Breaking News

Berita Viral

2 Tahun Bekerja tapi Tak Ada Malpraktek, Ternyata Ini Tugas Dokter Gadungan, Tak Beri Resep Obat

Selama bekerja, ternyata tak ada kasus malpraktek atas nama dirinya. Warganet pun bingung bagaimana bisa dokter gadungan tersebut mengobati pasien?

tribun jatim/tony hermawan
Susanto (kiri atas) residivis kasus penipuan di Kalimantan. Dia kembali beraksi menjadi dokter gadungan setelah dipenjara 2011. Santoso mencuri data dokter asal Bandung untuk menjadi dokter di klinik milik PT Pelindo Husada Citra (PHC) yakni klinik K3 wilayah kerja Pertamina di Cepu. 

TRIBUNJABAR.ID, SURABAYA - Kasus dokter gadungang yang terungkap ternyata hanya lulusan SMA viral di media sosial.

Dokter gadungan tersebut sudah dua tahun berpraktek.

Warganet pun bingung bagaimana bisa dokter gadungan tersebut mengobati pasien padahal tak pernah belajar ilmu kedokteran?

Dokter gadungan tersebut bernama Susanto.

Susanto sudah dua tahun bekerja di PT Pelindo Husada Citra (PHC). Dirinya bekerja sebagai dokter klinik K3 wilayah kerja Pertamina di Cepu.

Baca juga: Reaksi Rumah Sakit Tempat Dokter Anggi Kerja soal Identitas Dokternya Dicatut Lulusan SMA

Selama bekerja, ternyata tak ada kasus malpraktek atas nama dirinya.

Kabar mengenai dokter gadungan ini juga disebarkan oleh akun Instagram @fakta.suroboyo pada Rabu, (13/9/2023).

Dalam unggahan itu disebutkan jika sang pria yang bernama Susanto itu menjadi dokter gadungan di PT Pelindo Husada Citra (PHC) hingga bisa bekerja sebagai dokter klinik K3 wilayah kerja Pertamina di Cepu.

Bahkan hebatnya, Susanto mendapat gaji sebesar Rp 7,5 juta ditambah dengan tunjangan.

Namun akhirnya kebohongan Susanto terungkap ketika perusahaan mengurus perpanjangan kontrak kerja.

Sehingga hal tersebut membuat Susanto tengah diadili di Pengadilan Negeri Surabaya.

Sementara itu awalnya Susanto diketahui menjadi dokter gadungan pertama kali di RS PHC Surabaya.

Pria lulusan SMA ini sudah melakukan praktik selama 2 tahun sejak bulan April 2020 silam.

Kala itu, Rumah Sakit PHC Surabaya membuka lowongan pekerjaan pada bagian Tenaga Layanan Clinic sebagai Dokter First Aid.

Mengetahui hal itu, timbul niat Susanto untuk melamar pekerjaan.

Baca juga: Sosok dr Anggi Yurikno, Identitasnya Dicuri Susanto Dokter Gadungan, Mengaku Alami Kerugian

Kemudian melanjutkan aksinya mencari identitas dokter sesuai kriteria secara random yang digunakan untuk melamar.

Susanto saat itu diketahui menemukan dan menggunakan identitas milik dr Anggi Yurikno yang hanya mengganti fotonya saja.

Identitas ini lah yang kemudian disertakan dalam lamaran secara online melalui e-mail HRD Rumah Sakit PHC Surabaya.

"Saya nggak ada edit ijazah, semua asli punya beliau. Tapi saya scan, saya ganti foto," ujar Susanto dilansir dari Tribun Jatim.

Aksi Susanto ini terhitung sudah dijalankan hampir sepertiga kontraknya atau selama 2 tahun.

Sejumlah netizen yang mengetahui hal tersebut sontak ramai memberikan komentar.

Tak sedikit yang mengecam aksi Susanto menjadi dokter gadungan.

Namun sebagaian pihak merasa heran lantaran Susanto tak pernah melakukan malpraktek atau kesalahan pada pasiennya.

"Selama 2 tahun tdk ada kejadian malpraktek. Sungguh sakti beliau" komentar warganet.

"Mungkin ini ya dokter yang selalu ngasih resep paracetamol" tulis warganet lainnya.

"Mirisnya RS di indonesia ya seperti ini.. loe punya orang dalam loe AMAN.. " seloroh seorang warganet.

"Awalnya sih saya coba-coba eh malah jadi pekerjaan" ungkap warganet.

Baca juga: Kronologi Topeng Dokter Gadungan Susanto Terbongkar, Diminta Berkas, Curi Data Dokter Asal Bandung

"Yang lulusan SMA mau jadi dokter. Yang beneran punya ijazah dokter malah jadi selebgram jualan di shopee/tiktok" timpal warganet yang lain.

Kini sosok dokter tersebut terancam dipecat atas tindakan penipuannya.

Kronologi Susanto kerja di RS padahal lulusan SMA

Tahun 2020 lalu RS PHC membuka lowongan kerja dokter umum untuk ditempatkan di klinik K3 wilayah kerja Pertamina di Cepu, Jawa Tengah. Susanto tertarik melamar.

Untuk mengakali RS PHC dia mencuri data milik seorang dokter asli asal Bandung, yakni dr Anggi Yurikno, melalui Facebook.

Rekrutmen tersebut berlangsung secara online. Dia pun diterima.

Susanto sempat bekerja di Cepu selama dua tahun.

Nah, pada 12 Juni 2023 RS PHC meminta Susanto untuk memberikan ulang dokumen lamaran pekerjaannya untuk keperluan perpanjangan kontrak kerja. Berkas yang diminta meliputi daftar riwayat hidup, hingga fotokopi ijazah, dan sertifikasi seorang dokter.

Kemudian Susanto mengirimkan semua berkas melalui chat WhatsApp.

Ika Wati, seorang yang ditugaskan mengecek data menemukan kejanggalan. Ada perbedaan data antara foto yang ada di website dan di berkas.

Di sebuah website IDI tertulis dr Anggi Yurikno bekerja di Rumah Sakit Umum Karya Pangalengan Bhati Sehat Bandung.

Ika Wati kemudian mencoba menelusuri kejanggalan tersebut. Pihak rumah sakit menghubungi dr Anggi Yurikno untuk melakukan klarifikasi.

Dokter Anggi Yurikno membenarkan bahwa berkas tersebut miliknya, namun selama ini tidak pernah bekerja atau mengikuti rekrutmen RS PHC.

Susanto akhirnya dilaporkan ke polisi. Kasus ini sekarang bergulir di meja hijau. Beberapa pegawai RS PHC, termasuk dr Anggi Yurikno sudah dimintai keterangan untuk memperkuat dakwaan Susanto.

Perbuatan terdakwa melanggar Pasal 378.

Direktur Utama PT PHC dr Subardjo mengaku telah kecolongan. Bahkan, sebelum kasus ini terungkap Susanto rencananya akan mendapat kontrak kerja selama 7,5 tahun. Kendati tertipu, dia memastikan tidak ada pasien yang menjadi korban.

"Dia tugas sebagai dokter umum di klinik OHiH (Cepu). Melayani tes kesehatan pekerja Pertamina sebelum kerja.

Tugasnya hanya mengecek kesehatan pekerja, bukan memberi resep obat," ujarnya.

#BeritaViral

 

 

Artikel ini telah tayang di TribunJatim.com dengan judul Pantas 2 Tahun Tak Ada Malpraktek? Ini Tugas Dokter Gadungan Lulusan SMA, Lamar Kerja Secara Online,

Sumber: TribunJatim.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved