Miris, Siswa SMP di Lamongan Nekat Bacok Bu Guru, Kesal Ditegur Tak Pakai Sepatu, Siswa Lain Teriak

Seorang siswa SMP berinisial M (14) di Lamongan nekat membacok bu guru dengan senjata tajam diduga kesal tak terima ditegur

Editor: Hilda Rubiah
http://www.ladbible.com
Ilustrasi penganiayaan - Miris, Siswa SMP di Lamongan Nekat Bacok Bu Guru, Kesal Ditegur Tak Pakai Sepatu, Siswa Lain Teriak 

TRIBUNJABAR.ID - Lagi-lagi terjadi aksi siswa menganiaya hingga nekat membacoknya gurunya sendiri di sekolah.

Peristiwa miris kali ini terjdi di salah satu SMP Swasta di Kecamatan Sugio, Lamongan, Jawa Timur.

Seorang siswa SMP berinisial M (14) nekat membacok bu guru dengan senjata tajam.

Pelaku diduga kesal karena ditegur bu guru bernama Wiwik Ustrini (49) kaena tidak pakai sepatu.

Baca juga: Viral, Tukang Parkir di Bandung Ngamuk Nampol Kaca Bus Pake Batu Besar, Diduga Kesal ke Sopir

Kejadian tersebut dibenarkan oleh Kasi Humas Polres Lamongan Ipda Anton Krisbiantoro.

"Kami terima laporannya itu Rabu (15/11/2023) sore sekitar pukul 16.15 WIB," ujar Anton Krisbiantoro, saat dikonfirmasi melalui sambungan telepon, Kamis (16/11/2023).

Anton mengungkapkan, mulanya korban hendak mengajar Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) di ruang kelas VIII, Rabu (15/11/2023).

Sang guru mendapati siswanya M dan dua siswa lain tidak memakai sepatu.

Melihat pemandangan tersebut, korban menegur para siswa tersebut.

Tak terima dengan teguran tersebut, M kemudian beranjak dan melempar kursi ke arah korban sampai mengenai kakinya.

Guru tersebut kemudian meminta bantuan dua orang siswa lain, untuk mengantar pelaku keluar dari ruangan.

Namun beberapa saat kemudian, pelaku yang tidak menerima teguran tersebut, kembali ke ruangan kelas tempat korban berada, sambil membawa senjata tajam jenis bendo.

"Oleh pelaku, bendo lantas diayunkan ke arah korban hingga mengenai jari tangan kiri," katanya.

Aksi tersebut memicu kegaduhan di ruangan kelas. Beberapa siswa berteriak ketakutan.

Pihak kepolisian masih mendalami kasus ini lebih lanjut, termasuk meminta keterangan beberapa orang saksi.

"Kalau pelapor sudah memberikan keterangan kepada penyidik," ucap Anton.

Baca juga: Kasus 2 Guru di Majalengka Kepergok Berduaan di Rumah Kosong, Sekolah Serahkan pada BKD Jabar

Siswa SMK Pukul Guru saat Ditegur karena Ketahuan Merokok di Kelas

Di tempat terpisah, seorang siswa nekat memukul gurunya di Kabupaten Bima, Nusa Tenggara Barat (NTB), Selasa (7/11/2023) pagi.

Siswa kelas 2 SMK tersebut berinisial HM.

Dia memukul guru karena tak terima saat ditegur dan dinasehati untuk tidak merokok dalam kelas.

HM melukai bagian pelipis guru mata pelajaran Teknik Elektro berinisial MS.

"Iya benar, ada memang pemukulan guru oleh seorang siswa tadi pagi," kata Arismansyah, Kasubbag TU di SMK Negeri tersebut, saat dikonfirmasi, Selasa.

Arismansyah menjelaskan, insiden itu berawal saat MS mendapati HM dan lima orang siswa lainnya tengah merokok di dalam ruang kelas.

Sofyan kemudian menegur ulah siswanya itu, lalu duduk bersama dan menasihati mereka agar tidak mengulangi perbuatannya.

Saat dinasihati, HM tiba-tiba bangun lalu melayangkan pukulan yang mengenai wajah MS.

"Guru itu sempat menangkis dan memeluk HM, kemudian dilerai oleh teman-temannya," ungkapnya.

Mengetahui ada aksi pemukulan terhadap guru, pihak sekolah kemudian memanggil HM untuk diklarifikasi di ruang BK.

Namun, saat itu HM menolak dan memilih lari keluar lingkungan sekolah.

Warga dan alumni sekolah yang kebetulan ada di sekitar lokasi terkejut melihat salah siswa lari ketakutan.

Setelah mengetahui bahwa siswa itu memukul guru, warga kemudian ikut mengejar dan mengamankan HM.

"Karena mengetahui kasus siswa itu memukul guru lalu dikejar oleh alumni dan dipukul beberapa kali.

Setelah itu datang guru melerai lalu membawa HM ke sekolah," ujarnya.

Khawatir situasi semakin memanas karena warga terus berdatangan, pihak sekolah lantas menghubungi Babinkamtibmas serta membawa siswa tersebut ke Mapolsek Woha.

"Kesimpulan tadi dibawa ke Polsek.

Untuk lima orang temannya yang juga kedapatan merokok akan kita panggil besok ke ruang BK," kata Arismansyah.

Pelaku dikeluarkan dari sekolah

Arismansyah mengungkapkan, sekolah mengambil langkah mengeluarkan HM dari sekolah.

Langkah yang diambil pihak sekolah ini sebagai efek jera, serta pelajaran bagi siswa lain agar tidak melakukan tindakan serupa.

Sedangkan pihak korban, Muhammad Sofyan tidak melanjutkan proses hukum karena sudah berdamai dengan HM.

Menurutnya, keputusan itu diambil korban karena pertimbangan istrinya yang beberapa hari lagi akan melahirkan.

"Dia tidak mau sibuk dengan urusan proses hukum terhadap HM karena istrinya ini sebentar lagi melahirkan.

Baca juga: Viral Video Sepasang Oknum Guru SMK Digerebek Warga di Rumah Kosong di Majalengka, Disoraki Warga

Kalau kami dan para guru di SMK sangat mendukung anak ini diproses hukum," ujarnya.

Kendati proses hukum terhadap HM tidak dilanjutkan oleh korban, namun pihak Polsek Woha akan mengamankan HM selama 14 hari ke depan untuk pembinaan.

Setelah itu HM akan dipulangkan ke keluarganya guna mencari sekolah lain untuk melanjutkan pendidikan.

"HM diinapkan selama dua minggu di Polsek. Kalau sekolah keputusannya tetap mengeluarkan, kalau tidak begitu guru-guru di sini bisa mogok," tandasnya.

Artikel ini diolah dari Kompas.com

Sumber: Kompas
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved