"Mereka bercanda," Kata Wakil Kepala Sekolah SD Negeri Jatimulya 09 Bekasi, Tempat FFA Di-Bully

Wakil Kepala SD Negeri Jatimulya 09, Sukaemah, mengatakan FFA yang ia kenal adalah anak yang aktif dan pintar.

Editor: Januar Pribadi Hamel
yusuf bachtiar/tribun jakarta
SDN Jatimulya 09 Kecamatan Tambun Selatan, Kabupaten Bekasi TKP siswa diduga jadi korban bullying hingga diamputasi. 

TRIBUNJABAR.ID - Wakil Kepala SD Negeri Jatimulya 09, Sukaemah, mengatakan FFA yang ia kenal adalah anak yang aktif dan pintar.

Selama ini, ujarnya, FFA tak pernah mengadu mendapat tindakan kurang menyenangkan dari teman-temannya.

"F itu anak pintar anak cerdas, pasti kalau diinikan (di-bully) temannya pasti lapor sama Bu Gurunya. Tapi selama ini enggak ada," kata Sukaemah, seperti dikutip dari TribunJakarta, Rabu (1/11/2023).

Sukaemah mengatakan, FFA memang sempat diselengkat atau dijegal temannya sekelasnya, tapi itu merupakan sebuah candaan belaka.

Baca juga: Bocah SD di Bekasi, Korban Bullying Sakit Usai Di-sleding Teman, Kakinya Terpaksa Diamputasi

Oleh karena itu, ujarnya, dugaan kaki FFA diamputasi karena dijegal teman merupakan sesuatu yang berlebihan.

"Mereka bercanda, bercanda, main terus jajan, jadi kalau untuk perundungan kayaknya terlalu jauh," ujarnya.

Wakil Ketua DPRD Kabupaten Bekasi, M Nuh, mengaku langsung mendatangi sekolah FFA untuk meminta penjelasan begitu mendapatkan kabar mengenai perundungan tersebut.

Pihak terkait seperti Dinas Pendidikan (Disdik) serta Kementerian Pendidikan Kebudayaan, ujarnya, juga turut hadir meminta klarifikasi.

Sosok FAA (12) tengah menjadi sorotan khususnya di Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, karena diduga menjadi korban bullying hingga kakinya diamputasi.
Sosok FAA (12) tengah menjadi sorotan khususnya di Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, karena diduga menjadi korban bullying hingga kakinya diamputasi. (Kolase Tribunjakarta.com)

"Ada dugaan perundungan kalau bahasa sekarang bullying, terus terang saya baru tahu tapi ya kemudian saya coba secepatnya klarifikasi bertanya kepada pihak sekolah," kata M. Nuh.

Meski kasus ini telah dilaporkan ke kepolisian dan akan terus dipantau, ia berharap, semua pihak dapat saling melindungi hak anak.

Sebab, korban dan juga terduga pelaku masih berstatus sebagai pelajar.

Untuk itu, keduanya masih harus sama-sama dilindungi dan mendapatkan hak pendidikannya secara penuh. Ia pun tak ingin, mental korban dan terduga pelaku terganggu.

"Karena kasihan sekolah ini juga masih banyak anak-anak yang perlu dibimbing dan dibina jangan sampai anak-anak secara mental jadi terganggu," ujarnya.

Perundungan murid kelas 6 SD Negeri Jatimulya 09 Tambun Selatan itu terjadi, Februari lalu. Saat itu, FFA diajak pergi ke kantin sekolah oleh lima temannya.

Namun, saat perjalanan menuju kantin, kaki FFA di-sleding oleh satu dari lima temannya.
Bukannya ditolong, teman-teman yang lain justru mengolok-olok dan menertawakan FFA. Setelah itu, mereka meninggalkan FFA begitu saja.

Sumber: Tribunnews
Halaman 1 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved