Tab Space, Ruang Bagi Seniman Disabilitas untuk Berkarya Hingga Memperoleh Penghasilan di Bandung

TAB Space wadah sosial berbasis di Bandung mendukung seniman penyandang disabilitas, dengan menyediakan platform bagi seniman penyandang disabilitas

Penulis: Nappisah | Editor: Darajat Arianto
TRIBUNJABAR.ID/NAPPISAH
Sejumlah karya seniman disabilitas di Tab Space berada di Fragment Project Jalan Ir H Juanda No. 23 Tamansari, Bandung Wetan, Kota Bandung. 

Laporan Wartawan TribunJabar, Nappisah

TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - TAB Space wadah sosial berbasis di Bandung mendukung seniman penyandang disabilitas, dengan menyediakan platform bagi seniman penyandang disabilitas untuk berkontribusi.

Mulanya, Tab Space hanya memiliki empat seniman yaitu, Angkasa, Nauval, Claudia dan Adrian.

"Angkasa dan Nauval itu sejak pandemi, sudah menghubungi aku untuk menemani mereka berkarya," ujar, Imaniar Rizky Waridha, founder sekaligus creative director Tab Space, saat ditemui Tribunjabar.id di Kamar Tujuh Koffie, Sabtu (21/10).

Menurutnya, kedua anak ini memang memiliki keinginan untuk berkarya, terlepas dari adanya Tab Space maupun tidak.

"Karena dilanda pandemi, akhirnya kita membuat karya secara online. Jadi aku berkarya di rumah dan mereka pun sama," imbuhnya.

"Adrian itu sering banget nanya-nanya untuk melakukan sesuatu hal bersama. Karena Adrian dan Claudia tipikal neurodevergent, komunikasinya tidak melalui wali tapi bisa secara langsung," jelasnya.

Berbeda dengan Nauval dan Angkasa berkomunikasi melalui sang wali.

Baca juga: Seniman Andy Dewantoro Gelar Pameran Tunggal di Bandung, Bisa Dinikmati hingga Akhir Oktober

"Sejak awal tahun 2022, ketika pertama membuat studio akhirnya diskusi bersama tujuh orang, saya, Riska, Nurul, Naufal, Angkasa, Claudia dan Adrian," ujarnya.

Mulanya, kata dia, studio didirikan di kawasan Braga, Kota Bandung.

Selanjutnya saat ini, Tab Space berada di Fragment Project Jalan Ir H Juanda No. 23 Tamansari, Bandung Wetan, Kota Bandung.

Dua tahun lamanya, Tab Space mewadahi seniman/ilustrator penyandang disabilitas berperan dalam ekosistem komunitas dan memperoleh penghasilan.

"Kami mengakomodir bakat dan usaha para seniman tersebut, karena kami yakin dengan dukungan sistem yang tepat, seniman penyandang disabilitas dapat menjadi praktisi profesional," ujar Imaniar.

Berkarya merupakan aktivitas rutin, Tab Space memfasilitasi setiap satu minggu sekali guna membangun karya yang berkelanjutan.

"Terlepas ada client, kebutuhan grafis maupun tidak, mereka tetap ada ruang untuk membuat karya," ujarnya.

Halaman
123
Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved