Suhu Maksimum di Majalengka Naik Lagi, BMKG Kertajati Catat Kini Menembus 39 Derajat Celcius

Laporan Wartawan Tribuncirebon.com, Ahmad Imam Baehaqi

TRIBUNJABAR.ID, MAJALENGKA - BMKG Kertajati mencatat suhu maksimum di wilayah Kabupaten Majalengka pada musim kemarau tahun ini kembali meningkat.

Sebelumnya dari hasil pemantauan BMKG Kertajati, suhu udara tertinggi di Majalengka tercatat mencapai 38,7 derajat celcius, dan terjadi pada 9 Oktober 2023.

Plt Kepala BMKG Kertajati, Ahmad Faa Iziyn, mengatakan, berdasarkan hasil pemantauan dalam 24 jam terakhir suhu maksimum di Majalengka menembus 39 derajat celcius.

Menurut dia, suhu tersebut menduduki peringkat kedua tertinggi dari hasil pemantauan yang dilaksanakan 20-an stasiun BMKG yang tersebar di sejumlah daerah se-Indonesia.

"Suhu tertinggi 39 derajat celcius terjadi di Kabupaten Majalengka dari pemantauan 24 jam terakhir," kata Ahmad Faa Iziyn saat dihubungi melalui pesan singkatnya, Rabu (18/10/2023).

Baca juga: Majalengka Hareudang, BMKG Catat Rekor Suhu Tertinggi di Majalengka Capai 38,7 Derajat Celcius

Ia mengatakan, suhu maksimum yang mencapai 39 derajat celcius itu pun merupakan yang tertinggi di Majalengka dari hasil pemantauan selama musim kemarau tahun ini.

Pihaknya mengakui, peningkatan suhu maksimum berpotensi terjadi hingga akhir Oktober 2023 meski saat ini menjelang masa pancaroba dari musim kemarau ke musim hujan.

"Dari data pengamatan BMKG Kertajati, suhu terpanas di Majalengka pernah mencapai 40 derajat celcius yang terjadi pada 12 Oktober 2002," ujar Ahmad Faa Iziyn.

Ia menyampaikan, berdasarkan data pengamatan cuaca permukaan selama kurun 1978 - 2022 rata-rata suhu maksimum di Kabupaten Majalengka mencapai 38,6 - 40 derajat celcius.

Pihaknya mencatat, dari data tersebut juga tercatat wilayah Kabupaten Majalengka biasanya mengalami peningkatan suhu maksimum pada September - November.

"Selama periode tersebut, kami mengimbau masyarakat untuk menjaga kebutuhan cairan tubuh, mengurangi aktivitas di luar ruangan, melindungi diri dari sengatan matahari langsung, dan lainnya," kata Ahmad Faa Iziyn.