Siswa SMP di Bekasi Tewas setelah Main Kuda Tomprok di Sekolah, Sempat Pingsan, Mulut Keluarkan Busa

Kapolsek Bekasi Selatan Kompol Jupriono mengatakan insiden kuda tomprok maut tersebut terjadi pada Jumat (17/11/2023) lalu.

|
Editor: Ravianto
shutterstock
Jenazah. MA, seorang siswa SMP di kawasan Bekasi Selatan, Kota Bekasi tewas di sekolahnya saat bermain dengan sejumlah temannya. 

TRIBUNJABAR.ID, JAKARTA - MA, seorang siswa SMP di kawasan Bekasi Selatan, Kota Bekasi tewas di sekolahnya saat bermain dengan sejumlah temannya.

Kapolsek Bekasi Selatan Kompol Jupriono mengatakan insiden kuda tomprok maut tersebut terjadi pada Jumat (17/11/2023) lalu.

Kuda tomprok sendiri adalah suatu permainan anak-anak dengan pemain harus berjejer rapat dengan posisi rukuk dengan membungkuk dan kepala ke bawah.

Nantinya, ada satu orang yang berdiri di depan para pemain yang membungkuk itu.

Setelah itu, tim lawan akan melompat ke punggung para peserta.

"Di TKP kita dapatkan anak-anak 12 orang yang memang sama-sama main kuda tomprok. Dari hasil interogasi ke 12 temannya, kita dapatkan betul si korban ini sebelumnya bermain kuda tomprok," kata Jupriono saat dihubungi, Senin (20/11/2023). 

Saat itu, kata Jupriono, hasil pemeriksaan saksi-saksi, korban bersama temannya tengah bermain kuda tomprok saat jam istirahat.

Namun saat itu, korban sempat pingsan dengan mengeluarkan busa dari mulutnya sehingga harus dilarikan ke rumah sakit. 

"Kebetulan dia (korban) urutan ke 3 (main kuda tomprok) dan pada saat kejadian terjatuh. dari keterangan saksi, kemudian kita ke RS di RS luka luarnya tidak terlihat. Saat di TKP pingsan, dan dari mulutnya keluar busa," ujarnya. 

Korban dinyatakan meninggal dunia di rumah sakit. Keluarga korban, lanjut Jupriono, tidak menghendaki untuk dilakukan proses autopsi terhadap korban. 

"Namun demikian keluarga tidak menghendaki diautopsi karena sudah menerima sebagai musibah dan memang sudah jadi ajalnya," ungkapnya.

"Kita temui keluarganya kita berikan penjelasan bahwa kalau menginginkan proses hukum berjalan, tentu harus kita autopsi korban. Tapi keluarga sepakat tidak menghendaki diautopsi," sambungnya.(Laporan Wartawan Tribunnews.com, Abdi Ryanda Shakti)
 

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved