Gempa Bumi di Sukabumi

PVMBG Bantah BMKG, Gunung Salak Masih Normal, Gempa Terjadi Karena Sesar, Bukan Aktivitas Vulkanik

Dalam 90 hari terakhir periode 8 September hingga 5 Desember 2023, gempa didominasi gempa tektonik jauh dan tektonik lokal.

Penulis: Dian Herdiansyah | Editor: Hermawan Aksan
Dok magma.esdm.go.id
Peta Gunung Salak. PVMBG membantah bahwa gempa bumi di Gunung Salak di perbatasan Sukabumi-Bogor, Jawa Barat, terjadi karena adanya aktivitas vulkanik. 

Laporan Kontributor Tribunjabar.id, Dian Herdiansyah

TRIBUNJABAR.ID, SUKABUMI - Pusat Vulkanologi & Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) membantah bahwa gempa bumi di Gunung Salak di perbatasan Sukabumi-Bogor, Jawa Barat, terjadi karena adanya aktivitas vulkanik.

Ketua Tim kerja Gunung Api PVMBG, Ahmad Basuki, mengatakan, berdasarkan rekaman kegempaan di stasiun Gunung Salak, tidak ada kaitannya gempa itu dengan aktivitas vulkanik.

"Dari hasil pengamatan kami, itu kami masukkan ke dalam gempa tektonik lokal karena lokasinya yang masih jauh dari kawah Gunung Salak," ujarnya, kepada Tribunjabar.id, Minggu (10/12/2023).

Dalam 90 hari terakhir periode 8 September hingga 5 Desember 2023, gempa didominasi gempa tektonik jauh dan tektonik lokal.

Adapun gempa bumi vulkanik dalam terhitung 17 kali.

Pihaknya menegaskan bukan gempa vulkanik.

"Itu bukan gempa vulkanik, masih kategori gempa tektonik lokal," ucapnya.

Catatan BMKG menyebutkan, terdapat 35 gempa yang terjadi.

Menurut PVMBG hingga menyebabkan 105 rumah rusak, gempa itu akibat sesar yang berdekatan dengan Gunung Salak.

"Jadi akibat pergerakan sesar-sesar yang berada di sekitar Gunung Salak," ucapnya.

Selanjutnya pihaknya pun, kata Basuki, akan terus memantau gempa-gempa yang terjadi di Gunung Salak.

"Saat ini status Gunung Salak masih normal," kata Basuki.

Teguh Rahayu mengungkapkan, gempa bumi yang terus terjadi tersebut lebih mirip kepada gempa Swarm.

Kajian Pepen Supendi dan tim tahun 2021 sudah menyebutkan adanya klaster aktivitas gempa di barat daya Gunung Salak ini.

"Berdasarkan lokasi, magnitudo (M<3>

Pada umumnya, gempa Swarm berkaitan dengan aktivitas vulkanik atau migrasi magma atau peristiwa yang berhubungan dengan magma yang keluar menuju permukaan bumi melalui rekahan dalam kerak bumi.

"Gempa Swarm ini biasanya berkaitan dengan aktivitas vulkanik Gunung Api Salak dan Taman Nasional Gunung Halimun Salak," jelas Ayu. (*)

Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved