Pj Wali Kota Cimahi Dicopot

Dicopot dari Jabatan Pj Wali Kota Cimahi, Dikdik Beri Pembelaan: Kemendagri Gunakan Data Juni 2023

Dikdik mengatakan bahwa Mendagri melakukan evaluasi berdasarkan data yang disampaikan Juni 2023 dengan hasil perhitungan pada Mei 2023.

|
istimewa
Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian bersama Penjabat Wali Kota Cimahi, Dikdik Suratno Nugrahawan. 

Laporan Wartawan Tribun Jabar, Hilman Kamaludin

TRIBUNJABAR.ID, CIMAHI - Pj Wali Kota Cimahi Dikdik Suratno Nugrahawan, dicopot dari jabatannya oleh Menteri Dalam Negeri (Mendagri), Tito Karnavian akibat laju inflasi tinggi imbas harga kebutuhan masyarakat di pasar tradisional mahal.

Pencopotan Dikdik sebagai Pj Wali Kota Cimahi tersebut disampaikan Tito Karnavian saat rapat koordinasi pengendalian inflasi tahun 2023 yang disiarkan melalui YouTube Kemendagri, Senin (9/10/2023).

Dikonfirmasi soal pencopotan jabatannya, Dikdik mengatakan bahwa inflasi Cimahi yang dinilai tinggi hingga berujung pencopotan tersebut karena Mendagri melakukan evaluasi berdasarkan data yang disampaikan Juni 2023 dengan hasil perhitungan pada Mei 2023.

"Nah yang jadi persoalan, ketika data ini disampaikan ke Pak Mendagri, saya tidak tahu persoalannya. Tapi ketika kami entry data, ternyata kalau diukur dari indeks perkembangan harga penanggulangan inflasi, di Cimahi ini (penurunan inflasi) cukup baik," ujar Dikdik saat ditemui di Kantornya, Senin (9/10/2023) .

Dikdik mengklaim bahwa sebetulnya laju inflasi di Kota Cimahi memiliki tren yang menurun karena di awal Januari 2023 berada di angka 7 persen dan saat ini sudah 2,30 persen lebih rendah dari rata-rata inflasi Jawa Barat yang mencapai 2,35 persen.

"Hanya saja saya tidak tahu mengapa Kemendagri masih mendasarkan perhitungan pada perhitungan Indeks Pertumbuhan Harga (IPH) pada bulan Juni sebelum kami melakukan report terakhir," kata Dikdik.

Dikdik mengakui bahwa Cimahi memang menjadi daerah dengan laju inflasi tertinggi, bahkan sempat menduduki peringkat ke-6 se-Indonesia.

Namun menurut Dikdik untuk saat ini peringkat inflasi Kota Cimahi turun menjadi ke peringkat 264.

"Kami sudah membuat program dan kegiatan yang mana itu semua merupakan upaya kita untuk menekan laju inflasi seperi operasi pasar murah, gerakan pangan murah, dan salurkan cadangan pangan pemerintah daerah,"  katanya.

Selain itu pihaknya juga telah melakukan monitoring dan pengawasan secara kontinyu untuk memastikan ketersedian komoditas pangan aman dan tentunya sebagai langkah antisipasi terjadinya inflasi tersebut.

"Maka ketika ada kecenderungan ke arah sana (inflasi), maka kami lakukan upaya intervensi agar laju inflasi dapat kami tekan," kata Dikdik.

 

Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved