Berita Viral
Sosok MI, Siswa SMK di Wonogiri yang Viral Protes Bawa Poster, Tak Terima Dituding Curi Rp66 Ribu
Sosok siswa SMK asal Wonogiri berinisial MI (18) menjadi sorotan setelah fotonya membawa poster bertuliskan "Demi Allah Aku Anak Yatim" beredar viral.
Penulis: Rheina Sukmawati | Editor: Rheina Sukmawati
TRIBUNJABAR.ID - Sosok siswa SMK asal Wonogiri berinisial MI (18) menjadi sorotan setelah fotonya membawa poster bertuliskan "Demi Allah Aku Anak Yatim" beredar viral di media sosial.
Dalam foto yang beredar, MI memakai jas berwarna biru sambil menggantungkan bendera merah putih di tas ranselnya.
Ia juga membawa poster yang dipasang pada sebilah kayu bertuliskan, "Demi Allah Aku Anak Yatim BUKAN PENCURI tidak seperti yang dituduhkan guru SMK Bhakti Mulia dan Apotek ****".
Diketahui, MI dituding mencuri uang Rp66.000 saat sedang magang di sebuah apotek. Tetapi, tudingan tersebut tidak terbukti hingga saat ini.
Lantas seperti apa sosok MI?
Dirangkum dari TribunSolo.com, MI merupakan siswa kelas 12 SMK Bhakti Mulia, Kabupaten Wonogiri, Jawa Tengah.
MI adalah seorang anak yatim yang selama ini tinggal bersama keluarga besarnya di Kabupaten Wonogiri.
Sejak ayahnya meninggal, MI dirawat dan disekolahkan oleh paman dan saudara-saudaranya.
Paman MI, Achmad Fadillah, selama ini menjadi wali muridnya di sekolah.
Baca juga: Viral Siswa di Wonogiri Bawa Poster "Demi Allah Aku Anak Yatim", Bantah Dituding Maling saat Magang
Kronologi Dituding Curi Rp66.000
Kepala SMK Bhakti Mulia Wonogiri, Sutardi menjelaskan, permasalahan bermula ketika MI magang di salah satu apotek yang berada di Kabupaten Wonogiri.
Pada 19 Oktober 2023, terdapat selisih ketika dilakukan stop opname obat.
Besaran selisih tersebut yaitu Rp66.000.
"Nilainya sebenarnya tidak besar, hanya Rp66.000. Tapi kan sekolah juga harus bertanggung jawab," jelasnya.
Setelah adanya kejadian itu, MI pun dimintai keterangan karena sedang piket jaga di apotek itu.
"Sebenarnya tidak dipermasalahkan oleh pihak apotek saat itu. Namun di apotek itu ada bisnis ya, kita akhirnya turun tangan juga kesana," ujarnya.
Sutardi mengatakan, pihaknya kembali memintai keterangan MI setelah fotonya membawa poster viral.
"Tadi juga kita minta keterangan. Keterangannya juga berubah-ubah," terang dia.
Dituding Tanpa Bukti
Wali Murid MI, Achmad Fadillah menjelaskan, pihak keluarga telah mengetahui kasus itu setelah mendapatkan panggilan dari pihak sekolah.
Ketika mendapatkan informasi tersebut, Achmad tidak lantas percaya dan mempertanyakan bukti bahwa MI mencuri.
"Saya saat itu tanya buktinya apa? Dijawab CCTV. Dijelaskan isi rekaman CCTV itu, baru cerita," kata Achmad, dikutip dari TribunSolo.
"Dari cerita itu belum ada yang membenarkan mengambil uang kasir. Tapi yaudah masalah itu dianggap selesai dan saya mengganti," lanjutnya.
Baca juga: Viral Siswa SMAN 4 Manado Dikeluarkan dari Sekolah Diduga karena Sering Ketiduran, Ortu Tak Terima
Selanjutnya, kata Achmad masih berselisih paham dengan salah satu guru yang meminta bukti bahwa MI tidak mencuri.
"Anak ini menjawab 'kalau urusan sama wali murid sudah selesai. Tapi kalau sama saya belum. Karena saya tidak merasa mencuri,' guru itu berkata jika tidak mencuri suruh buktikan," jelasnya.
MI kemudian menceritakan kepada Achmad di rumah bahwa ia diminta untuk membuktikan jika tak bersalah.
Namun, Achmad mengatakan, biasanya yang menuduhlah yang membuktikan, bukan yang tertuduh.
Achmad mengakui bahwa pihaknya sempat menyangka bahwa MI benar-benar mencuri. Namun karena praduga tak bersalah dari anak, dia membiarkan hal itu.
Dinyatakan Tak Bersalah
Lebih lanjut, Achmad menjelaskan, pihak sekolah telah menyatakan bahwa MI tidak bersalah setelah melalui proses mediasi pada Selasa (31/11/2023).
"Sorenya damai. Dengan syarat sekolah mau mencari bukti CCTV. Mintanya sekolah sepekan, tapi menurut saya kelamaan. Kasih waktu tiga hari," jelasnya.
Achmad mengaku sempat ingin mencabut surat perdamaian tersebut karena belum ada bukti kuat.
Tetapi, akhirnya kedua belah pihak sepakat damai dan saling memaafkan.
Meski akhirnya MI dinyatakan tidak bersalah, Achmad tidak menuntut pencemaran nama baik karena sudah ada kejelasan dan mediasi antara kedua belah pihak.
"Saya juga berpikir anak itu ada nakalnya. Saya pikir juga butuh guru. Mungkin hanya kurang ketelitian dalam menangani kasus, yang akhirnya saling memaafkan," kata Achmad.
Dia menegaskan bahwa kasus tersebut sudah selesai.
Pihak keluarga berterima kasih kepada guru di SMK Bhakti Mulia dan berharap jika ada kasus serupa bisa ditangani dengan teliti.
"Kalau dari pihak apotek belum ketemu. Mungkin juga marah karena tertulis di poster itu," kata Achmad.
"Saya minta maaf kepada pihak apotek atas ketidaknyamanannya," tandasnya.
(Tribunjabar.id/Rheina Sukmawati) (TribunSolo.com/Erlangga Bima Sakti)
Baca berita Tribunjabar.id lainnya di Google News.
Viral Emak-emak Jilbab Pink Gagah Berani Lawan Aparat saat Demo DPR, Pulang ke Rumah Soft Spoken |
![]() |
---|
Indonesia Memanas, Para Artis Sesali Pilihan Politik, Minta Maaf Insiden Ojol Tewas Dilindas Brimob |
![]() |
---|
Sempat Dikabarkan Tewas saat Demo, Umar Driver Ojol Asal Sukabumi Selamat, Alami Luka Serius |
![]() |
---|
Sosok Affan Ojol Tewas Dilindas Rantis Brimob, Dibawa ke RS Pakai Motor, Tulang Punggung Keluarga |
![]() |
---|
Sosok Gus Irfan Cucu Pendiri Nahdlatul Ulama yang Disebut-sebut Bakal Jadi Menteri Haji dan Umrah |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.