"Mereka bercanda," Kata Wakil Kepala Sekolah SD Negeri Jatimulya 09 Bekasi, Tempat FFA Di-Bully

Wakil Kepala SD Negeri Jatimulya 09, Sukaemah, mengatakan FFA yang ia kenal adalah anak yang aktif dan pintar.

Editor: Januar Pribadi Hamel
yusuf bachtiar/tribun jakarta
SDN Jatimulya 09 Kecamatan Tambun Selatan, Kabupaten Bekasi TKP siswa diduga jadi korban bullying hingga diamputasi. 

"Ketika jatuh mulai di-bully, temannya bilang, 'jangan nangis, enggak usah ngadu sama Mamah, enggak usah ngadu sama guru', gitu. Lalu ditinggalkanlah sendiri oleh lima temannya," kata Diana Novita (40), ibu korban, seperti dikutip dari Tribun Jakarta, Rabu (1/11).

Saat ditinggal sendiri, FFA sempat merangkak sambil menahan rasa sakit di kakinya. Bocah itu lantas mencari es batu untuk meredakan rasa sakit di kakinya.

Saat kembali ke kelas, FFA justru kembali diolok-olok oleh teman-temannya sambil memperagakan momen saat FFA terjatuh di-sleding. Akibat insiden itu, luka yang dialami FFA kian parah. Bocah itu tak bisa lagi berjalan dengan normal.

Tiga hari kemudian, orang tua FFA baru mengetahui apa yang terjadi pada anaknya. Hal itu setelah FFA mengeluhkan sakit pada bagian kakinya saat hendak pergi ke sekolah.

"Dia tidak berbicara sama saya waktu itu (saat kejadian), tiga hari kemudian mau sekolah kakinya sakit. Akhirnya saya paksa untuk bicara," papar Diana.

Diana lantas membujuk anaknya untuk menceritakan penyebab kakinya sakit. Pasalnya, sebelumnya tak pernah ada keluhan yang diderita bocah tersebut.

Ketika dibujuk untuk berterus terang, FFA sempat terlihat ketakutan.

Bocah itu lantas meminta agar sang ibu tidak marah saat mengetahui apa yang menyebabkan kakinya sakit.

"Saya bangunkan untuk sekolah ribut kakinya sakit, nah jadi saya bicaralah, tadinya dia gak mau ngomong. Dia bilang, 'Mamah janji dulu ya jangan marah, Mamah janji ya'. Seperti orang ketakutan saja," jelasnya.

Diagnosa Dokter

Mendengar cerita itu, Diana lalu membawa anaknya berobat ke klinik terdekat. Di sana, FFA diberi obat pereda nyeri, namun tak ada perubahan.

"Di-rontgent dan dirujuk ke MRI, didiagnosa ada infeksi dalam itu pada akhir Maret. Karena prosesnya enggak cepat, kami berusaha obati dulu," terang Diana.

Berbagai upaya pengobatan medis kemudian dilakukan. Namun, kondisi kaki FFA tidak kunjung membaik, bahkan malah semakin memburuk.

Puncaknya pada Agustus 2023, FFA harus merelakan kaki kirinya diamputasi karena didiagnosa kanker tulang.

Diana mengatakan, dari keterangan dokter, salah satu pemicu penyakit itu karena adanya benturan.

Sumber: Tribunnews
Halaman 2 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved