Wawancara Eksklusif Arsjad Rasjid

Arsjad Rasjid Mengaku Belajar Banyak Hal dari Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri

Ketua Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar Presiden, Arsjad Rasjid mengaku belajar banyak hal dari Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri.

Tribunnews/JEPRIMA
Ketua Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar Presiden Arsjad Rasjid saat menjadi narasumber pada sesi wawancara dengan Tribunnews di Gedung Tribun Network, Jakarta Pusat, Senin (25/9/2023). 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fransiskus Adhiyuda

TRIBUNJABAR.ID, JAKARTA - Ketua Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar Presiden, Arsjad Rasjid mengaku belajar banyak hal dari Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri.

Terlebih, katanya, wanita berusia 76 tahun itu pernah menjadi Wakil Presiden (1999-2001), dan Presiden Indonesia (2001-2004).

Dia mengatakan selama ini publik kerap salah dalam menilai sosok Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri.

Baca juga: Arsjad Rasjid Ungkap Pembentukan TPN Ganjar Pranowo Ibarat Membangun Startup Baru

Menurutnya Megawati adalah orang yang memiliki prinsip, bukan transaksional.

"Beliau melihat sesuatu itu penting bahwa setiap ini dan itu prinsip. Jadi, kadang-kadang mungkin ia dianggapnya enggak fleksibel," kata Arsjad dalam wawancara khusus bersama Direktur Pemberitaan Tribun Network Febby Mahendra Putra di Studio Tribun Network, Palmerah, Jakarta, Rabu (27/9/2023).

Arsjad pun menyebut bahwa prinsip kehidupan itu tidak boleh fleksibel.

Ia mencontohkan ketika seseorang memiliki kebijakan. Kebijakan pada suatu hal, kata dia, tidak bisa berubah terus-menerus.

Sebab apabila ingin diubah harus melalui kesepakatan bersama.

Kemudian, satu hal yang Arsjad ingat jika berbicara dengan Megawati adalah bagaimana ibu dari Puan Maharani itu selalu mengingatkan agar dalam proses ekonomi, tidak boleh ada pihak yang tertinggal.

Selain itu, ia mengatakan Megawati juga selalu berpesan kepadanya agar senantiasa memikirkan hal ke depan.

"Bagaimana kita bisa gerak cepat ini kan, apa yang dipikirkan dan harus dilakukan, perencanaan yang tepat harus bagaimana, harus kita pikirkan gitu kan," ujar Arsjad.

Ketua Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar Pranowo, Arsjad Rasjid  saat diwawancarai oleh Direktur Pemberitaan Tribun Network Febby Mahendra Putra di Gedung Tribun Network, Jakarta Pusat,Senin (25/9/2023). Tribunnews/Jeprima
Ketua Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar Pranowo, Arsjad Rasjid saat diwawancarai oleh Direktur Pemberitaan Tribun Network Febby Mahendra Putra di Gedung Tribun Network, Jakarta Pusat,Senin (25/9/2023). Tribunnews/Jeprima (Tribunnews/JEPRIMA)

Ketua Umum Kamar Dagang dan Indusri (Kadin) perioder 2021-2026 yang juga CEO PT indika Energy Tbk, Arsjad Rasjid dipilih menjadi Ketua Tim Pemenangan Bakal Calon Presiden Ganjar Pranowo pada Pilpres 2024.

Arsjad akan dibantu sejumlah pendamping, di antaranya mantan Panglima TNI Jenderal (Purn) Andika Perkasa, dan eks Wakapolri Gatot Eddy Pramono sebagai wakil ketua tim.

Penunjukan dilakukan dalam pertemuan antara Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri, Ketua Umum Partai Hanura Oeman Sapta Odang, Plt. Ketua Umum PPP Muhamad Mardiono, Ketua Umum Perindo Hary Tanoesoedibjo selaku partai koalisi pendukung Ganjar, Senin (4/9/2023).

Jadi, kata Arsjad, ia belajar banyak hal dari seorang Megawati. Terlebih, wanita berusia 76 tahun itu pernah menjadi Wakil Presiden (1999-2001), dan Presiden Indonesia (2001-2004).

Ketua Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar Presiden Arsjad Rasjid saat menjadi narasumber pada sesi wawancara dengan Tribunnews di Gedung Tribun Network, Jakarta Pusat, Senin (25/9/2023).
Ketua Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar Presiden Arsjad Rasjid saat menjadi narasumber pada sesi wawancara dengan Tribunnews di Gedung Tribun Network, Jakarta Pusat, Senin (25/9/2023). (Tribunnews/Jeprima)

Arsjad mengatakan, Megawati pernah menghadapi krisis pasca-krismon 1998, yaitu krisis Asia. Saat itu secara politik dan juga secara ekonomi tantangannya besar.

Kemudian, Arsjad mengatakan Megawati selalu menceritakan bagaimana ia menyusun kabinet Gotong Royong yang dipimpin bersama Wakil Presiden Hamzah Haz.

Masa bakti Kabinet Gotong Royong saat Megawati menggantikan Presiden Abdurrahman Wahid (Gus Dur), masa bakti 10 Agustus 2001 hingga 20 Oktober 2004.

Arsjad menambahkan, "Menaruh orang yang the right person at the right position gitu, lho."

"Jadi saya banyak belajar. Itu kan kebijaksanaan yang harus kita pelajari. Nah, itu yang saya dapatkan dari beliau," kata Arsjad, yang ayahnya berasal dari Sumatera Selatan, satu asal dengan mendiang Taufiq Kiemas, suami Megawati Soekarnoputri. (*)

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com.

Artikel TribunJabar.id lainnya bisa disimak di GoogleNews.

Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved