Jabar Diminta Segera Bangun LRT, Pj Gubernur Jabar Akan Temui Kemenhub

Dalam Ratas, kata Bey, Presiden juga meminta agar transformasi dari kendaraan pribadi ke transportasi publik terus disosialisasikan kepada masyarakat.

Penulis: Muhamad Syarif Abdussalam | Editor: Ravianto
TribunJabar.id/Muhamad Syarif Abdussalam
Depo Kereta Cepat Tegalluar, Kabupaten Bandung, Selasa (19/9/2023). Presiden Joko Widodo meminta Jabar segera mengkaji rencana LRT yang akan mengintegrasikan wilayah Bandung Selatan dengan utara sekaligus mengurai kemacetan. 

TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Penjabat Gubernur Jawa Barat Bey Machmudin mencatat beberapa instruksi Presiden Joko Widodo untuk integrasi transportasi publik.

Hal itu dari hasil menghadiri Rapat Terbatas bersama Presiden dan sejumlah menteri Kabinet Indonesia Maju membahas integrasi transportasi publik di Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Rabu (27/9/2023).

Menurut Bey, Presiden ingin Jabar segera mengintegrasikan Kereta Cepat WHOOSH,  terhubung dengan kereta feeder dari satu stasiun ke stasiun lainnya untuk mempermudah akses masyarakat.

"Kita tahu (Kereta Cepat Whoosh) sudah terintegrasi dari (Stasiun) Padalarang menuju Stasiun Kota Bandung menggunakan kereta feeder. Titik lainnya seperti (Stasiun) Tegalluar juga segera ada kereta feeder ke Kota Bandung atau tujuan sekitarnya," ujar Bey.

Presiden, kata Bey, juga meminta Jabar segera mengkaji rencana LRT yang akan mengintegrasikan wilayah Bandung Selatan dengan utara sekaligus mengurai kemacetan.

"Harus segera dilakukan transportasi publik yang berbeda (LRT), jadi benar-benar baru tidak hanya mengandalkan yang sudah ada," kata Bey.

Untuk itu, Bey segera  bertemu dengan Kementerian Perhubungan untuk menggali lebih detail LRT agar kajiannya tepat sasaran dan sesuai dengan kondisi di lapangan.

Masyarakat wajib tahu, ada akses tambahan menuju stasiun Kereta Cepat Jakarta Bandung (KCJB) alias Whoosh di Stasiun Tegalluar, Bandung.
Masyarakat wajib tahu, ada akses tambahan menuju stasiun Kereta Cepat Jakarta Bandung (KCJB) alias Whoosh di Stasiun Tegalluar, Bandung. (Istimewa)

Dalam Ratas, kata Bey, Presiden juga meminta agar transformasi dari kendaraan pribadi ke transportasi publik terus disosialisasikan kepada masyarakat.

"Arahan Presiden semua (moda) transportasi sebaiknya terintegrasi untuk memudahkan dan memindahkan masyarakat dari transportasi pribadi ke transportasi publik," ucap Bey.

Jika transportasi sudah terintegrasi, diharapkan kemacetan di kota metropolitan seperti Jakarta, Jabodetabek,  Bandung Raya bisa dikurangi.

"Karena kita tahu bahwa kerugian yang dihasilkan oleh kemacetan sangat luar biasa, untuk Jakarta sekitar Rp65 triliun, tapi untuk Jabodetabek itu sekitar Rp100 triliun. Nah di daerah-daerah lain sekitar Rp12 triliun," imbuhnya.

"Jadi Presiden mengingatkan harus ada inovasi khusus dalam pembangunan atau terintegrasinya transportasi publik," kata Bey.

Ratas yang berlangsung satu jam lebih tersebut dipimpin langsung Presiden Joko Widodo, dihadiri pula Wapres Kyai Maruf Amin dan Menteri Koordinator Bidang Maritim dan Investasi, Menteri Perhubungan, Menteri Sekretaris Negara, Menteri Sekretaris Kabinet, Menteri BUMN, Wakil Menteri Keuangan, juga Penjabat Gubernur Provinsi DKI Jakarta serta Penjabat Gubernur Provinsi Banten.

Cara ke Stasiun Tegalluar

Masyarakat wajib tahu, ada akses tambahan menuju stasiun Kereta Cepat Jakarta Bandung (KCJB) alias Whoosh di Stasiun Tegalluar, Bandung.

Sumber: Tribun Jabar
Halaman 1 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved