Libur dan Cuti Bersama 2024 Lebih Banyak, Disparbud Angkat Porensi Cirebon Raya dan Jabar Selatan
Meski hanya berbeda tiga hari lebih banyak hari libur di tahun 2024 dibanding 2023, hal itu tetap menjadi peluang yang harus dimanfaatkan.
Penulis: Muhamad Syarif Abdussalam | Editor: Kemal Setia Permana
Laporan Wartawan TribunJabar.id, Muhamad Syarif Abdussalam
TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Pemerintah RI telah menerbitkan Surat Keputusan Bersama Tiga Menteri tentang hari libur nasional dan cuti bersama 2024. Berdasarkan SKB tersebut, jumlah hari libur nasional adalah sebanyak 17 hari dan cuti bersama sebanyak 10 hari.
Jumlah hari libur tersebut lebih banyak dari tahun 2023 yang hanya 24 hari, yang terdiri dari libur nasional sebanyak 16 hari dan cuti bersama sebanyak 8 hari.
Meski hanya berbeda tiga hari lebih banyak hari libur di tahun 2024 dibanding 2023, hal itu tetap menjadi peluang yang harus dimanfaatkan.
Peluang tersebut dibidik oleh Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Provinsi Jawa Barat dengan menyiapkan program pariwisata dan juga mengembangkan destinasi baru di Jabar pada 2024.
Kepala Disparbud Jabar, Benny Bachtiar, mengatakan libur nasional dan cuti bersama 2024 harus dimanfaatkan terutama untuk mengejar tren kunjungan wisatawan ke Jabar seperti 2022 lalu yang mencapai 74 juta wisatawan ke Jabar selama 2022 lalu.
"Kita ingin mempertahankan kunjungan wisatawan ke Jabar yang mencapai 74 juta pada tahun 2022. Makanya dari sekarang kita kejar mencari dan mengembangkan destinasi wisata yang baru atau mengembangkan atraksi yang sudah ada," ujar Benny melalui ponsel, Minggu (24/9/2023).
Dalam waktu dekat, katanya, pihaknya segera melakukan kajian dengan para penyelenggara pariwisata, termasuk mengembangkan destinasi wisata di wilayah Cirebon Raya dan Jabar Selatan.
"Nanti akan ada event di libur nasional. Akhir bulan ini kami akan survey. Lokasi mana yg bisa jadi tempat pelaksanaan event," ucapnya.
Kemudian, Benny pun mengungkapkan adanya dorongan untuk memperbaiki fasilitas penunjang pariwisata atau di objek wisata tersebut.
"Itu adalah kunci yang turut menghidupkan pariwisata ya yaitu akomodasi, kebersihan juga termasuk soal sampah," ucapnya.
Sementara terkait dengan target mempertahankan kunjungan wisata seperti di tahun 2022, Benny menerangkan pada tahun 2022 ketika akses penerbangan belum begitu normal, wisatawan lebih banyak memilih objek wisata yang dapat ditempuh dengan perjalanan darat. Pilihannya adalah di Jabar. Dengan demikian kunjungan wisata di Jabar melonjak 210 persen.
"Nah tahun 2023 kami belum menghitungnya, tapi sepertinya ada penurunan seiring dibukanya kembali jalur penerbangan seperti ke Bali ke NTB misalnya," kata dia.
Meski demikian, pihaknya enggan pesimistis. Mereka terus menggenjot potensi-potensi pariwisata Jabar dengan memacu diri untuk menyiapkan fasilitas yang dibutuhkan oleh wisatawan.
"Kami gandeng investor maupun pelaku pariwisata untuk sama-sama mengembangkan wisata di Jabar karena dunia pariwisata ini tidak bisa monoton. Setidaknya tiga bulan sekali ada yang baru, seperti Bali, Yogya pasti aja ada yang baru, ada perubahan," ucapnya.
Benny menyebut, salah satunya the lodge di Bandung Barat yang kerap membuat atraksi baru sehingga pengunjungnya tidak pernah sepi. (*)
Pemkot Cirebon Tuntaskan Pembangunan Jalan, Warga Terbantu Program Sapa Warga |
![]() |
---|
Film Air Mata di Ujung Sajadah 2 Tayang Perdana di Cirebon, Titi Kamal dan Faqih Hadir Sapa Penonton |
![]() |
---|
Viral Pohon Pisang di Tengah Jalan di Cirebon Bertuliskan 'Tunjangan Selangit, Perbaiki Jalan Sulit' |
![]() |
---|
Posisi Baru Agus Mulyadi Setelah Lengser dari Kursi Sekda Kota Cirebon, Digantikan Sumanto |
![]() |
---|
Kalender Event Jawa Barat Oktober 2025, Dari Jazz Fest Hingga Sedekah Bumi |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.