Berita Viral

Viral Petugas Provos di Cibubur Tegur Pengekor Ambulans saat Sedang Dikawal, Ungkap Risikonya

Pada saat ada ambulans yang sedang dalam keadaan darurat, seringakali ditemui mobil atau motor yang mengekor di belakang.

(TIKTOK/ABSTER.M.WONGKAR)
Mobil mengekor ambulans saat sedang dikawal(TIKTOK/ABSTER.M.WONGKAR) 

TRIBUNJABAR.ID - Ramai di media sosial petugas provos menegur pengekor ambulans.

Sebagaimana diketahui, ambulans adalah kendaraan yang mendapatkan hak utama din jalan.

Biasanya, petugas kepolisian seringkali membantu mengawal saat melewati jalanan yang padat.

Namun, di Indonesia tidak sedikit orang yang tak berkepentingan memanfaatkan kondisi tersebut.

Pada saat ada ambulans yang sedang dalam keadaan darurat, seringakali ditemui mobil atau motor yang mengekor di belakang.

Seperti yang viral baru-baru ini yang diunggah oleh Bripka Abster Matius Wongkar, Bintara PROVOS Korpolairud Baharkam Polri melalui akun TikToknya @abster.m.wongkar.

Dalam video tersebut, Abster telihat ingin membantu ambulans melewati padatnya lalu lintas tol Jagorawi di daerah Cibubur.

Tapi, saat membuka jalan, dari spionya terlihat ada mobil lain yang mengekor di belakang ambulans.

Ia pun langsung ke belakang ambulans untuk menanyakan ke mobil yang mengekor.

"Saya selalu tanya, keluarga pasien atau almarhum bukan? Kalau bukan ya jangan mengintil, kamu kepentingannya apa?" kata Abster kepada Kompas.com, Senin (20/11/2023).

Abster mengaku sudah biasa mengawal pimpinan hingga pasukan.

Baca juga: Sosok Gwen Ashley Dinikahi Anak Bos Air Asia, Pesta Pernikahannya Megah, Undang Brian Westlife

Saat mengawal, tidak boleh ada kendaraan lain yang mengekor.

Hal itu karena tidak tahu dia kecepatannya berapa, ancaman atau musuh dan sebagainya.

"Kalau ambulan kenapa enggak boleh (diikuti dari belakang), dia enggak tahu di depan ini mau rem atau bagaimana, risiko kan tabrakan beruntun dan sering kejadian," kata Abster.

Selain itu, pengekor tadi jadinya mengambil kesempatan untuk keuntungannya sendiri.

Bisa dibilang menggunakan hak prioritas yang dimiliki ambulans buat kepentingan pribadi.

Ia begitu menyayangkan banyak pengendara yang memanfaatkan kondisi tersebut.

"Sangat disayangkan banyak orang mengambil hak masyarakat lain, nebeng kendaraan emergency, kasihan yang lain antre," kata Abster.

Kalau misalnya yang mengekor tadi memang keluarga dari yang ada di ambiulans, sebenarnya tidak masalah.

Bahkan dipersilahkan buat ikut rombongan sampai kondisi jalan lebih lancar.

Hindari kebiasaan mengekor ambulans di Jalan

Diberitakan Kompas.com, (10/07/2021), Training Director The Real Driving Center (RDC) Marcell Kurniawan menegaskan, bahwa sikap tersebut merupakan tindakan yang berbahaya baik bagi si pelaku maupun pengguna jalan lain.

"Yang pasti bahaya. mengingat kita akan meningkatkan kecepatan di space yang sempit untuk bisa beriringan. Apalagi bila kendaraan di depan tidak memberi jalan atau menutup jalan kita karena dilihatnya kendaraan kita bukan kendaraan prioritas," kata Marcell kepada Kompas.com

Senada dengan Marcell, Training Director Safety Defensive Consultant Indonesia Sony Susmana turut mengecam perilaku pengguna jalan yang mengekor ambulans.

Menurutnya hal tersebut adalah tindakan tak beretika.

"Pengemudi yg sering ngekor ini tidak beretika, memanfaatkan situasi darurat untuk kepentingan pribadinya. Pengemudi ini sering disebut tourist convoy, tidak mau bersusah-susah dengan kondisi lalu lintas," kata Sony.

Ia juga mengatakan bahwa perilaku mengekor ambulans sangat berisiko menimbulkan kecelakaan.

Ini karena si pengekor akan memaksakan jarak yang rapat lalu menyamakan laju kendaraannya dengan ambulans.

Dengan situasi seperti itu, si pengekor turut bermanuver di antara kepadatan lalu lintas.

Sedikit kecerobohan saja bisa berisiko besar mengakibatkan tabrakan beruntun.

Baca berita Tribun Jabar lainnya di GoogleNews.

#BeritaViral

Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved