Anggota Geng Motor XTC 133 Student Tobat Massal, Nyatakan Pembubaran Diri di Depan Orang Tua

Puluhan anggota geng motor XTC 133 Student mendeklarasikan keluar dari geng dan pencetusnya membubarkan geng tersebut di Majalaya, Kabupaten Bandung.

Penulis: Lutfi Ahmad Mauludin | Editor: Giri
Tribun Jabar/Lutfi Ahmad Mauludin
Kapolresta Bandung, Kombes Pol Kusworo Wibowo, saat memberi pemahaman tentang geng motor kepada anggota XTC 133 Student di Majalaya, Kabupaten Bandung, Rabu (20/9/2023). 

Laporan Wartawan Tribun Jabar, Lutfi Ahmad Mauludin

TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Puluhan anggota geng motor XTC 133 Student mendeklarasikan keluar dari geng dan pencetusnya membubarkan geng tersebut di Majalaya, Kabupaten Bandung, Rabu (20/9/2023).

Pembubaran geng motor itu diinisiasi oleh jajaran Polresta Bandung.

Puluhan anggota geng tersebut dikumpulkan di satu sekolah. Mereka didampingi oleh orang tuanya.

Mereka diberikan penyuluhan dan sosialisasi tak ada manfaatnya mengikuti geng motor.

Kapolresta Bandung, Kombes Pol Kusworo Wibowo, memberikan pengarahan langsung kepada mereka.

Kusworo mengatakan, tak ada keren-kerennya menjadi angggota geng motor.

Dia menegaskan, baik sekarang menyesal dan keluar daripada menyesal setelahnya berbuat kriminal dan masuk tahanan.

Kusworo mengatakan, seminggu yang lalu pihaknya mengungkap kasus pengroyokan yang dilakukan oleh XTC 133 Student yang anggotanya pelajar.

Baca juga: Viral Video Begal Kejar Korban di Rancaekek Teriak Tembak Tembak, Ternyata Geng Motor Salah Sasaran

Dalam kasus tersebut, jajaran Polresta Bandung berhasil meringkus sembilan tersangka yang delapan di antaranya masih di bawah umur.

"Kami minta membuka siapa saja dari kelompok ini, dan ternyata kami dapatkan skema organisasi di mana ada tiga korwil (Rancaekek, Solokanjeruk, dan Majalaya). Semuanya adalah pelajar di bawah 18 tahun," ujar Kusworo setelah memberi pengarahan kepada pelajar, orang tua siswa, hingga guru-gurunya.

Kusworo mengatakan, pihaknya mengumpulkan para pelajar tersebut dari berbagai sekolah dan kecamatan.

"Kami kumpulkan menjadi satu bersama para orang tua dan para guru dari sekolah. Tak hanya itu, dalam kegiatan tersebut juga dihadiri Komnas Perlindungan Anak Jawa Barat. Tujuannya adalah, kami membukakan pintu hati para pelajar tersebut agar tidak mengikuti kegiatan yang tidak produktif, tidak ikut-ikutan geng motor," kata Kusworo.

Hal ini berangkat dari pengungkapan geng motor beberapa waktu lalu. Dia mengatakan, para orang tua juga tak tahu anaknya ikut geng motor.

"Sehingga dengan kami menghadirkan para orang tua, dengan demikian orang tua mengetahui bahwa komunitas anaknya perlu dalam pengawasan," tuturnya.

Baca juga: Geng Motor di Wilayah Hukum Cimahi Berulah Lagi, Niat Cari Lawan Malah Membegal, 2 Pelaku Diringkus

Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved