Si Soil, Alat Kecil Bermafaat Bagi Petani, Bisa Mengetahui Kandungan Tanah dan Waktu Pemupukan
Alatnya kecil, ukurannya hanya sekitar 15x15 sentimeter, namun manfaatnya sangat besar untuk para petani.
Penulis: Lutfi Ahmad Mauludin | Editor: Januar Pribadi Hamel
Laporan Wartawan Tribun Jabar, Lutfi Ahmad Mauludin
TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Alatnya kecil, ukurannya hanya sekitar 15x15 sentimeter, namun manfaatnya sangat besar untuk para petani.
Hanya dengan menancapkan alat itu ke tanah, para petani dapat mengetahui kandungan dan unsur tanah yang ada.
Bahkan, terdapat rekomendasi waktu untuk melakukan pemupukan, hingga kadar atau takaran pupuk yang dibutuhkan.
Dengan kecanggihan alat ini, kini tak harus membawa tanah ke labolatorium untuk mengetahui unsur tanah, hingga memakan waktu berminggu-minggu.
Kandungan atau unsur tanah dapat langsung diketahui setelah menancapkan alat tersebut ke tanah, dengan waktu sekitar setengah menit atau 30 detik saja.
Alat itu dinamakan, Si Soil, yang diciptakan oleh Telkom University.
Bentuknya kotak, berwarna cokelat, di bawahnya terdapat besi yang panjangnya sekitar 20 sentimeter untuk ditancapkan ke tanah.
Adapun di atas sisi kanan dan kirinya terdapat seperti sayap, tepat di atas sayap tersebut terdapat beberapa tombol.
Rektor Telkom University, Adiwijaya mengungkapkan, Si Soil merupakan sebuah alat yang diciptakan untuk mempermudah petani memahami unsur dan kondisi tanah.
"Jadi alat ini dibuat untuk mendeteksi unsur hara dan kondisi air, dan kandungan tanah," ujar Adiwijaya, di kampusnya, Selasa (12/9/2023).
Adiwijaya mengungkapkan, Si Soil dibuat selama tiga tahun dan telah diujicobakan.
Penelitian dan pembuatan alat tersebut, kata Adimwijaya, menghabiskan anggaran sebesar Rp 4 miliar, hasil kerja sama bidang riset yang dibiayai LPDP.
"Jadi perencanaan dan pembuatannya sudah 3 tahun yang lalu, saat uji lab, kita menggunakan tanaman kedelai," tuturnya.
Adiwijaya mengatakan, Si Soil digunakannya saat uji lab untuk tanaman kedelai, lebih luas lagi bisa bermanfaat untuk meningkatkan pertanian.
"Seperti kita ketahui bahwa amanah pak Presiden, kita harus memiliki ketahanan pangan. Meskipun kami tidak memiliki jurusan pertanian, tapi ini adalah salah satu kontribusi positif dari Telkom University yang didukung LPDP dan diterapkan langsung dimasyarakat Kabupaten Karang Anyar," tuturnya.
Adiwijaya mengungkapkan, saat ini baru digunakan di Kabupaten Karang Anyar, dan diujicoba di sana.
Saran Panji Petualang Usai Tragedi Petani Dipatuk King Kobra: Jangan Usik, Lakukan Ini jika Digigit |
![]() |
---|
Ini Cara Kerja Racun Neurotoksin King Kobra yang Membuat Petani di Sukabumi Tewas |
![]() |
---|
Warung Nasi di Dekat Telkom University Bandung Terbakar, Pemilik Warung Alami Luka Bakar |
![]() |
---|
Sosok Ocang, Petani Ulet di Sukabumi yang Hidup Sebatang Kara, Tewas Usai Bunuh King Kobra 4 Meter |
![]() |
---|
Sosok Ocang, Petani yang Tewas usai Duel dengan King Kobra di Sukabumi, Pernah Jadi Pencari Ular |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.