tak dinyana, setelah mendapat penanganan intensif selama hampir 12 jam, FM meninggal dunia sekira pukul 15.00 WIB.

Roni (45) Ketua RT di Kelurahan Kulon Pasar, Kecamatan Cihideung, Kota Tasikmalaya yang melihat korban terkapar bersimbah darah di TKP yang diduga dipukuli orang tak dikenal, Jumat (22/12/2023).
Roni (45) Ketua RT di Kelurahan Kulon Pasar, Kecamatan Cihideung, Kota Tasikmalaya yang melihat korban terkapar bersimbah darah di TKP yang diduga dipukuli orang tak dikenal, Jumat (22/12/2023). (TRIBUNPRIANGAN.COM/ALDI MEGA PERDANA)

Ayah korban, Tedi Supriatna (53) mengatakan, dirinya baru mendapat kabar terkait peristiwa yang menimpa FM pada pukul 06.00 WIB.

“Baru dapat kabar pukul 06.00 WIB pagi dari anak saya yang keempat. Langsung saya kejar ke sama (RSUD dr Soekardjo),” jelas Tedi kepada TribunPriangan.com saat ditemui di kediamannya pada Jumat (22/12/2023).

Tedi juga mengatakan bahwa pihak keluarga sudah melaporkan hal tersebut ke kepolisian.

“Sudah lapor. Tapi pihak keluarga menolak autopsi, karena kata ibunya (red: istri Tedi), enggak boleh. Katanya kasian sama jenazahnya,” jelas dia.

Tedi juga mengungkap, bahwa keseharian korban bekerja seperti biasa.

“Kesehariannya ya kerja aja gitu. Humoris, suka bercanda. Belum pernah ada apa-apa di kampung sendiri. Enggak pernah macem-macem. Teman-temannya juga banyak,” tutupnya.

Terpisah, Roni (45) salah satu teman korban mengatakan, bahwa pada malam sebelumnya, FM berangkat bersama salah satu temannya yang berinisial S.

Roni sendiri merupakan salah seorang yang pada saat kejadian dikabari oleh S, sehingga dirinya segera menyusul ke Tempat Kejadian Perkara (TKP).

“Pukul 20.00 WIB, FM sedang berkumpul bersama teman-temannya. Lalu, pas pukul 01.00 WIB dini hari, diajak sama temannya itu enggak tahu ke mana,” jelas Roni.

“Nah, kebetulan waktu itu saya lagi tugas ronda di RW 11. Datanglah ke saya, teman yang bawa FM itu, katanya, ‘bantuin, FM dipukulin sama geng’. Dia juga ngasih tahu lokasinya,” lanjut dia.

Mendengar hal tersebut, Roni segera berangkat ke lokasi yang dimaksud S dengan berjalan kaki.

“Saya jalan kaki ke sana (red: TKP), tapi enggak sama S. Nah, pas saya ke sana, saya lihat kondisinya FM sudah terkapar dan bersimbah darah gitu,” ucapnya.

Sumber: Tribun Jabar
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved