Program Penguatan Pendidikan Indonesia Prabowo Dinilai Mampu Berantas Radikalisme

TRIBUNJABAR.ID - Program penguatan sektor pendidikan Calon Presiden (Capres) Prabowo Subianto jika diberikan amanah sebagai pemimpin Indonesia selanju

Istimewa
Program Penguatan Pendidikan Indonesia Prabowo Dinilai Mampu Berantas Radikalisme 

TRIBUNJABAR.ID - Program penguatan sektor pendidikan Calon Presiden (Capres) Prabowo Subianto jika diberikan amanah sebagai pemimpin Indonesia selanjutnya dinilai mampu memberantas radikalisme.

Pengamat Politik Universitas Indonesia (UI), Meidi Kosandi menilai komitmen meningkatkan kualitas dunia pendidikan di Indonesia adalah langkah nyata capres nomor urut 2 di Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 tersebut untuk memberantas paham radikalisme.

"Kecenderungan radikalisme masih sering terjadi ya di Indonesia. Saya kira ini salah satu upaya Prabowo untuk memberantasnya," ujar Meidi dalam keterangannya, Rabu (29/11).

Isu radikalisme memang masih cukup banyak terjadi di Indonesia. Dapat dikatakan, hal ini sangat berpotensi merusak generasi bangsa.

Data membuktikan, berdasarkan hasil riset yang dihimpun oleh Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) pada 2022 lalu, sebanyak 33 juta warga Indonesia terpapar radikalisme.

Oleh karena itu, melihat kondisi tersebut, melalui program Asta Cita, Prabowo berkomitmen untuk meningkatkan sektor pendidikan sebagai upaya pencegahan radikalisme. Misalnya, melalui program dana abadi pendidikan dan dana abadi pesantren.

Dana tersebut digunakan untuk memajukan pendidikan di Indonesia. Meidi menilai, dana abadi pesantren adalah bentuk perhatian Prabowo bersama pasangannya Cawapres Gibran Rakabuming Raka kepada pendidikan berbasis agama.

Sebab, kata Meidi, beberapa tahun terakhir, pesantren jarang sekali diperhatikan. Diketahui, dana abadi pesantren ini merupakan mandat dari Undang Undang Nomor 18 tahun 2019 tentang Pesantren.

Meidi menjelaskan, melalui dana abadi pesantren, Prabowo-Gibran tidak hanya ingin berkonstribusi bagi kemajuan pendidikan namun juga sebagai upaya penguatan generasi muda agar tidak mudah terpapar paham radikalisme.

"Kelihatannya ada perhatian yang lebih serius ya (dari Prabowo-Gibran) untuk meningkatkan kualitas pendidikan di Pesanten," pungkas Meidi. (**Deni Julkarnaen**)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved