Kemarau Panjang, Lahan Kering Sering Terbakar, BPBD & Damkar Tasikmalaya Minta Warga Tak Lakukan Ini

Rata-rata, kebakaran lahan tersebut disebabkan oleh warga yang melakukan pembakaran sampah.

Tribun Priangan/ Aldi M Perdana
Memasuki musim kemarau, kebakaran lahan santer terdengar di wilayah Tasikmalaya, Jawa Barat. 

Laporan Jurnalis TribunPriangan.com, Aldi M Perdana

TRIBUNJABAR.ID, KOTA TASIKMALAYA - Musim kemarau panjang, kebakaran lahan santer terdengar di wilayah Tasikmalaya, Jawa Barat.

Bahkan, kebakaran lahan pun pernah terjadi di dua tempat sekaligus pada Jumat (8/9/2023) lalu.

Kemudian, pada Minggu (10/9/2023), kebakaran lahan juga sempat nyaris hanguskan salah satu rumah makan yang terletak tepat di pinggir jalan raya.

Rata-rata, kebakaran lahan tersebut disebabkan oleh warga yang melakukan pembakaran sampah.

“Tolong, waktu musim kemarau itu jangan bakar sampah sembarangan,” ungkap Komandan Regu 3 Pemadam Kebakaran (Danru 3 Damkar) Kota Tasikmalaya, Budi Permana kepada TribunPriangan.com, Selasa (12/9/2023).

Baca juga: Cerita Pemulung di Tengah Kebakaran TPA Kopi Luhur: Kalau Gak Mulung, Makan Apa Nanti

Tambahnya, pada saat musim kemarau, banyak ilalang kering yang mudah terbakar. Belum lagi angin yang berembus kencang.

“Itu dampaknya bisa besar. Sekali lagi, tolong jangan bakar sampah sembarangan,” lengkap Budi.

Sementara itu, seperti dilansir TribunPriangan.com dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Tasikmalaya melalui keterangan resminya, mereka mengimbau lima hal.

Pertama, warga diimbau untuk lebih bijak dan hemat dalam penggunaan air bersih, mengingat saat memasuki musim kemarau, banyak tempat yang kekurangan air bersih.

Kedua, warga diimbau untuk mewaspadai penggunaan alat-alat elektronik dan menghindari penggunaan kompor tanpa pengawasan.

Ketiga, hentikan pembakaran sampah di mana pun.

Keempat, para orangtua diharapkan untuk mengawasi anak-anaknya ketika bermain, terutama ketika memainkan api dan main layang-layang menggunakan bahan logam maupun gelasan.

Kelima, warga diharapkan untuk saling mengingatkan berbagai potensi bencana yang diakibatkan oleh kelalaian. (*)

 

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved