Jasa Tirta II Bersama Narbo Bahas Pengelolaan Bencana dan Infrastruktur Air

Water & Renewable energy learning center Jasa Tirta II bersama network of Asian river basin organization (Narbo) gelar webinar Internasional

Editor: Mega Nugraha
Istimewa
Water & Renewable energy learning center Jasa Tirta II bersama network of Asian river basin organization (Narbo) gelar webinar Internasional pada Selasa (2/10/2023). 

TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Water & Renewable energy learning center Jasa Tirta II bersama network of Asian river basin organization (Narbo) gelar webinar Internasional pada Selasa (2/10/2023).


Webinar tersebut bertajuk The 3rd Narbo,  water related disaster management and water infrastructure (structural and non structural) development at the Basin level to enhance water security.


Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, Basuki Hadimoeljono, Direktur Jederal Sumber Daya Air KemenPUPR, Bob Arthur Lombogia, dan Direktur Utama Jasa Tirta II Imam Santoso turut hadir.


Basuki Hadimoeljono menyoroti terkait tantangan mendesak yang dihadapi dunia saat ini. Mulai bencana hidrometalurgi sampai dampak luas dari perubahan iklim yang pada akhirnya membuat kebutuhan akan inovasi menjadi sangat mendesak. Sehingga, program yang ada harus disesuaikan dan dimodifikasi untuk memastikan hasil yang berkualitas dan berkelanjutan. 

Baca juga: Kemarau Panjang Sebabkan Warga Tasikmalaya Krisis Air Bersih, Penyaluran Air Bersih Terus Dilakukan


Modifikasi seperti ini, katanya, dapat membantu mengurangi dampak ekonomi fenomena iklim seperti El Nino terhadap masyarakat yang terdampak.


Chairman of NARBO sekaligus Direktur Utama Jasa Tirta II, Imam Santoso, menyebut webinar NARBO ketiga ini berperan penting sebagai salah satu persiapan Road to the 10th World water forum yang akan diselenggarakan di Bali.


"Webinar ini pun menekankan bahwa peristiwa cuaca ekstrem dan anomali curah hujan berkontribusi pada wabah penyakit terkait air, membuat pentingnya keterlibatan, dan partisipasi masyarakat dalam adaptasi terhadap perubahan iklim," katanya.


Imam menambahkan, paradigma baru dalam pengelolaan infrastruktur sumber daya air yang perlu mengatasi permasalahan yang disebabkan oleh banjir dan kekeringan dengan mengadopsi langkah-langkah struktural lebih sedikit dan lebih menekankan pada nilai-nilai ekologi.


Paradigma baru tersebut, di antaranya memperhatikan aspek kebutuhan dasar manusia yang harus dipenuhi, kebutuhan dasar ekosistem terhadap air harus terpenuhi, penggunaan alternatif non-struktural untuk memenuhi tuntutan harus mendapat prioritas lebih tinggi.


Kemudian, prinsip ekonomi harus lebih sering diterapkan, sistem pasokan baru, bila diperlukan, harus fleksibel dan efisien, dan keterlibatan LSM, individu, organisasi penelitian independen, dan seluruh pemangku kepentingan lain yang terkena dampak dalam pengelolaan air.


Selanjutnya, kata dia, disparitas antara negara-negara yang paling rentan terhadap perubahan iklim dan keterbatasan mereka dalam mengakses sumber daya untuk adaptasi mendorong diskusi lebih lanjut mengenai masalah ini dalam persiapan 10th World Water Forum di Bali pada 2024.


Dalam webinar ini, diisi materi dan diskusi dari beberapa negara anggota Narbo, di antaranya Chair Development Finance of IHRO, Dr. Naseer Gillani, Assistant Director International Affairs Division, Dr. Keisuke Hatano, Director for International Coordination of River Engineering, Water and Disaster Management Bureau Ministry of Land Infrastructure, Transport and Tourism, Mr. Kikuta Tomoya, dan Secretary General of INBO, Mr. Eric. Tardieu.


Sejak 2003, Narbo didirikan dengan tujuan meningkatkan kemampuan Pengelola Sumber Daya Air (SDA) dalam menerapkan Integrated Water Resources Management (pengelolaan terpadu sumber daya air) dan tata kelola air. 


Hal ini dilakukan melalui pelatihan serta pertukaran informasi dan pengalaman antara organisasi pengelola Daerah Aliran Sungai (DAS) dari beberapa negara yang menjadi bagian dari NARBO.


“Saya berharap kami dapat memperkuat hubungan dalam Narbo untuk mengelola sumber daya air, meningkatkan profesionalisme kami dengan berbagi pengalaman, dan mengadopsi teknologi yang paling baik diimplementasikan di masing-masing negara,” ucap Imam Santoso.

 

Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved