LUAR BIASA, Dosen Unpad Ubah Cangkang Udang Jadi Plastik Mudah Terurai, Dicoba Untuk Bungkus Cokelat

Baru-baru ini, kelompok peneliti di Universitas Padjadjaran Bandung membuat plastik biodegradable atau plastik mudah terurai dari limbah cangkang udan

Penulis: Kiki Andriana | Editor: Darajat Arianto
Dok. Humas Unpad/Dadan Triawan
Dosen Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Unpad, Dr, Emma Rochima, M.Si menunjukkan plastik biodegradable atau plastik mudah terurai dari limbah cangkang udang. 

Laporan Kontributor TribunJabar.id Sumedang, Kiki Andriana

TRIBUNJABAR.ID, SUMEDANG - Plastik yang telah menjadi sampah menjadi masalah lingkungan.

Berbagai aturan telah diterapkan untuk mengurangi penggunaan plastik sekali pakai. Termasuk menemukan inovasi plastik yang mudah terurai.

Brand sebuah peralatan pendakian di Bandung telah menggunakan plastik yang mudah terurai.

Kantong plastik itu terbuat dari singkong. Dalam penggunaannya, kantong itu tetap memiliki daya elastisitas dan akan mudah terurai apalagi terkena air.

Baru-baru ini, kelompok peneliti di Universitas Padjadjaran (Unpad) Bandung membuat plastik biodegradable atau plastik mudah terurai dari limbah cangkang udang.

Namun, plastik ini dikhususkan untuk bio-packaging atau plastik untuk bungkus makanan.

Baca juga: Sampah Plastik, Kayu, Kasur, Penuhi Sungai Cikeruh Bandung, Ratusan Orang Gotong Royong Membersihkan

Riset ini dilakukan oleh Dosen Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Unpad, Emma Rochima.

Penelitian ini bermula dari kekhawatiran akan menumpuknya sampah plastik yang mayoritas berasal dari sampah pembungkus makanan.

“Kami kencari alternatif bioplastik. Yaitu plastik yang berbahan dasar dari bahan biologis,” kata Emma saat diwawancarai di Laboratorium Finder U-CoE Unpad, Jatinangor, dalam siaran yang dikutip TribunJabar.id, Selasa (26/9/2023).

Bioplastik hasil penelitian ini terbentuk selain dari limbah udang, juga dari rumput laut.

Caranya, limbah cangkang udang diekstrasi hingga diperoleh kitosan.

Zat kitosan bersifat polikationik sehingga dapat digunakan sebagai pelindung makanan.

Kitosan juga dapat berfungsi sebagai antibakteri yang dapat mencegah makanan mudah rusak oleh bakteri.

Sementara itu, rumput laut Kappaphycus alvarezii diolah untuk memperoleh karaginan. Karaginan berfungsi sebagai matriks penyusun atau polimer.

Sumber: Tribun Jabar
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved