Wanita Tangguh Sumedang, Ade Jadi Tukang Cuci Kendaraan di Cadas Pangeran, Harus Naik ke Atas Truk
Berbagai jenis kendaraan dicucinya setiap hari, termasuk truk-truk yang biasa melintas di Cadas Pangeran.
Penulis: Kiki Andriana | Editor: Seli Andina Miranti
Laporan Kontributor TribunJabar.id Sumedang, Kiki Andriana
TRIBUNJABAR.ID, SUMEDANG - Jika umumnya pekerjaan mencuci kendaraan identik dengan laki-laki, maka Ade Yayah (39), warga Dusun Cijeruk RT02/01, Desa Cijeruk, Kecamatan Pamulihan, Kabupaten Sumedang adalah pengecualian.
Di jalan atas Cadas Pangeran, Sumedang, dia membuka lapak pencucian kendaraan. Lapak itu berada di pinggir kios kopi dan golok milik suaminya yang dia jaga sekaligus.
Berbagai jenis kendaraan dicucinya setiap hari. Memang kebanyakan sepeda motor dan mobil pribadi. Namun, tak jarang pula dia mendapat pekerjaan mencuci truk.
"Kalau dapat truk, ya mau tidak mau harus menyelesaikan pekerjaan itu. Naik ke atas kabin hingga bak truk. 1,5 jam mencuci baru selesai," kata Ade saat dijumpai TribunJabar.id, di Cadas Pangeran, Senin (30/10/2023) sore.
Baca juga: Motor Pilihan Wanita Tangguh, Bangkit Bersama Yamaha Gear 125, Motor Ringan dan Mesin Awet Bertenaga
Di jalan atas Cadas Pangeran, Ade membuka lapak tepat di bawah Pancuran Orok. Dia baru setahun menjalani pekerjaan itu. Sebelumnya, kios kopi dan lapak cuci kendaraan dijagai suaminya, Umar Dani (45).
Namun, suami Ade sibuk membuat arang dan mengelola pandai besi untuk membuat golok-golok dan perkakas pertanian lainnya, sehingga lapak itu tidak ada yang mengurus jika bukan Ade.
"Awalnya susah mencuci dan mengoperasikan kompresor diesel penyemprotnya, tapi kata suami saya harus bisa. Akhirnya belajar banyak dan bisa," kata ibu dua anak itu.
Senin sore, dia sedang mencuci sebuah sepeda motor. Motor yang baru datang mula-mula ditempatkan ke dekat bak air. Dia lalu menyalakan kompresor dan membasahi seluruh badan sepeda motor.
Dirasa merata, dia lalu menyiapkan air sabun dan melumurkannya ke badan motor. Mulailah dia menggosok-gosok setiap detail badan motor yang dihadapinya itu.
"Hari ini sudah empat motor saya cuci. Banyak orang datang dan tidak percaya bahwa saya bisa mencuci motor. Saya bilang kepada yang ragu bahwa yang penting dari mencuci itu kendaraan bersih, bukan laki-laki atau perempuan yang mencucinya," kata Ade.
Ade tampak piawai. Tak ada kesan kikuk atau lunglai saat menghadapi pekerjaan "laki-laki" itu. Dia malah akan lebih semangat jika pekerjaannya banyak.
"Ya kan uang semua itu. Sepeda motor Rp 15 ribu, mobil biasa Rp 40 ribu, truk Rp 60 ribu," kata Ade.
Dia mengaku dengan pekerjaan itu, dia bisa membantu perekonomian keluarga. Baginya, rumah tangga bukan untuk membebankan tanggung jawab penghidupan kepada suami sepenuhnya.
Baca juga: Tiga Cerita Wanita Tangguh Selamat Setelah Dikepung Lahar Letusan Gunung Semeru, 34 Orang Meninggal
Namun, berumah tangga adalah bekerja bersama antara suami dan istri untuk menggapai hidup yang lebih baik.
"Kalau lagi nyuci ada yang beli kopi, ya seduhkan dulu kopi, lalu balik lagi mencuci. Tak ada yang bantu di sini," kata Ade.
Tak ada yang dikeluhkan Ade tentang membuka kios kopi dan lapak cuci kendaraan di Cadas Pangeran, kecuali bahwa orang-orang yang singgah untuk ngopi, mereka kabur tak membayar.
"Hilang golok dagangan juga pernah. Kecolongan lah istilahnya. Saya lagi sibuk nyuci, mereka pergi begitu saja, entah ngopi atau golok, tak bayar," kata Ade.
Ikopin University Wisuda 385 Lulusan, Rektor Agus Pakpahan Beri Pesan Mendalam |
![]() |
---|
Cimahi Krisis Sampah: Truk Sampah Putar Balik dari TPA Sarimukti, Kuota Habis Akibat Perubahan Skema |
![]() |
---|
UPDATE Kecelakaan Maut Truk Seruduk Mobil Parkir di Sumedang, Sopir Truk Sudah Diamankan |
![]() |
---|
Kronologi Kecelakaan Maut Dump Truk Hantam Angkot dan Dua Bangunan di Sumedang, 1 Tewas |
![]() |
---|
Kecelakaan Maut di Sumedang, Sopir Angkot Tewas Diseruduk Dump Truk saat Cuci Angkot Depan Rumahnya |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.