Mengenal Komunitas Bandung Care, Wadah Generasi Muda Social Experiment

Komunitas Bandung Care wadah bagi para generasi muda untuk menuangkan empati sosial di masyarakat. 

Penulis: Nappisah | Editor: Siti Fatimah
Nappisah
Komunitas Bandung Care wadah bagi para generasi muda untuk menuangkan empati sosial di masyarakat.  Aliansi yang digagas oleh mahasiswa Kota Bandung ini fokus memberi, mengajar hingga membimbing kepada orang yang membutuhkan.  

TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Komunitas Bandung Care wadah bagi para generasi muda untuk menuangkan empati sosial di masyarakat.  Aliansi yang digagas oleh mahasiswa Kota Bandung ini fokus memberi, mengajar hingga membimbing kepada orang yang membutuhkan. 

Ketua Bandung Care Batch 5, Muhammad Faris Ramadhan mengatakan, tak hanya membuka penggalangan dana, saat ini Komunitas Bandung Care membuka donasi baju layak pakai. 

"Sesuai namanya, Bandung Care ialah bentuk kepedulian kami terhadap Bandung sebuah organisasi non profit, malah kita memberikan keuntungan bagi masyarakat Bandung," ucapnya, kepada Tribunjabar.id, Sabtu (9/12). 

Siapa sangka, komunitas yang telah berjalan selama lima tahun ini berawal dari tugas akhir kuliah.

"Tugas akhir kuliahnya membuat sebuah organisasi, tujuannya untuk menghimpun bidang pendidikan, sosial budaya dan lingkungan," katanya. 

Sejak didirikan 2018, anggota Komunitas Bandung Care telah mencapai 150 orang dari berbagai kampus di Kota Bandung. 

"Anggotanya memang di khususkan untuk mahasiswa semester satu sampai semester delapan. Namun, tidak menutup kemungkinan anggota masih SMA," ucapnya. 

Menurutnya, anak muda membutuhkan ruang sosial sebagai bentuk ekspresi kepedulian antar sesama. 

"Organisasi tidak hanya mengandalkan di dalam kampus, dengan aktif berorganisasi di luar kita menambah relasi baru yang belum tentu didapat bila tidak terjun langsung," imbuhnya. 

Kendati demikian, jadwal yang berbeda menjadi tantangan untuk mengumpulkan seluruh anggota agar bisa berpartisipasi dalam kegiatan. 

"Orang-orang dari background, kampus yang berbeda, namun gimana caranya kita bisa ngumpul bareng agae tujuannya tetap tercapai," katanya. 

Ia mengaku, mencari lokasi untuk kegiatan sosial dirasa mudah tak mudah. 

"Misalnya mencari panti asuhan, ada yang welcome tapi tak sedikit yang susah untuk dihubungi dan diajak kerjasama," tuturnya. 

Komunitas Bandung Care kerap kali membuka open recruitment untuk terlibat langsung dalam kegiatan sosial. 

Dengan harapan, pengalaman yang diberikan mampu menggugah rasa peduli terhadap sesama. 

Hingga kini, estafet kepemimpinan turut dilakukan guna menjaga re-genarasi organisasi yang telah diemban. 

"Bandung Care itu ada batchnya, jadi setiap satu tahun kepengurusan akan ganti anggota dan ketua. Namun, peserta sebelumnya tetap bisa berkontribusi," katanya. 

Dikepengurusannya kali ini, Fariz merencanakan road show ke kampus di Kota Bandung untuk mengenalkan Komunitas Bandung Care

"Berbeda dari tahun-tahun sebelumnya, periode kali ini ada road show. Saya merasa kalau Bandung care ini disayangkan bila tidak ada yang mengenal, road show juga bentuk ajakan agar bisa bergabung bersama kami," ungkapnya. 

Ia berharap, Bandung Care tercapai semua program kerja dibarengi dengan anggota yang berkontribusi. 

"Tidak merasa terbebani dengan mengikuti Bandung Care, kemudian minimal membantu banyak orang. Semoga dengan adanya ini orang-orang yang harusnya dipedulikan terwakilkan oleh kami, menjadi pihak ketiga bagi anak yatim maupun panti jompo," katanya. 

Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved