Devira Mengsilkan Cuan di Tengah Kuliah Jurusan DKV, Dapat Pesanan Emoticon dari Luar Negeri
Sebagian besar orang menentukan pilihan jurusan di perkuliahan berdasarkan jenis pekerjaan apa yang diinginkannya setelah lulus.
Penulis: Nappisah | Editor: Januar Pribadi Hamel
Laporan Wartawan TribunJabar, Nappisah
TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Sebagian besar orang menentukan pilihan jurusan di perkuliahan berdasarkan jenis pekerjaan apa yang diinginkannya setelah lulus.
Namun tidak bagi Devira, mahasiswi STMIK AMIK Bandung yang memilih jurusan Desain Komunikasi Visual (DKV) berdasarkan bakat dan minatnya, yang juga mengantarkannya menghasilkan cuan di saat masih kuliah.
Ditemui di sela event _SABOTAGE Expo Let’s Get SAB!_ di kampus STMIK AMIKBandung, Selasa (3/10/2023), keputusan memilih jurusan DKV tak lepas dari arahan orang tuanya yang melihat minat dan bakatnya dalam menggambar.
Di bangku kuliah dia mengaku kemampuannya dalam mengambar semakin terasah dan terarah.
“Dari dulu teman-teman biasa minta dibuatkan ava (avatar atau profil picture). Dari situ ibu menyuruh saya kuliah di jurusan menggambar. Dulu gak tahu kalau itu namanya DKV,” ujar Devira.
Gadis berkacamata yang saat ini sudah duduk di semester V itu menambahkan, minat dan bakatnya kini diarahkan ke desain komik digital.
“Sudah ada tiga komik karya saya dimuat di webtoon” ujarnya bangga.
Devira mengaku senang menjalani perkuliahan di jurusan DKV. Selain karena kemampuannya terus meningkat, dia kini juga sudah mampu menghasilkan uang dari beberapa karyanya yang dipesan atau laku terjual.
Di antaranya adalah paket emoticon yang dipesan oleh seorang pengguna media sosial di luar negeri.
“Saya dikontrak satu bulan. Setiap hari harus menghasilkan enam emoticon dari tokoh kartun yang sama, tapi berbeda-beda selama sebulan masa kontrak,” jelas Devira yang enggan menyebutkan nilai kontrak pembuatan emoticon secara gamblang.
Selain emoticon karya lain Devira yang menghasilkan cuan adalah desain kemasan parcel.
Pesanan itu diperolehnya dari kebiasaan mengunggah ilustrasi buatannya ke Instagram yang tak disangkanya mengundang datangnya pemesan dan memintanya mendesain kemasan.
“Saya diminta mendesain tiga kemasan parcel. Lebaran kemarin,” katanya sumringah.
Ketua Panitia SABOTAGE Let’s Get SAB! M. Ammaru Dzafa, mengatakan event itu bertujuan menyosialisasikan ragam prodi yang ada di STMIK AMIKBandung, setelah proses akreditasi terbaru selesai dilakukan.
Kampus yang sudah berdiri sejak tahun 1983 itu diakuinya kini telah mengantongi akreditasi B dengan nilai sangat bagus.
PMII STMIK AMIK BANDUNG Kecam Keserakahan Kampus Yang Menebang Pohon Tanpa Malu |
![]() |
---|
Expo Sabotage untuk Persiapkan Generasi yang Ramah dan Bijak dalam Pemanfaatan Teknologi Digital |
![]() |
---|
Deretan Game Penghasil Saldo Dana Cepat, Bisa Hasilkan Pundi-pundi Uang Mudah Lewat Dompet Digital |
![]() |
---|
Usaha Praktis, Penjual Rujak Jambu Kristal di Sukabumi Raup Cuan Ratusan Ribu Sehari |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.