Berita Viral

Viral Kisah Sasmiati dan 3 Anaknya Penyandang Disabilitas, Tak Dapat Bansos karena Tak Punya E-KTP

Kisah Sasmiati, penyandang disabilitas yang tak pernah mendapat bantuan sosial (bansos) karena tidak memiliki e-KTP beredar viral di media sosial.

Penulis: Rheina Sukmawati | Editor: Rheina Sukmawati
Istimewa via Tribunmataraman.com
Kisah Sasmiati, penyandang disabilitas yang tak pernah mendapat bantuan sosial (bansos) karena tidak memiliki e-KTP beredar viral di media sosial. 

Sejak itu pula, bantuan sosial dari pemerintah tak pernah mengalir lagi ke keluarga Sasmiati.

Karena, setelah ibunya pindah ke Kalimantan, kartu keluarga Sasmiati dan Warti (ibunya) pisah.

"Dulu Sasmiati satu KK dengan ibunya, Warti. Karena ibunya pindah ke Kalimantan, KK-nya dipisah, akhirnya (Sasmiati) tidak dapat bantuan," ujar Mujiadi.

Mujiadi menjelaskan, pihak desa sempat ragu memberikan bantuan karena khawatir adanya dobel penerima bantuan.

"Kemarin desa juga masih ragu untuk memberikan bantuan BLT, karena khawatir dobel penerima bantuan. Karena kami juga belum kroscek statusnya," katanya.

Untuk menyambung hidup sehari-hari, Sasmiati dan anak-anaknya menggantungkan hidup dari bantuan tetangga.

Selain itu, anak pertama Sasmiati, Guruh Rahayu ikut kerja di persewaan sound system milik tetangganya.

Karena tahu kondisi Guruh, pemilik persewaan sound system tidak memberikan semua gaji berapa uang kepada Guruh.

Biasanya, sebagian gaji diberikan berupa sembako dan langsung diserahkan kepada Sasmiati.

Baca juga: Viral Kisah Haru Driver Ojol Disabilitas Dapat Rezeki Nomplok dari Bule, Berjuang Demi Ibu dan Adik

"Kalau gajian tidak dikasihkan ke anaknya uang full, sebagian dibelikan beras. Karena kalau diberikan uang full dihabiskan anaknya. Dari Lazisnu Desa Pagerwojo juga rutin memberikan bantuan ke keluarga Sasmiati tiap bulan," ujarnya.

Sedang dua anak perempuan Sasmiati, masih sekolah di SLB Kesamben. Setiap hari, kedua anak perempuan Sasmiati jalan kaki dari rumah ke sekolah.

"Dua anak perempuannya tiap hari jalan kaki dari rumah ke sekolah. Kami suruh naik ojek mereka juga tidak mau," katanya.

Menurutnya, Sasmiati sebenarnya punya saudara satu desa tapi beda RT di Desa Pagerwojo.

Usulan Bedah Rumah

Mujiadi mengungkap, pihaknya pernah mengajukan program bedah rumah kepada Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman Kabupaten Blitar untuk perbaikan rumah Sasmiati.

Halaman
123
Sumber: Tribun Mataram
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved