TB Hasanuddin Respons Pencopotan Bendera PDIP dan Baliho Ganjar-Mahfud di Bali: Tersinggung

Mayjen TNI (purn) Tubagus Hasanuddin mengaku kecewa dengan peristiwa pencopotan atribut PDIP dan baliho Ganjar Pranowo- Mahfud MD di jalanan Gianyar.

Penulis: Kiki Andriana | Editor: Januar Pribadi Hamel
TRIBUNJABAR.ID/KIKI ANDRIANA
Politisi senior PDI Perjuangan, Mayjen TNI (Purn) Tubagus Hasanuddin saat diwawancarai Tribunjabar.id di Kantor DPC PDIP Sumedang, Kamis (16/3/2023). Mayjen TNI (purn) Tubagus Hasanuddin mengaku kecewa dengan peristiwa pencopotan atribut PDIP dan baliho Ganjar Pranowo- Mahfud MD di jalanan di Gianyar, Bali. 

“Yang dilakukan adalah menggeser sementara alat sosialisasi tersebut berupa baliho agar estetika terjaga dan setelah selesai kegiatan alat sosialisasi baliho tersebut sudah terpasang kembali jadi dapat saya tegaskan di sini tidak ada maksud lain kecuali kegiatan dapat berjalan dengan nyaman,” imbuhnya.

Panglima Komando Daerah Militer IX/Udayana, Mayjen TNI Harfendi juga mengatakan berkaitan dengan adanya anggota TNI dan Kapolri yang ada di lokasi pencopotan Baliho dan bendera Ganjar Mahfud MD dikatakannya memang sesuai sop pengamanan RI 1.

“Di situ ada Dandim dan Kapolres Jadi mereka di situ melaksanakan tugasnya sesuai dengan SOP keamanan RI 1,” kata, Pangdam.

Seperti yang diketahui bersama, sebelumnya PJ Gubernur Bali memerintahkan Satpol PP untuk mencabut baliho pasangan Ganjar dan Mahfud MD.

Hal tersebut langsung disampaikan oleh kepala Satpol PP Bali, Nyoman Rai Dharmadi, Selasa, 31 Oktober 2023.

"Sesuai dengan perintah Pak Pj Gubernur, yang pasti, saya diminta untuk mencabuti atribut partai politik di lokasi acara," kata dia saat dihubungi wartawan pada Selasa, 31 Oktober 2023 seperti dikutip Kompas.com.

Ia menegaskan, kebijakan ini tidak hanya menyasar pasangan bakal capres dan wapres maupun partai politik tertentu tetapi untuk semua atribut politik.

Hal tersebut dilakukan untuk menunjukkan netralitas selama kepala negara melaksanakan kunjungan kerja di lokasi tersebut.

"Tidak memandang itu bendera PDI-P, Ganjar-Mahfud MD, enggak ada urusannya, enggak ada kaitannya. Untuk membangun suasana netral itu sebenarnya. Mungkin menurut saya karena benar juga sih agar tidak terkesan memihak salah satu," kata dia.

Setelah ke Pasar Bulan dan SMK Negeri 3 Sukawati, Jokowi makan siang di sebuah restoran di Renon, Kota Denpasar.

Jokowi kemudian menghadiri Kongres World Hydropower di Bali Convention Center Nusa Dua (BNCC), Kabupaten Badung, Bali.

"Termasuk baliho ada gambarnya Pak Jokowi pun yang di baliho PSI, kita cabuti juga deket Bendega (Renon) tidak masalah itu, perintahnya begitu kita lakukan sesuai dengan apa yang disampaikan ke kita," kata dia.

Ia mengatakan penurunan atribut politik ini hanya untuk sementara dan akan dipasang kembali usai Jokowi dan rombongan meninggalkan lokasi kunker.

"Kita netral aja kaitan dengan atribut partai kita cabuti sementara. Kan mencabuti bukan merusak, baik-baik kita. Nanti setelah itu silahkan dipasang kembali kita. Enggak merusak kok. Karena itu kita melaksanakan tugas sesuai amanah saja, arahan saja," kata dia.

Selanjutnya, Polda Bali melalui Kabid Humas Kombes Pol Jansen Avitus Panjaitan menegaskan, bahwa penurunan tersebut tidak tebang pilih. Kata dia, baliho yang diturunkan tersebut bukan hanya milik partai tertentu.

Halaman
123
Sumber: Tribun Jabar
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved