Rasyid Rajasa Kasih Spill Strategi Personal Branding-nya ke Mahasiswa Unpad

TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Masih ingat calon anggota legislatif (caleg) DPR RI dari Partai Amanat Nasional (PAN) yang billboard dan balihonya sempat viral di berbagai platform sosial media? Tebakan Anda benar jika menjawab sosok itu M. Rasyid Rajasa, anak bungsu mantan Menko Perekonomian M. Hatta Rajasa.

Billboard dan baliho Rasyid benar-benar berbeda dengan yang dipasang caleg lainnya di Kota Bandung. Pasalnya, copywriting yang digunakan sangat unik dan tidak biasa.

Jika kebanyakan caleg menginformasikan identitas diri dan partainya untuk memudahkan calon konstituennya mencoblos, Rasyid justru tidak melakukan hal yang sama.

Dia menggunakan copywriting yang sukses menghisap perhatian masyarakat Bandung dan Cimahi yang menjadi daerah pemilihannya. Bahkan billboard dan balihonya menjadi sorotan masyarakat Indonesia karena berhasil viral.

Copywriting yang digunakan tim kreatif Rasyid sangat sederhana, hanya bertuliskan "Selain Cari Suara juga Cari Istri". Namun copywriting tersebut telah teruji sukses menyedot perhatian publik.

Tenarnya nama politisi muda PAN tersebut mengundang rasa penasaran berbagai pihak, termasuk sejumlah akademisi muda dari Universitas Padjadjaran.

Beberapa waktu lalu, satu mahasiswi dan tiga mahasiswa kampus tersebut mendapat tugas kuliah untuk mengulik apa dan bagaimana strategi personal branding Rasyid dalam kontestasi pemilu 2024. Mereka menilai strategi personal branding "Duda Keren" ini perlu untuk dikaji.

Rasyid menjelaskan kepada mereka bahwa strategi personal branding tidak ada yang istimewa. Personal branding-nya merupakan representasi nyata dirinya, tidak dibuat-buat dan apa adanya.

"Saya mem-branding berdasarkan latar belakang saya. Saya punya ketertarikan di bidang wirausaha. Kuliah S1 dan S2 manajemen bisnis, 12 tahun jadi pelaku wirausaha sampai sekarang. Makanya salah satu program prioritas kampanye saya di sektor ekonomi adalah UMKM atau wirausaha," terang Rasyid.

Disebutkannya, dirinya yang juga masih generasi milenial punya cara-cara untuk memikat generasi muda dan kalangan pemilih pemula.

"Pendekatan komunikasi politik yang saya gunakan ke generasi muda salah satunya lewat olahraga bareng. Kebetulan saya memang hobi olahraga, khususnya lari. Dan baru-baru ini saya juga Alhamdulillah sukses menggelar turnamen futsal antar SMA/ SMK se-Kota Bandung," urainya.

Untuk menyasar gen-z secara umum, Rasyid memanfaatkan berbagai saluran media sosial. Ia menyampaikan visi-misi dan program melalui konten-konten kegiatannya.

"Strategi personal branding lain yang saya lakukan memanfaatkan alat peraga kampanye fisik seperti billboard, baliho, spanduk dan sebagainya. Tapi untuk sejumlah titik kita bikin desainnya clean dan simpel dengan copywriting yang mengundang perhatian orang," ujarnya.

"Temen-temen pasti tahu kan, langsung viral soalnya billboard saya. Kenapa dibikin beda dan bisa viral, karena prinsipnya billboard itu kan dilihatnya split second, jadi harus dibuat sekreatif mungkin biar pesannya bisa langsung cepat sampai," ucap Rasyid.

Rasyid mengatakan, ada hal lain juga yang menjadi pakem dalam komunikasi politiknya untuk mendukung strategi branding-nya. Dia menjelaskan, bagaimana ia berkomunikasi akan disesuaikan dengan komunikannya. Bila mereka anak muda, penyampaiannya akan lebih luwes dan santai.