Praktik Kecurangan Terungkap, Erick Thohir Bawa Era Baru Pemberantasan Mafia Bola

TRIBUNJABAR.ID,- Sepak bola Indonesia sedang mengalami perubahan besar-besaran di bawah kepemimpinan Ketum PSSI Erick Thohir. Dalam langkah terbarunya, Menteri BUMN merangkul Polri untuk memberantas praktik mafia sepak bola Tana Air.

Kabar terbaru, pihak kepolisian berhasil menetapkan enam orang tersangka terkait kasus dugaan match fixing atau pengaturan hasil pertandingan pada Liga 2 periode 2018. Hal itu diungkap oleh Ketua Satgas Antimafia Bola Irjen Asep Edi Suheri.

"Dari hasil penyelidikan dan penyidik telah memperoleh bukti yang cukup maka ditetapkan enam orang tersangka," kata Asep, dikutip dari kanal YouTube SINDOnews, Kamis (28/09/2023).

Mengawal kasus tersebut, Erick Thohir sangat mendukung upaya yang dilakukan kepolisian dalam menyidik kasus indikasi kecurangan. Eks Presiden Inter Milan ini sangat optimis pihak kepolisian bisa membantu untuk memberantas praktik mafia sepak bola Tanah Air

"Kami akan terus mendukung kepolisian dan Satgas Mafia Bola dalam upaya membersihkan liga sepak bola kita dari segala bentuk kecurangan," ujar Erick.

Melalui satgas Antimafia Bola polri berhasil memperoleh bukti yang cukup kuat, salah satunya uang sebesar Rp 100 juta yang diberikan pihak klub kepada wasit. Bahkan menurut keterangan dari pihak klub yang diperiksa, mengaku sudah mengeluarkan uang sekitar Rp1 miliar untuk melobi para wasit di sejumlah pertandingan.

Selain itu, Polri juga mengungkap dari enam orang tersangka itu, dua diantaranya merupakan perantara klub dengan wasit berinisial K dan kurir pengantar uang berinisial A. Keduanya dijerat Pasal 2 Undang-undang 11 tahun 1980 tentang tindak pidana suap Pasal 55 Ayat 1 ke-1 KUHP.

Melihat kasus tersebut, menjadi bukti konkret Erick Thohir sangat serius untuk mengatasi masalah praktik mafia sepak bola. Ini langkah besar Erick Thohir untuk membuat sepak bola Indonesia bersih, profesional, dan kompetitif di tingkat internasional.