Krisis Air, Warga Pesisir Indramayu Andalkan Bantuan Air Bersih, Rela Antre Bawa Ember hingga Galon
Sejak pagi, warga sudah bersiap membawa ember, galon, jeriken, dan wadah apapun yang bisa digunakan untuk menampung air.
Penulis: Handhika Rahman | Editor: Seli Andina Miranti
Laporan Wartawan Tribuncirebon.com, Handhika Rahman
TRIBUNJABAR.ID, INDRAMAYU - Warga di pesisir Indramayu masih harus hidup di tengah krisis air bersih dampak El Nino.
Krisis air bersih ini salah satunya membawa kesulitan bagi mereka untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.
Informasi adanya suplai bantuan air bersih yang akan datang ke desa mereka menjadi berkah tersendiri bagi warga di Panyingkiran Kidul, Kecamatan Cantigi, Indramayu.
Sejak pagi, warga sudah bersiap membawa ember, galon, jeriken, dan wadah apapun yang bisa digunakan untuk menampung air.
Dengan harapan, mereka bisa menampung sebanyak-banyaknya air bersih untuk kebutuhan hari ini dan beberapa hari ke depan.
Bantuan air bersih kali ini datang dari PT Kilang Pertamina Internasional RU VI Balongan yang menggandeng Jurnalis Indramayu.
Baca juga: Cerita Warga Pesisir Indramayu Hadapi Krisis Air Bersih: Harus Beli Galon hingga Jatah Pemakaian Air
Ada 5 truk air bersih dengan kapasitas 25.000 liter air bersih yang didistribusikan untuk membantu warga di dua kecamatan, yakni Kecamatan Cantigi dan Krangkeng.
Antusias warga sangat tinggi, mereka rela antre meski pembagian air belum dimulai.
Area Manager Communication Relation dan CSR KPI Unit Balongan, Mohamad Zulkifli, mengatakan, tahun 2023 ini Indonesia dilanda El Nino yang menyebabkan sejumlah wilayah mengalami kekeringan.
"Kita dari KPI hari ini berbagi air bersih di Kecamatan Cantigi, kita tahu di tahun 2023 ini kita memiliki musim yang sangat berat dengan adanya El Nino, sehingga kemarau yang sangat panjang ini membebankan masyarakat," ujar dia kepada Tribuncirebon.com, Minggu (12/11/2023).
Zulkifli menyampaikan, aksi sosial ini juga selaras dengan tujuan Sustainable Development Goals (SDGs), khususnya pada SDGs ke-6 mengenai Air Bersih dan Sanitasi yang Layak.
Termasuk SDGs ke-11 tentang Kota dan Pemukiman yang Berkelanjutan, dan SDGs ke-13 tentang Perubahan Iklim.
Salah seorang warga, Darinih (42) menceritakan kondisi warga satu desa di wilayah setempat yang harus bertahan hidup di tengah krisis air bersih.
Jika ingin air bersih, mereka terpaksa harus membeli ke pedagang air yang bisa keliling di lingkungan tempat tinggal mereka.
Kapolres Silaturahmi Dengan Komunitas Ojol, Ajak Jaga Kondusivitas di Kabupaten Indramayu |
![]() |
---|
Ruang Aspirasi Terbuka Luas, Namun Aturan Hukum Harus Dijunjung Demi Kepentingan Bersama |
![]() |
---|
Kecelakaan Maut di Pantura Indramayu, 2 Pemotor Tewas Tertabrak Truk Tangki yang Oleng |
![]() |
---|
Polisi Sekat Perbatasan di Indramayu Cegah Pelajar Berangkat Ikut Demo Buruh ke Jakarta |
![]() |
---|
Dedi Mulyadi Apresiasi Polres Indramayu karena Cepat Tangkap Pembunuh Putri Apriyani |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.