Prodi Manajemen Industri Katering UPI Gelar Wonderfest 2023, Dorong Mahasiswa Berwirausaha
kegiatan ini bisa dikatakan sebagai Project Based Pengungkit Generasi Baru Wirausaha Indonesia
TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Jumlah entrepreneur atau wirausaha di Indonesia masih tergolong rendah yakni baru mencapai 3,1 persen. Padahal sektor ini mampu meningkatkan perekonomian nasional. Selain itu, mampu menyerap tenaga kerja.
Untuk mendukung lahirnya wirausaha muda, Program Studi Manajemen Industri Katering Universitas Pendidikan Indonesia memiliki komitmen tinggi dalam mencapai outcome dari pendidikan di strata S1 adalah menciptakan para entreupreuneur pada industri makanan dan minuman dengan kemampuan mengolah produk inovatif serta memiliki kemampuan membuat event.
Salah satu upaya mendorong ke arah sana, belum lama ini Program Studi Manajemen Industri Katering UPI menggelar acara Wonderfest di Gedung Ahmad Sanusi Kampus UPI Jalan Setiabudi Bandung.
Baca juga: Prodi Manajemen Industri Katering UPI Gelar Miculinaire Expo 2023, Pamerkan Produk Makanan Nusantara
Penanggungjawab Acara Wonderfest UPI 2023, Dr. Dewi Turgarini,S.S.,MM. Par mengatakan, kegiatan ini bisa dikatakan sebagai Project Based Pengungkit Generasi Baru Wirausaha Indonesia
"Wonderfest adalah event tahunan dari Program Studi Manajemen Industri Katering yang menunjukan hasil project based learning dari lima mata kuliah Manajemen MICE, Seminar Kewirausahaan Gastronomi, Teknik Pengolahan Bakery, Teknik Pengolahan Cuisine, dan Seni Kuliner," kata Dewi Turgarini yang juga pengampu mata kuliah Seminar kewirausahaan gastronomi.

Untuk kegiatan dimulai pada 5 Desember 2023 , dengan dilaksanakannya workshop “Smartphone Food Product Photography” oleh food fotografer profesional Ika Rahma sebagai penyokong usaha food product sebagai basis usaha kecil.
Berdasarkan paparan kepada peserta workshop disampaikan bahwa saat melakukan pemotretan menggunakan smartphone adalah harus jelas tujuan konsep, dan tema foto, kemudian perlu mencari spot foto dengan lighting yang pas, menggunakan alas foto yang cukup lebar agar leluasa dalam memotret, menyiapkan properti yang sesuai dengan konsep dan tema foto.
Terdapat pula aturan dalam menggunakan cahaya ideal untuk foodphotography adalah memperhatikan cahaya dari belakang dan samping, dihindarkan cahaya dari depan.

Peserta pun memperoleh banyak pengetahuan dan peluang sebagai wirausahawan sebagai food photographer di industri kuliner saat ini.
Dipenghujung kegiatan dilakukan praktek pemotretan dengan beragam produk makanan dan minuman oleh tim kreatif mahasiswa, kemudian dilakukan seleksi peserta umum dengan hasil foto terbaik adalah Abshara Nabilla Hazairin.
Kemudian pada 7 Desember 2023 dilakukan Bazzar dari 15 tenant hasil project based mahasiswa yang menunjukkan hardskill membuat beragam olahan produk inovasi, modifikasi olahan makanan berbahan baku lokal yang sudah mereka lakukan selama lima bulan terakhir.
Produk inovasi berbahan baku lokal yang ditampilkan adalah Cheezy Party, Es Lilin Si Tiiz, Nusushi, Sangu Beuleum Nguleum, Usaha Tour Travel Linkbatoer, Minuman Pisang Ijo Trinkable, Usaha Photo Booth Potreat Project, Rice Box Mbak Jrew, Biskuit Goreng Tapisky, Sambal Ningrat, Kudapan Loukoumades,Kebab lokal Kebabnesia, Vegieroll, Roti Sando Makmur, Nasi Kepal Onigini.
Menurut Dewi Turgarini, hal ini dilakukan sebagai pemantik para mahasiswa dari generasi zilenial agar mampu memiliki kemampuan melakukan inovasi dan modifikasi produk berbahan pangan lokal dalam menghadapi gempuran makanan mancanegara.

Pada Wonderfest kali ini terdapat pula eksebisi seni kuliner berbasis coklat.
Eksebisi project based mata kuliah Teknik Pengolahan Bakery yang diampu Ilmiati Tsaniah MM.Par merupakan hasil produk kreasi mahasiswa berupa display Bread sebagai elaborasi dari resep yang diberikan saat perkuliahan sehingga menghasilkan tampilan produk roti yang lebih beragam serta tema yang menarik seperti tema Mexican Koboy dengan tema yang dimunculkan adalah paskah dengan bentuk kelinci, tema piknik, tema Natal, dan tema di atas awan.
Jenis produk roti yang ditampilkan produk yang sudah pernah dipraktekan dalam perkuliahan sebelumnya yaitu jenis adonan rich yeast dough yaitu adonan roti yang kaya akan bahan-bahan lemak dan bahan tambahan untuk memberikan tekstur yang lebih halus, rasa yang lebih kaya, dan warna yang lebih intens.
Para mahasiswa mampu membuat kreasi dari jenis adonan ini dengan bentuk dan tampilan yang berbeda. Peraih juara dalam eksebisi ini adalah Maharani Maritza Rafa, De Falin, M Rizqi dan Diva Tasya.
Eksebisi project based Teknik Pengolahan Cuisine menggali kemampuan peserta dalam menyajikan atau platting menggunakan teknik fusion makanan mancanegara bertema set menu berbahan baku lokal berupa appetizer, soup dan main course.
Jenis makanan lokal yang ditampilkan pada eksebisi untuk appetizer adalah lettuce salad with honey mustard vinegratte, soup menu nya puree of tomato soup dan main course menu nya sauteed boneless breast of chicken with mushroom sauce, wedges potato dan saute jareiniere vegetables.
Eksebisi ini pun diberlakukan kompetisi dengan adanya tiga juri dari Indonesia Chef Association Badan Pengurus Daerah Jawa Barat Denny Setiawan dan memutuskan juara terbaik yaitu tim mahasiswa Sarah nurunnisa daldiri, Dinda Difa, Fanny Septi F, Deivara.

Berwirausaha Perlu Blueprint Keuangan
Hal yang menarik dari event ini adalah talkshow yang dipresentasikan oleh Dendy yaitu topik “Financial Bluefrint for Entreupreuneur”, materi ini patut diketahui oleh para peserta yang hadir yang memang berminat sebagai wirausahawan.
Dendy merupakanFinancial Services Consultant dari Advisor Alliance Group Indonesia.
Ia memaparkan bahwa seorang wirausahawan yang baik harus memiliki kemampuan prinsip-prinsip untuk mengelola keuangan yaitu distribusi penggunaan biaya hidup 40 persen, membayar cicilan atau hutang 30 persen,
Asuransi 10 persen, dan Tabungan atau investasi 20 persen.
Agar usaha bisa berkelanjutan maka perlu melakukan
1) Adanya akurasi pencatatan keuangan usaha,
2) Memiliki kemampuan merencanakan dan mengelola hutang, 3) Disiplin melakukan pencatatan keuangan,
3) Memiliki dana darurat dan dana investasi,
4) Memiliki target dan evaluasi dalam operasionalisasi usaha. Paparannya menarik sehingga peserta pada saat event pun aktif bertanya kepada pemateri bersertifikasi “Qualified Wealth Planner”.
Baca juga: FTV UPI Bandung Gelar CineFuture Bahas Tentang Film Libatkan Akademisi, Praktisi hingga Seniman
Sebagai penutup Sunmedar Rachmat SK., SP. selaku dosen praktisi mengajar Merdeka Belajar pada mata kuliah MICE pada program studi pariwisata di Universitas Pendidikan Pariwisata dipenghujung acara menyampaikan bahwa tujuan utama dari kegiatan wonderfest adalah memupuk keberanian mahasiswa dalam berkreasi, membuat event yang real, dan dapat terlaksana dengan baik.
"Ini merupakan suatu pencapaian yang tinggi serta memberikan peningkatan keterampilan Mahasiswa khususnya pada industri kuliner saat ini sangat dinamis, dan dapat dipengaruhi oleh berbagai faktor termasuk tren makanan, kebiasaan konsumen serta perubahan ekonomi," katanya.
Ia menegaskan bahwa terpenting adalah harus ditunjang oleh digitalisasi dan pemasaran online juga.
"Salah satu hal yang terpenting adalah sebagai calon wirausahawan harus berani mencoba hal baru dan bangun jaringan serta kolaborasi," tandasnya.
Wonderfest UPI 2023
Universitas Pendidikan Indonesia (UPI)
Dewi Turgarini
Manajemen Industri Katering
UPI
Tribunjabar.id
wonderfest
wirausaha
Tren Tanam Benang Mulai Bergeser, Ini Inovasi Anti Aging yang Akan Hits |
![]() |
---|
GoZero Telkom Hadir di Bandung: Dorong Inovasi Circular Economy & Aksi River Clean Up |
![]() |
---|
Cuaca Bandung Kadang Panas Terik dan Hujan Bisa Merusak Kulit, Begini Cara Merawatnya |
![]() |
---|
Muprov Kadin Jabar Disepakati Usai Rekonsiliasi, Dorong Persatuan dan Kebersamaan |
![]() |
---|
UPI Serahkan Perangkat Smart Farming ke Petani Kopi Garut, Bisa Pantau Kondisi Lahan |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.