Krisis Palestina vs Israel

Serangan Darat Pasukan Israel Terhalang Badai Pasir, Akhirnya Ditunda Seminggu

Seperti diketahui, badai pasir melanda wilayah timur Israel yang berbatasan dengan Yordania, Senin (16/10/2023).

Editor: Ravianto
AP Photo/Erik Marmor
Unit artileri bergerak Israel menembakkan peluru dari Israel selatan menuju Jalur Gaza, di posisi dekat perbatasan Israel Gaza, Israel, Rabu, 11 Oktober 2023. (AP Photo/Erik Marmor) 

TRIBUNJABAR.ID, GAZA - Invasi darat Israel ke Jalur Gaza, yang dijadwalkan berlangsung pada akhir pekan kemarin, ditunda pelaksanaannya.

Pejabat Israel, dilansir New York Times, mengatakan invasi darat pasukan pertahanan Israel, IDF, ke Jalur Gaza ditunda selama seminggu karena kondisi cuaca buruk.

Seperti diketahui, badai pasir melanda wilayah timur Israel yang berbatasan dengan Yordania, Senin (16/10/2023).

Dampak terburuk badai pasir itu dirasakan kota di Yordania yakni Azraq.

Video yang diambil dari Azraq memperlihatkan badai pasir menerjang membuat tirai tipis yang mengganggu pandangan.

Menurut laporan tersebut, kondisi cuaca saat ini dapat berdampak negatif terhadap kemampuan Angkatan Udara untuk memberikan perlindungan bagi pasukan yang menyerang wilayah yang terkepung.

Sejumlah warga Palestina memeriksa kerusakan akibat gempuran udara Israel di lingkungan al-Rimal, Gaza City, Selasa (10/10/2023).
Sejumlah warga Palestina memeriksa kerusakan akibat gempuran udara Israel di lingkungan al-Rimal, Gaza City, Selasa (10/10/2023). (MOHAMMED ABED / AFP)

Israel telah menjalani persiapan untuk invasi darat ke Jalur Gaza, dengan ratusan ribu pasukan cadangan telah dikumpulkan.

Kabinet perang Israel yang baru dibentuk telah menyetujui operasi tersebut. Puluhan ribu tentara dilaporkan bersiap untuk menyerang Jalur Gaza.

Selain cuaca buruk, media Ibrani menyoroti hal lain seputar batalnya pelaksanaan invasi darat ke Gaza pada akhir pekan kemarin.

Dilaporkan, terjadi perselisihan antara militer dan pemerintah Israel mengenai seberapa dalam operasi dari dalam Gaza harus dilakukan.

The Cradle melansir, perselisihan berkisar pada apakah Israel harus fokus dalam upaya melemahkan Hamas, atau mengalahkan kelompok perlawanan dan jaringan infrastrukturnya yang luas di wilayah tersebut.

Ehud Olmert, mantan perdana menteri Israel, mengatakan, “segala sesuatu yang dapat Anda bayangkan dan lebih buruk lagi,” menanti pasukan Israel di Gaza. Ia menambahkan bahwa invasi ke jalur tersebut tidaklah sederhana.

Sekutu utama Israel, Amerika Serikat (AS) juga mewanti-wanti Israel dalam melaksanakan invasi darat ke Gaza.

Outlet media AS, Bloomberg pada 14 Oktober melaporkan kalau Washington khawatir soal kurangnya strategi yang tepat dan rencana yang koheren untuk invasi darat ke Jalur Gaza tersebut. Meskipun demikian, negara ini telah menjanjikan dukungan tanpa syarat kepada Israel, dan telah mengirimkan kapal induk kedua ke Mediterania jika terjadi konflik regional yang lebih luas.

Kekhawatiran meningkat bahwa serangan darat tersebut dapat memicu perang regional yang akan membuka beberapa front melawan Israel.

Sumber: Tribunnews
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved