Mahasiswa Baru Unpas Bandung Curhat ke Ganjar Pranowo, Sebut Dua Alasan yang Bikin Stres

Laporan Wartawan Tribun Jabar Nazmi Abdurahman

TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Mahasiswa baru Universitas Pasundan (Unpas) menyampaikan curhat kepada Ganjar Pranowo saat kuliah umum di Sabuga, Kota Bandung, Selasa (3/10/2023).

Bakal calon presiden (bacapres) dari PDIP itu mulanya memaparkan tip-tip agar lancar kuliah.

"Kalau kamu pengen sehat, kalau kamu pengen kuliahnya lancar, maka harus menjaga kesehatan mulai dini, sejak sekarang. Itu investasi yang paling besar," ujar Ganjar.

Saat ini, kata dia, perubahan dunia dan kemajuan teknologi sangat luar biasa sehingga banyak sekali di antara anak-anak muda yang memiliki masalah mental.

Baca juga: Ganjar Pranowo Bicara Soal Bakal Calon Wakil Presiden Asal Sunda: Jawa Barat Sangat Strategis

Pada kesempatan itu, Ganjar Pranowo juga bertanya kepada ribuan mahasiswa baru Unpas, apakah ada yang pernah mengalami stres.

"Siapa yang pernah stres, angkat tangan. Siapa yang berani menceritakan kondisi bahwa kalian pernah stres?" tanya Ganjar.

Pertanyaan itu langsung disambut sejumlah mahasiswa.

Salah satunya Sasa, mahasiswi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (Fisip) Unpas.

Kepada Ganjar, mahasiswi ini menceritakan bahwa tugas kuliah yang banyak kadang membuatnya stres.

"Stresnya itu kalau buat sekarang kayak tugas-tugas," ujar Sasa.

"Stres kamu karena tugas-tugas? Stresmu karena dosennya yang galak atau karena tugasmu?" tanya Ganjar.

"Ada dua alasan, satu tugasnya banyak terus kadang dosennya, tuh, tidak jelas ngasih tugasnya," jawab Sasa.

Kondisi tersebut, kata Ganjar, merupakan sebuah proses adaptasi dengan lingkungan baru.

"Namanya juga lagi belajar, belajar itu tidak gampang. Harus ada proses," kata Ganjar.

Menurutnya, dengan melewati seluruh proses belajar tersebut, setiap mahasiswa baru akan bisa meningkat derajat.

"Maka mesti ada yang namanya stimulus dan respons. Stimulus respons itu kamu dikasih stimulus agar bisa naik, dari yang sama sekali tidak mengerti mulai mengerti."

"Dari mulai mengerti jadi paham, dari paham sampai ke ahli, itulah proses," katanya. (*)