Ini Penyebab Bentrok Antara Walker dengan Felipe Melo Setelah Final Piala Dunia Antarklub

Kemenangan Manchester City atas Fluminense di final Piala Dunia Antarklub 2023 diwarnai kericuhan antarpemain.

Editor: Giri
AFP/Giuseppe CACACE
Para pemain Manchester City merayakan gol dalam laga final Piala Dunia Antarklub 2023 antara Man City vs Fluminense di King Abdullah Sports City Stadium, Jeddah, Arab Saudi, Sabtu (23/12/2023) dini hari WIB. 

TRIBUNJABAR.ID - Kemenangan Manchester City atas Fluminense di final Piala Dunia Antarklub 2023 diwarnai kericuhan antarpemain.

Manchester City menjadi juara setelah mengalahkan Fluminense dengan skor 4-0 pada laga yang berlangsung di Stadion King Abdullah Sports City pada Sabtu (23/12/2023) ini hari.

Di akhir laga, bek Man City, Kyle Walker, adu cekcok dengan gelandang Fluminense yang pernah memperkuat Juventus di Serie A, Felipe Melo.

Keduanya terlibat adu badan menyita atensi pemain-pemain lain di lapangan.

Salah satunya adalah Jack Grealish yang menarik Walker agar menjauh dari konfrontasi.

Melo pun menjelaskan apa yang terjadi dari kacamatanya.

Menurutnya, kejadian di lapangan jauh dari spekulasi di antara netizen.

Baca juga: Bukan Julian Alvarez, Ternyata Inilah Pemain Manchester City yang Terpilih Jadi Pemain Terbaik

"Saya melihat orang-orang bodoh di media sosial yang mengatakan saya memulai pertarungan," ujarnya seperti dikutip dari Marca.

"Saya tak ingin ada kesalahpahaman. Hari ini Grealish menghina institusi Fluminense dan saya tak bakal membiarkan hal ini terjadi."

"Tak peduli saya berada di mana, saya bakal selalu membela institusi saya."

"Dia beberapa kali berteriak 'Ole' pada akhir-akhir laga," ujarnya.

Perkelahian antara Kyle Walker dan Felipe Melo  Man City vs Fluminense
Perkelahian antara Kyle Walker dan Felipe Melo seusai laga final Piala Dunia Klub 2023 antara Man City vs Fluminense di King Abdullah Sports City Stadium, Jeddah, Arab Saudi, Sabtu (23/12/2023) dini hari WIB.

"Seorang pemain tak bisa melakukan itu di lapangan. Saya tak ingin memulai perterngkaran tetapi saya mempertahankan Martinelli (rekan setimnya) yang dihina Grealish. Saya tak menyesal. Saya akan melakukan ini lagi karena saya seorang petarung."

Menurutnya, ia sendiri dan Fluminense selalu menghormati lawan siapapun yang mereka hadapi.

"Ketika kami menang 10-1 di laga Copa Sudamericana, Fluminense tetap menghormati lawan," ujarnya.

"Ketika menang 5-1 lawan River Plate, kami juga menghormati mereka."

Baca juga: Diwarnai Perkelahian, Manchester City Menang Telak atas Fluminense dan Juara Piala Dunia Antarklub

Halaman
12
Sumber: Kompas
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved