Aktivis Persis Garut Meninggal Dianiaya

SOSOK Panji Nurhakim, Aktivis Kemanusiaan dari Garut yang Tewas di Tangan Anggota Geng Motor

Ia menyebut, Panji mengalami luka tusuk di bagian kepala dan punggung sehingga menyebabkan korban meninggal dunia. 

|
Penulis: Sidqi Al Ghifari | Editor: Ravianto
istimewa
Almarhum Panji Nurhakim yang meninggal dianiaya orang tak dikenal di Garut, Minggu (15/10/2023) dini hari. Sebelum meninggal dunia, Panji diketahui sempat mengikuti pengajian malam Minggu di salah satu masjid dekat kediamannya. 

TRIBUNJABAR.ID, GARUT - Panji Nurhakim (37) seorang aktivis kemanusiaan Siaga Bencana (Sigab) Persatuan Islam (Persis) Garut meninggal dunia usai dianiaya sekelompok orang, Minggu (15/10/2023) dini hari. 

Korban ternyata dianiaya saat hendak menyelesaikan pertikaian temannya yang mengalami masalah dengan geng motor. 

Dalam waktu dua jam setelah kejadian, keempat pelaku berhasil diamankan oleh Tim Sancang Polres Garut, Polda Jabar. 

"Para pelaku yang merupakan anggota Geng Motor XTC menganiaya korban dengan menggunakan senjata tajam sekitar pukul 01.30 WIB," ujar Kapolres Garut, AKBP Rohman Yonky melalui keterangan resmi. 

Ia menyebut, Panji mengalami luka tusuk di bagian kepala dan punggung sehingga menyebabkan korban meninggal dunia. 

Keempat pelaku adalah AA (43), US (41), RS (20) dan AMA (18), mereka adalah warga Desa Karangmulya Kecamatan Karangpawitan Garut.

Suasana pengantar pemakaman Panji Nurhakim di Kampung Situgede, Desa Situgede, Kecamatan Karangpawitan, Kabupaten Garut, Jawa Barat, Minggu (15/10/2023). Panji merupakan aktivis kemanusiaan di Garut yang meninggal dunia akibat dianiaya geng motor.
Suasana pengantar pemakaman Panji Nurhakim di Kampung Situgede, Desa Situgede, Kecamatan Karangpawitan, Kabupaten Garut, Jawa Barat, Minggu (15/10/2023). Panji merupakan aktivis kemanusiaan di Garut yang meninggal dunia akibat dianiaya geng motor. (Tribun Jabar/Sidqi Al Ghifari)

Mereka memiliki tugas masing-masing dalam menjalankan aksi brutalnya itu. 

"Dari hasil pemeriksaan pelaku AA adalah yang membacok kepala korban dan punggung korban, sedangkan US menusuk punggung korban, sedangkan RS dan AMA yang membawa senjata tajam," ungkapnya. 

Pihak kepolisian telah menyita sejumlah barang bukti, yakni satu buah golok motif macan berwarna coklat, satu buah pisau gagang putih, dan satu buah besi sepanjang 40 cm. 

"Kami akan melakukan tindakan tegas dan terukur setiap perbuatan yang meresahkan masyarakat seperti Geng Motor ini." tandas AKBP Rohman Yonky. 

Sosok Panji

Sebelum meninggal dunia, Panji diketahui sempat mengikuti pengajian malam Minggu di salah satu masjid dekat kediamannya.

Foto aktivitas pengajian itu pun kini beredar di lini masa perpesanan WhatsApp di Garut.

"Almarhum sebelum meninggal, sempat ikut pengajian," ujar seorang anggota Grup Forum Relawan Kebencanaan Garut.

Perasaan duka juga diungkapkan oleh Syam Ma'rifat salah satu teman seperjuangan Panji saat bergabung di Sigab Persis.

Ia tidak menyangka sosok teman seperjuangannya itu kini telah berpulang.

"Umur tidak ada yang tahu, kemarin dia sempat share informasi di grup terkait kegiatan musyawarah wilayah Sigab Persis Jabar," ujarnya saat dihubungi Tribunjabar.id.

Syam menuturkan, Panji merupakan seorang aktivis kemanusiaan yang tidak kenal lelah dalam melakukan kegiatan sosial, termasuk di wilayah kebencanaan.

Panji menurutnya merupakan sosok pekerja keras dan loyal saat berada di medan bencana alam, hal tersebut membuat Panji dikenal di mana-mana.

"Waktu gempa di Cianjur, dia sampai tuntas berada di sana, membantu membangun masjid. Orangnya asik, mudah akrab," ucapnya.

"Kalo di medan bencana dia selalu bekerja sampai tuntas, ada bencana di mana saja pasti didatangi," lanjutnya.

Syam berharap peristiwa meninggalnya teman seperjuangannya itu bisa segera diusut tuntas oleh pihak kepolisian.

Dari informasi yang berhasil dihimpun Tribunjabar.id, korban mengalami penganiayaan pada Minggu (15/10/2023) dini hari di kawasan Jalan Ahmad Yani.

Korban sempat dibawa ke RS Medina, lalu dinyatakan sudah meninggal dunia.

Kasat Reskrim Polres Garut, AKP Ari Rinaldo, membenarkan bahwa korban meninggal dunia setelah dikeroyok sejumlah orang tidak dikenal.

"Kurang dari 24 jam empat orang sudah kami tangkap," ujar Ari Rinaldo saat dihubungi Tribunjabar.id.

Ari menuturkan pihaknya saat ini masih melakukan pemeriksaan terhadap pelaku.

Namun Ari belum bisa memberikan keterangan lebih lanjut soal kronologi kejadian.

"Korban saat itu sedang bersama seorang temannya di Jalan Ahmad Yani, kemudian dianiaya dan mengalami luka serius," ungkapnya.

"Temannya itu berhasil selamat," kata Ari.

Saat ini polisi tengah melakukan penyelidikan lanjutan terkait meninggalnya Panji Nurhakim.

Sementara jenazah Panji saat ini tengah menjalani proses otopsi di RS Sartika Asih Bandung.

"Mohon waktu, keempat terduga pelaku masih kita periksa," kata Ari. (*)

Laporan Kontributor Tribunjabar.id Garut, Sidqi Al Ghifari

Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved