Yenny Wahid: Sulit Bagi Kami Mendukung Capres yang Bersanding dengan Orang yang Mengkudeta Gus Dur

Yenny Wahid menyebutkan bahwa akan sulit sekali bagi pihaknya mendukung capres yang bersanding dengan orang yang pernah mengkudeta Gus Dur.

Instagram
Yenny Wahid dan Keluarga Gusdurian tak akan mendukung capres yang bersanding dengan Cak Imin. 

TRIBUNJABAR.ID - Pasangan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar atau Cak Imi, sepertinya harus bekerja keras menarik simpati dari kalangan NU Gusdurian atau pecinta Gus Dur.

Hal ini karena putri Gus Dur, Yenny Wahid sudah pernah menegaskan tak akann memberikan dukungan kepada siapapun yang berpasangan dengan Cak Imin di Pilpres 2024.

Putri Presiden Keempat RI Abdurrahman Wahid ini memastikan tak mendukung pasangan Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar. 

Soal penolakan dukungan ini pernah diungkapkan Yenny beberapwa waktu lalu namun kembali ditegaskan Yenny di Kantor Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), Jakarta, Selasa (5/9/2023).

Yenny Wahid mengatakan tak mendukung pasangan itu lantaran faktor Cak Imin yang pernah mengkudeta Gus Dur dari pimpinan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB).

"Akan sulit sekali bagi kami mendukung capres yang bersanding dengan orang yang pernah mengkudeta Gus Dur."

"Sulit, posisi kami sulit," kata Yenny.

Yenny menyebutkan bahwa pihaknya juga sedari awal sudah mengingatkan ketika Cak Imin diisukan mendampingi Prabowo Subianto.

Yenny menjelaskan Gus Dur dikudeta oleh Cak Imin melalui Muktamar PKB di Ancol pada 2008 silam.

"Muktamar Ancol kurang apa terang benderangnya."

"Di situ Gus Dur diganti."

"Di situ Gus Dur dikudeta," ujarnya.

Karenanya, dia mengatakan pilihan politik pihaknya antara mendukung Ganjar Pranowo dan Prabowo di Pilpres 2024.

"Ya pilihan politiknya tinggal 2 dan sedang kami olah."

"Kami melakukan proses komunikasi dengan kedua kelompok tersebut."

"Kelompoknya Pak Prabowo dan Pak Ganjar," ucap Yenny.

Adapun saat ini PKB telah membentuk koalisi bersama NasDem untuk mengusung pasangan Anies-Cak Imin.

PKB berkoalisi dengan NasDem setelah sebelumnya sempat membentuk Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KKIR) bersama Gerindra. (*)

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com  

Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved