Persib Bandung

PSSI Izinkan Bobotoh Kibarkan Bendera Palestina di Stadion GBLA

PSSI secara resmi menerbitkan peraturan baru terkait pengibaran bendera ataupun atribut tentang Palestina di Liga 1 2023/2024.

Penulis: Nazmi Abdurrahman | Editor: Ravianto
Instagram @gusmiftah
Momen seorang suporter Persiraja Mengibarkan bendera Palestina setelah laga Persiraja Banda Aceh melawan Semen Padang di Stadion Harapan Bangsa, Banda Aceh pada Sabtu (21/10/2023) lalu.  

TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Rencana para bobotoh menancapkan ribuan bendera Palestina di Stadion Gelora Bandung Lautan Api (GBLA) saat Persib Bandung menjamu Arema FC, Rabu (8/11), tampaknya tak akan menemui hambatan.

PSSI secara resmi menerbitkan peraturan baru terkait pengibaran bendera ataupun atribut tentang Palestina di Liga 1 2023/2024.

Dalam rilis terbarunya, Senin (6/11), PSSI memperbolehkan para penonton untuk mengibarkan bendera Palestina selama pertandingan Liga 1.

Tak hanya itu, para penonton juga diizinkan untuk membuat koreo berupa dukungan kepada rakyat Palestina.

Namun, pesan politik dalam bentuk teks, baik dalam spanduk atau atribut lainnya tetap dilarang di dalam stadion.

Aturan baru diberlakukan menyusul insiden yang terjadi pada beberapa laga pekan 18 Liga 1 2023/2024.

Aksi Bela Palestina di Kawasan Monumen Nasional (Monas) Jakarta Minggu (5/11/2023) diwarnai berkibarnya bendera Palestina berukuran raksasa. (Tribunnews.com/Ashri Fadilla)
Aksi Bela Palestina di Kawasan Monumen Nasional (Monas) Jakarta Minggu (5/11/2023) diwarnai berkibarnya bendera Palestina berukuran raksasa. (Tribunnews.com/Ashri Fadilla) (Tribunnews.com/Ashri Fadilla)

Beberapa suporter mencoba mengibarkan bendera Palestina ketika mendukung secara langsung timnya di stadion.

Momen tersebut, salah satunya terjadi dalam laga antara Persib Bandung vs PSM Makassar di Stadion GBLA.

Dalam laga tersebut, ada salah satu pendukung Persib yang membentangkan bendera Palestina di dalam stadion.

Baca juga: Persiraja Disanksi PSSI karena Suporter Bentangkan Bendera Palestina, Gus Miftah Berang: Naif Sekali

Namun, steward alias penjaga keamanan stadion kemudian datang dan mencoba melepaskan bendera Palestina tersebut sehingga menimbulkan keriuhan.

Dalam laga lainnya antara PSM Makassar kontra Persija Jakarta juga sempat terjadi hal sama. Namun tidak ada reaksi berlebihan dari steward yang memaksa mencopot bendera Palestina seperti di kandang Persib.

Berbagai tindakan steward itulah yang kemudian memicu perdebatan suporter hingga pada akhirnya komite hukum PSSI terpaksa menerbitkan aturan anyar.

Sebelumnya, mengambil tema, "Our Voices Never Be Silenced", salah satu komunitas bobotoh, Viking Persib Club (VPC) mengungkapkan rencananya untuk membuat koreografi bendera Palestina yang terdiri dari empat warna, merah, hijau, putih dan hitam pada laga Persib kontra Arema di Stadion GBLA, Rabu.

VPC juga berencana akan tetap memasang 4.000 hingga 5.000 bendera Palestina di Stadion GBLA. Tindakan yang sebelum aturan PSSI yang baru keluar, termasuk dalam tindakan yang bertentangan dengan Regulasi Liga 1 2023/2024 dan Kode Disiplin PSSI 2023.

Pada Pasal 56 Regulasi Liga 1 2023/2024 poin (c) disebutkan bahwa stadion tempat pertandingan berlangsung harus terbebas dari "Spanduk bertuliskan dan/atau menampilkan gambar dengan unsur SARA, politik, provokatif, dan diskriminatif".

Sedangkan Pasal 70 Kode Disiplin PSSI 2023 poin 1, menyebutkan bahwa salah satu tingkah laku buruk penonton dan merupakan pelanggaran disiplin adalah menampilkan slogan berbau keagamaan/religius atau terkait isu politis tertentu, dalam bentuk apapun (secara khusus dengan cara memasang bendera, spanduk, tulisan, atribut, choreo atau sejenisnya) selama pertandingan berlangsung. 

Humas VPC, Hendri Darmawan, mengatakan koreografi dan pemasangan bendera pancasila mereka lakukan semata sebagai bentuk empati dari VPC terhadap warga Palestina.

"Kami tahu dan melihat kejadian di Gaza merupakan salah satu bentuk tragedi kemanusiaan," ujar Humas VPC, Hendri Darmawan, kepada Tribun Jabar, Minggu (5/11). "Kami hanya ingin menunjukkan empati dan dukungan kami untuk menghapus segala bentuk penjajahan, dan segala bentuk tragedi kemanusiaan harus segera dihentikan." 

Lebih Awal

Sebanyak 25 ribu penonton diperkirakan akan memadati kembali Stadion GBLA pasca-berhentinya boikot komunitas bobotoh pada laga-laga kandang Persib lantaran perselisihan mereka dengan manajemen Persib.

Kapolrestabes Bandung, Kombes Pol Budi Sartono mengatakan, pada laga nanti pihaknya akan membuka pintu stadion lebih cepat dari biasanya untuk mencegah penumpukan penonton.

"Polanya sama seperti biasa, tetapi jumlahnya (personel) kita tambah sedikit. Untuk pembukaan pintu masuk pun kita buka lebih cepat, karena jangan terjadi penumpukan di pintu-pintu masuk, sehingga jam 12 sudah kita harapkan pintu itu sudah terbuka untuk penonton," ujar Budi, di Mapolrestabes Bandung, kemarin.

Jumlah personel untuk pengamanan nanti sekitar 2.640 personel. Jumlah tersebut lebih banyak dibandingkan sebelumnya karena adanya peningkatan penonton.

Saat pengamanan, kata dia, penonton yang tidak memiliki tiket dipastikan dilarang masuk ke stadion. Sebab, pemeriksaan tiket sudah mulai dilakukan di zona 4 luar area stadion.

"Yang boleh masuk ke lingkungan GBLA adalah yang benar-benar memiliki tiket dengan menunjukan gelang, selebihnya (tidak memiliki tiket) kita suruh pulang. Insya Allah tidak ada penonton yang tidak punya tiket berusaha masuk kita sudah cegah sebelumnya," ujarnya. (dwi setiawan/adi ramadhan/cipta permana/nazmi abdurahman)

Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved