Membangun Kemampuan Psikososial Penduduk Terdampak Pasca Bencana Gempa Bumi di Kabupaten Cianjur

TRIBUNJABAR.ID - Pada hari senin 21 November 2022 terjadi gempa bumi dengan kekuatan 5,6 Magnitudo yang melanda wilayah Kabupaten Cianjur, Jawa Barat.

Membangun Kemampuan Psikososial Penduduk Terdampak Pasca Bencana Gempa Bumi di Kabupaten Cianjur - Gambar-1-Episenter-dan-hiposenter-gempabumi-Cianjur-tanggal-21-November-2022.jpg
Istimewa
Gambar 1. Episenter dan hiposenter gempabumi Cianjur tanggal 21 November 2022
Membangun Kemampuan Psikososial Penduduk Terdampak Pasca Bencana Gempa Bumi di Kabupaten Cianjur - Gambar-1-Infografis-Gempa-Bumi-Di-Kabupaten-Cianjur-Waktu-Kejadian-21-Novomber-2022.jpg
Istimewa
Gambar 1. Infografis Gempa Bumi Di Kabupaten Cianjur Waktu Kejadian 21 Novomber 2022
Membangun Kemampuan Psikososial Penduduk Terdampak Pasca Bencana Gempa Bumi di Kabupaten Cianjur - Gambar-1-Pemasangan-pipa-air-di-kampung-Barukaso-Desa-Sarampad.jpg
Istimewa
Gambar 1. Pemasangan pipa air di kampung Barukaso, Desa Sarampad
Membangun Kemampuan Psikososial Penduduk Terdampak Pasca Bencana Gempa Bumi di Kabupaten Cianjur - Gambar-1-warga-melakukan-pemasangan-selang-untuk-mengairi-masjid.jpg
Istimewa
Gambar 1. warga melakukan pemasangan selang untuk mengairi masjid
Membangun Kemampuan Psikososial Penduduk Terdampak Pasca Bencana Gempa Bumi di Kabupaten Cianjur - Gambar-3-Ruangan-Taman-Baca-Gema-Karsa.jpg
Istimewa
Gambar 3. Ruangan Taman Baca Gema Karsa
Membangun Kemampuan Psikososial Penduduk Terdampak Pasca Bencana Gempa Bumi di Kabupaten Cianjur - Gambar-4-Interaksi-dalam-kegiatan-Belajar-dan-Bermain-Bersama.jpg
Istimewa
Gambar 4. Interaksi dalam kegiatan Belajar dan Bermain Bersama serta pembuatan Mading bertema ‘Mimpi dan Cita-Cita’
Membangun Kemampuan Psikososial Penduduk Terdampak Pasca Bencana Gempa Bumi di Kabupaten Cianjur - Gambar-5-Kegiatan-diskusi-dengan-apemuda-Karang-Taruna.jpg
Istimewa
Gambar 5. Kegiatan diskusi dengan apemuda Karang Taruna

TRIBUNJABAR.ID - Pada hari senin 21 November 2022 terjadi gempa bumi dengan kekuatan 5,6 Magnitudo yang melanda wilayah Kabupaten Cianjur, Jawa Barat. Data BMKG menyatakan bahwa pada tanggal 22 November 2022 telah tercatat 140 gempa-gempa susulan (aftershocks) dengan magnitudo 1.2-4.2 dan kedalaman rata-rata sekitar 10 km, dengan 5 gempa dapat dirasakan oleh masyarakat (Gambar 1).

Menurut peneliti BMKG, gempa bumi utama (mainshock) sebesar 5.6 Magnitudo dapat dirasakan pula di kota Cianjur dengan skala intensitas V-VI MMI, Garut dan Sukabumi IV-V MMI, Cimahi, Lembang, Bandung, Cikalong Wetan, Rangkasbitung, Bogor dan Bayah berskala intensitas III MMI, Tangerang Selatan, Jakarta dan Depok dengan skala Intensitas II-III MMI (https://inatews.bmkg.go.id/ https://www.bmkg.go.id/berita/?p=42632⟪=ID&tag=analisis-gempabumi).

(https://www.scribd.com/document/614567562/Analisis-gempabumi-Cianjur-Supendi-dkk-2022-rev-1)

Berdasarkan data Infografis BNPB menyatakan luasan area terdampak di 160 Kecamatan, yang meliputi 180 desa (Gambar 2). Dampak berupa kerugian pada manusia sebanyak 602 korban jiwa meninggal dunia, 593 korban luka berat dan 114. 683 jiwa mengungsi, Di lain pihak kerugian material meliputi 56.548 hunian rumah rusak, dengan rincian 13.633 rusak berat, 16.059 rusak sedang, dan 26.856 rusak ringan. Fasilitas umum yang terdampak rusak adalah 18 fasilitas kesehatan, 281 tempat ibadah, 701 fasilitas Pendidikan dan 18 kantor dan Gedung.

Berdasarkan skenario BMKG, sebanyak 10 desa berada di Kecamatan Cugenang yakni Desa Ciputri, Desa Pasir Sarongge, Desa Galudra, Desa Nyalindung, Desa Sukamulya, Desa Sarampad, Desa Talaga, Desa Salakawung, Desa Cirumput, Desa Cibulakan merupakan area yang dekat dengan pusat gempa atau berada di zona sistemik aktif gempa yang perlu direkolasi (https://jabar.antaranews.com/berita/421203/11-desa-di-cianjur-masuk-zona-seismik-aktif-perlu-direlokasi).

Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) Institut Teknologi Bandung (ITB) merespons sebagai tanggap cepat atas kondisi dampak yang terjadi akibat munculnya gempa bumi yang merusak infrastruktur, fasilitas umum, hunian dan berujung pula munculnya dampak gangguan psikologis sosial pada masyarakat di Desa Cirumput, Kecamatan Cugenang.

Salah satu kegiatan yang dilakukan dalam proses tanggap bencana LPPM ITB selama bulan September 2023 adalah terkait penanganan psikososial pada korban pasca bencana gempa bumi di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat yang sebagian besar dilaksanakan oleh tim psikososial ITB pada tahun 2023.

Tim Psikososial yang menjalankan kegiatan Pengabdian Masyarakat ITB terdiri atas dosen dan mahasiswa yang berasal dari 2 Fakultas yakni Sekolah Ilmu dan Teknologi Hayati (SITH) dan Fakultas Seni Rupa dan Desain (FSRD), Keluarga Mahasiswa (KM), unit Keluarga Mahasiswa Pencinta Alam (KMPA) Ganesha dan pegawai dari Direktorat Kemahasiswaan ITB.

Tim juga disertai oleh tim medis berisikan dokter dan mahasiswa dari Fakultas Kedokteran, Universitas Padjadjaran serta tim psikolog dari Himpunan Psikolog (HIMPSI) Jawa Barat.

Tim KMPA ITB berhasil membantu kebutuhan air bersih warga Kampung Barukaso, Desa Sarampad melalui pemasangan pipa air di tiga lokasi pengairan yang berasal dari dua sumber mata air yang berbeda, salah satu sumber mata air berjarak kurang lebih 700 - 800 meter dari lokasi RW 04 Barukaso yang terletak di daerah perkebunan, sementara sumber air yang lain berasal dari PTPN VIII yang diambil dari kaki Gunung Gede.

Sumber mata air ini awalnya dimanfaatkan untuk area perkebunan, namun ternyata bisa dialirkan ke Toren penampungan air bagi warga di area RW 02/04 yang juga mengalir untuk kebutuhan air bagi masjid di lokasi.

Tim KM ITB berhasil melakukan 6 kegiatan yang masing-masing program memiliki tujuan dan memberikan dampak yang berbeda bagi warga di Desa Cirumput. Kegiatan tersebut antara lain (1) pendirian Taman Baca Gema Karsa seluas 4 X 6 m di dalam area SDN Sukabakti yang diresmikan pada tanggal 17 September 2023, yang dikelola oleh pihak sekolah Bersama dan diawasi oleh Karang Taruna Desa.

Kegiatan kedua adalah melaksankan program Belajar dan Bermain Bersama yang bertujuan untuk memberikan edukasi kepada anak-anak Desa Cirumput tingkat SD melalui pengajaran ilmu pengetahuan umum, matematika dasar, Pancasila dan Kebhinekaan, dan penanaman akan pentingnya mimpi dan cita-cita. Pengajaran dilakukan dengan menggunakan alat dan bahan yang lengkap dan model yang menarik dan sesuai dengan usianya.

Kegiatan ketiga dengan tim Direktorat Kemahasiswaan ITB yang terlaksana yaitu Sharing Session bersama Pemuda Karang Taruna (KT) yang bertujuan untuk memberikan edukasi kepada anggota KT dalam bentuk diskusi para pemuda mengenai mengenai dunia perkuliahan hingga mengurus suatu lembaga termasuk juga membahas aspirasi dan kendala yang ada di masyarakat, yaitu masih kurangnya motivasi dan daya literasi generasi muda, bagaimana cara mengelola internal kelembagaannya bersama.

Kondisi desa yang memiliki persentase kecil anak muda yang berpendidikan tinggi (kuliah) sehingga menghadapi berbagai macam permasalahan terkait eknologi sampai pendidikan.

Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved