Gunung Guntur Garut Terbakar

Terungkap Penyebab Kebakaran Gunung Guntur Garut, Tiga Bocah 'Siduru' karena Dingin saat Bermain

Salah satu di antara mereka sengaja melakukan pembakaran rumput dan ilalang lantaran merasa kedinginan saat bermain di kawasan tersebut.

Tribun Jabar/ Sidqi Al Ghifari
Masyarakat Peduli Api Garut membantu proses pemadaman lahan gambut di kaki Gunung Guntur Kabupaten Garut, Jawa Barat yang terbakar, Kamis (7/9/2023). 

Laporan Kontributor Tribunjabar.id Garut, Sidqi Al Ghifari

TRIBUNJABAR.ID, GARUT - Penyebab kebakaran yang terjadi di Gunung Guntur, Kabupaten Garut, Jawa Barat, berhasil diketahui oleh pihak kepolisian.

Kebakaran itu menyebabkan 59,24 hektare lahan di kaki Gunung Guntur hangus terbakar pada Kamis (7/9/2023) pukul 10.50 WIB.

"Penyebab kebakaran ini dipicu oleh tiga anak remaja usia 13 tahunan yang melakukan pembakaran ilalang karena kedinginan, atau siduru, yang akhirnya membuat api menyebar," ujar Kapolsek Tarogong Kidul Iptu Sona Rahadian saat dihubungi Tribunjabar.id, Minggu (10/9/2023).

Ia menuturkan, dari hasil pemeriksaan terhadap tiga orang remaja tersebut, mereka melakukan pembakaran di hari kejadian kebakaran sekira pukul 06.30 WIB di kawasan Bukit Tegal Malaka.

Salah satu di antara mereka sengaja melakukan pembakaran rumput dan ilalang lantaran merasa kedinginan saat bermain di kawasan tersebut.

Baca juga: Peristiwa Paling Besar, Puluhan Hektare Lahan Gunung Guntur Garut Hangus, Penyebabnya Dicari

"Dua orang anak lainnya sempat mencegah temannya untuk tidak melakukan pembakaran, hingga akhirnya api meluas," ungkapnya.

"Saat api meluas mereka tidak langsung melakukan pemadaman, tapi memilih turun dan tidak meminta tolong," lanjutnya.

Ia menuturkan, ketiga anak remaja tersebut sudah menjalani pemeriksaan di kantor polsek, pihaknya juga telah memanggil sejumlah pihak termasuk orang tua mereka.

Selain itu, tokoh masyarakat dan pihak sekolah juga telah dipanggil untuk melakukan pembinaan terhadap ketiga anak tersebut.

"Kami berikan edukasi, dan mereka kini sudah dikembalikan kepada orang tua masing-masing dan wajib lapor, semoga kejadian ini banyak hikmahnya," ucap Sona.

Kebakaran Menimbulkan Korban Luka

Kebakaran yang menghanguskan puluhan hektare lahan gambut itu juga menelan korban luka dari warga yang ikut membantu proses pemadaman.

Saat kejadian korban terjebak api hingga akhirnya mengalami luka bakar di bagian muka, tangan dan kaki. Korban bernama Sidik Permana (47).

Korban merupakan warga Kampung Situ, Desa Rancabango, Kecamatan Tarogong Kaler, Kabupaten Garut, Jawa Barat.

Saat kejadian Sidik bersama tiga orang rekannya berlari ke Gunung Guntur untuk membantu pemadaman api saat mengetahui kawasan yang tidak jauh dari rumahnya itu terbakar.

Bersama tiga orang rekannya, ia kemudian melakukan pemadaman menggunakan peralatan pompa gendong (jet shutter).

Baca juga: Ali Syakieb Prihatin dengan Kondisi Korban Kebakaran di Gunung Guntur Garut Meski Lukanya 20 Persen

"Saat kejadian api tiba-tiba membesar, seperti ada lidahnya, saya terus lari menerobos, terus jatuh ke jurang dan kena api," ujar Sidik saat ditemui di kediamannya Kamis malam.

Ia menuturkan, saat itu ia mengkhawatirkan dan ingin menyelamatkan rekannya yang ikut bersamanya saat memadamkan api.

Rekan yang dikhawatirkannya itu ternyata selamat, sementara Sidik yang malah menjadi korban.

"Saya mencari rekan ingin menyelamatkannya, tapi malah saya yang terbakar," ungkapnya.

Tidak lama setelah itu, ia berhasil dievakuasi oleh warga ke salah satu cafe di kawasan tersebut. Oleh warga ia diberi pertolongan pertama.

Ia kemudian dilarikan ke Puskesmas Tarogong menggunakan kendaraan pengangkut pasir.

"Pas ditolong di Cafe Balong saya sempat pingsan," kata Sidik.

Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved